WY I 05

4 2 0
                                    

W i t h Y o u

Rasa virtual itu benar benar terjadi diantara mereka secara nyata. Galan dulu dia mencintai dan menyayangi Alsya secara online, rasanya gila dan tidak dapat di percaya.

Tapi sekarang rasanya semua akan berubah, menyayangi Alsya secara nyata akan terjadi.

Alsya, Alsya tidak pernah bermimpi untuk bertemu dengan Galan secara nyata. Alsya berfikir manusia virtual yang di temukan nya sekarang tidak akan pernah muncul di hadapannya secara nyata.

Alsya tidak percaya bahwa Galan akan benar benar terlihat secara nyata. Tapi kemarin lalu, Alsya benar benar terkejut melihat Galan dengan jas rapi di hadapannya.

Tidak ada lagi yang virtual, semua akan terjadi secara nyata. Bagi Galan, Alsya adalah satu manusia yang dia akan temukan suatu hari nanti sebagai masa depannya yang masih di rahasiakan tuhan bukan sebagai manusia yang di kenal nya secara virtual.

Tapi bagi Alsya, saat itu Galan adalah manusia fiksi yang tidak mungkin dia gapai. Manusia yang ada namun tidak nyata, manusia yang setiap hari Alsya dengar suara nya namun tidak pernah Alsya lihat wujudnya secara nyata.

Tapi sekarang tidak ada lagi yang fiksi, semua kejadian yang dialami nya di sosial media akan terjadi.

Perasaan yang tidak lagi secara online, mereka benar benar dipertemukan dengan waktu yang sudah di tentukan.

Alsya, lagi-lagi masih berusaha membangunkan dirinya. Padahal jelas-jelas ini bukan mimpi, ini nyata dan ini takdir seorang Alsya.

"Gak ada yang Galan lupain sedikit pun tentang Sasa."

"Lo masih penting dan akan terus jadi orang penting, dalam hidup gue Sa."

"Suara lo, typing lo, foto lo, cara lo nenangin gue saat sleepcall, perhatian lo. Everything tentang lo, Sa."

"Kata siapa? lo buat gue bukan sembarang karyawan Sa."

"Lo selalu jadi orang spesial di hidup gue, gimana pun kondisinya. Dan itu terbukti sampai sekarang."

"Perasaan gue dari dulu gak berubah sama lo, sedikitpun. Dan gak akan pernah berubah sampai kapanpun, mungkin bakalan bertambah setiap hari nya karena gue bakalan terus ketemu lo."

"Kemarin virtual gak berhasil, sekarang di real life berhasil gak ya kira kira?"

Setiap ucapan Galan yang terdengar hari ini membuat Alsya menjadi susah tidur, ucapannya selalu terlintas dikepalanya.

"Sesuka itu lo sama gue Gal? sejatuh cinta itu? sepercaya itu kalau lo bakalan nemuin gue, sampe beneran ditemuin?"

"Lo gila? bisa-bisanya lo jatuh cinta sama orang yang bahkan belum lo temui waktu itu sekalipun."

"Kenapa sepengen itu lo milikin gue, Gal? padahal gue jelas gak worth it untuk dimiliki siapapun."

Brakkk!!

Lamunan Alsya membuyar ketika mendengar suara dari lantai bawah. Alsya langsung berlari kesana untuk melihat dari mana suara itu.

"Bu, kenapa?!" panik Alsya.

"IBU?!"

Alsya berlari ke arah ruang tamu, dan menemukan Miranti juga Hardi di depan pintu.

"Eh ini tadi apa Bu?" tanya Alsya dengan wajah paniknya.

"Ini, si Ayah.  Jatoh pas mau mindahin motor." jawab Miranti.

"Ya Allah kok bisa Yah?"

"Liat aja ban depan belakang udah gundul gini." jawab Hardi.

With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang