W i t h Y o u
Di lampu merah, Galan melihat ke sebelah kiri nya disana ada motor yang sangat Galan kenal. Dia langsung melaju dan berhenti di pinggir jalan.
"Kenapa Pak motornya?" tanya Galan dengan kemeja pada Bapak satu ini setelah turun dari mobilnya.
"Ini Nak, motor saya mogok lupa isi bensin." ucap Hardi lalu melihat orang tersebut dihadapannya.
"Loh Mas- mas yang dibengkel besar waktu itu kan?" tanya Hardi.
Ya itu Hardi, Ayah Alsya yang belakangan ini sangat Galan hafal wajah dan motor yang dia gunakan.
"Iya Pak, saya yang di bengkel."
"Mas-"
"Galan Pak."
"Nah iya Mas Galan."
"Iya Pak, motor nya abis bensin ya?"
"Iya Mas ini tadi saking buru-buru nya jadi lupa. Jadi harus saya dorong sampe pom depan."
"Ya sudah bapak tunggu disini ya-"
"Loh kenapa?"
"Biar saya yang kedepan, buat cari bensin." ucap Galan.
"Gak perlu, saya ngerepotin Mas nya nanti."
"Gapapa Pak, saya seneng kok bisa bantu bapak. Dan saya sama sekali gak merasa di repotkan oleh bapak. Ya sudah, Bapak tunggu disini ya."
"I-iya iya terimakasih banyak ya Mas."
"Iya Pak, sebentar."
Sepuluh menit, Galan sudah berada tepat dihadapan Hardi.
"Lama ya pak, maaf ya agak jauh juga soalnya." ucap Galan.
"Gak kok gak lama, maaf ya ngerepotin kamu."
"Gak pak, Gak ngerepotin sama sekali kok. Ini, sudah pak." ucap Galan kemudian setelah selesai mengisi bensin Hardi.
"Mas, saya cuma punya uang segini. Tolong di ambil ya, maaf kalau kecil." ucap Hardi memberikan uang berwarna hijau pada Galan.
Galan tersenyum, lalu berucap "Gak perlu pak, saya ikhlas." ucapnya.
"Sebenernya saya tidak enak memberikan uang sekecil ini untuk Mas, karena Mas sudah banyak uang sepertinya jadi pasti akan ditolak cuma saya bener ada segini doang mas."
"Gak Pak, bukan seperti itu. Saya tidak menerima uang itu bukan karena saya tidak membutuhkannya, tapi saya bener-bener ikhlas dan saya senang bisa membantu bapak."
"Tapi saya tidak enak." ucap Hardi.
"Em-bagaimana kalau kita ke warung itu aja." ucap Galan menunjuk warung di seberangnya. "Kita ngobrol disana, dan bapak bisa belikan kopi untuk saya juga untuk bapak. Bagaimana pak?"
"Kopi? di warung sana?" tanya Hardi memastikan.
"Iya Pak."
KAMU SEDANG MEMBACA
With You
Teen FictionKisah cinta memang tidak ada yang sempurna bukan? Ya, disetiap hubungan pasti mempunyai plus dan minus nya masing-masing. Satu itu cukup, tapi tidak dengan kamu yang selalu merasa kurang. Keluarga kamu baik, tapi kamu nya yang tidak baik. Jalannya...