W i t h Y o u
Sore, pukul 15.30 dikafe Sara's.
Banyaknya makanan sudah terhidangkan di satu meja persegi panjang yang sudah dikelilingi dua keluarga.
Setelah menonton film di bioskop secara VIP, Galan menyiapkan meja khusus juga untuk keluarganya.
Sudah ada kedua orang tua nya juga dengan kedua orang tua Alsya, bersama adik-adik mereka juga tentunya.
"Yaampun, ini makanannya banyak sekali loh Sa." ucap Miranti yang melirik Alsya di sampingnya.
"Loh Galan Bu, bukan Sasa yang pesen semuanya." jawab Alsya.
"Gapapa, Miranti. Ini Galan yang nyiapin semuanya, untuk kita semua." ujar Fahira.
"Makasih ya Nak Galan." ucap Hardi.
"Gaperlu makasih Yah, kaya kesiapa aja. Lagi pula ini kan untuk keluarga Galan juga, gapapa kan sekali-sekali." ucap Galan.
"Iya sudah, mari kita nikmati sama-sama." ucap Sakir, bersuara.
Mereka menikmati makanan sore ini.
"Mari Miranti, Pak Hardi kita makan sama-sama." ucap Fahira.
"Iya, Mbak Fahira selamat menikmati." ucap Miranti, dan Fahira tersenyum sangat ramah.
"Sasa, kamu mau makan sama apa sayang?" tanya Fahira yang beralih pada Alsya disampingnya.
"Emm Sasa mau—"
"Ini ya ayam—" Fahira menaruh ayam bakar di piring Alsya. "Apalagi? Kamu suka kan Ayam? atau mau bebek bakar aja? atau—"
"Bun, biarkan Sasa yang pilih sendiri toh." ucap Sakir.
"Sasa orang nya sungkan Mas, jadi Bunda aja yang ambilin. Gapapa ya Sa?"
"I-Iya Gapapa, Bunda."
"Tuh kan gapapa Mas— nih kamu abisin ya terus nanti kamu cobain sup buntut nya juga, pokonya nanti kamu tambah lagi yaa. Disini makannya yang banyak, harus." ucap Fahira dan Alsya tertawa kecil.
"Bun, jangan seperti itu dong itu kan di samping nya Alsya ada Ibu nya. Masa kamu naro perhatian seperti itu sih." ucap Sakir, Miranti yang terkekeh dia tersenyum sambil merangkul Alsya.
"Ya Allah, maaf ya Mir kalau aku terlalu berlebihan sama Alsya. Aku sayang banget soalnya sama anak cantik ini."
"Gapapa, Mbak. Saya seneng malah kalau ternyata Mbak Fahira memang sesayang dan seperhatian itu sama anak saya." ucap Miranti dan Alsya tersenyum.
"Maklum Bu, Bunda pengen anak perempuan eh yang keluar laki semua, mana tiga lagi." celetuk Galan.
"Hush kamu tuh—"
"Emang benerkan Bunda?" tanya Galan memotong ucapan Sakir.
"Iya, udah lah terserah kamu. Oh iya itu adiknya Sasa, namanya siapa ya?" tanya Sakir.
"Itu Aldi, Pah." jawab Galan.
"Aldi lucu, mirip Sasa banget ya. Selamat makan ya Aldi, makan yang banyak ya." ucap Fahira lalu tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You
Teen FictionKisah cinta memang tidak ada yang sempurna bukan? Ya, disetiap hubungan pasti mempunyai plus dan minus nya masing-masing. Satu itu cukup, tapi tidak dengan kamu yang selalu merasa kurang. Keluarga kamu baik, tapi kamu nya yang tidak baik. Jalannya...