WY | 25

2 2 0
                                    

W i t h Y o u

"Loh loh ini Alsya sama Galan mana ya?" celetuk Anggun saat menyadari keduanya tidak ada bersama mereka.

"Lah iya, kemana?" sahut Bintang.

"Ke toilet kali." jawab Ghea asal.

"Masa ketoilet berdua, gajelas banget lo Ghea." sahut Imal

"Ya Alsya di anter Galan maksudnya."

"Pulang kali." celetuk Laura.

"Pulang? masa sih." ucap Anggun.

"Gak mungkin lah Lau, ini acara baru dimulai kan." jawab Ghea.

"Iya siapa tau Ghe."

"Kalau pulang, mereka pasti pamit sama kita-kita. Gak usah sotau lo Laura, lagipula kenapa coba mereka harus pulang?" tanya Imal.

"Maybe, Alsya gak suka Ghea sama Rafel jadian. Jadi, dia gak mau ngerayain hari bahagia nya Ghea." jawab Laura.

"Masa sih?" bingung Ghea.

"Eh Laura, asal lo tau ya Alsya tuh sahabat nya Ghea mana mungkin dia kaya gitu ke sahabat nya sendiri." ucap Bintang sedikit kesal.

"Tau si, jangan asal ngomong napa dah lo." sahut Anand.

"Kan gue bilang, mungkin. Kenapa sih kalian tuh segitu gak sukanya sama gue ya?!"

"Emang." sahut Imal.

"Udah deh Lau, jangan ngomong yang enggak-enggak makanya." ucap Rafel dengan wajah datarnya.

"Bentar gue hubungin dulu Galan." ucap Anand lalu beralih pada telponnya.

"Sasa beneran gak suka kita jadian?" bisik Ghea pada Rafel.

"Ya enggak lah, kamu gak lihat tadi Sasa seseneng apa dengernya? lagipula kenapa harus Sasa gak seneng kita punya hubungan?" jawab Rafel.

"Hmm, iya sih."

"Udah jangan dipikirin ucapan si Laura, kamu coba hubungin Sasa aja."

"Iyaa."

W i t h Y o u

Galan menghembuskan nafas lega setelah menemukan sosok yang dia cari dari tadi, Galan menemukan Alsya di bangku taman belakang.

"Sayang.." panggil Galan, dia langsung berjongkok di depan Alsya yang duduk sambil menunduk.

"Loh kok nangis?" tanya Galan dengan panik, dia menangkup wajah Alsya dan dilihatnya air mata yang sudah membasahi pipi Alsya.

"Kamu nangis? ada apaa? aku buat salah ya? sayang, salahku dimana?" tanya Galan dengan rasa khawatir nya.

"Hiks.."

"Loh ishh—" Galan langsung duduk di samping Alsya dan dia langsung memeluk Alsya, menenangkan nya dalam pelukannya.

"Udahh cup cupp gaboleh nangis.."

"Hiks Galan hiks G-Ghea.."

"Ghea? Ghea kenapa? dia nyakitin kamu?"

Alsya menggeleng.

"Terus kenapa? ada apa?"

Alsya melepaskan dirinya dari pelukan hangat Galan.

With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang