W i t h Y o u
Alsya langsung memarkirkan motornya, didepan rumah.
"Assalamualaikum." ucap Alsya.
"Waalaikumsalam." jawab Miranti.
"Nih, susu nya." ucap Alsya lalu menyimpan susu di meja makan dengan beberapa kantong plastik yang isinya martabak kacang dan juga dua bungkus mie ayam dan satu bungkus bakso.
"Ini susu nya banyak banget Sa, kamu beli empat." celetuk Miranti.
"Iya beli tiga gratis satu. Alsya mau beli dua, tapi kata Ghea tiga aja biar dapet gratisan. Jadi ghea deh yang tambahin buat beli satu susu nya itu."
"Si Ghea mah ada ada aja. Kemana tumben udah gak pernah kerumah."
"Ghea sekarang sibuk bu, dia abis pulang kerja suka buat pesanan bunga pajangan gitu."
"Oh gitu, bagus sih menyibukkan diri dari pada gak ada kerjaan dirumahnya."
"Ghea katanya lagi banyak pengeluaran."
"Ghea masih punya Ayah kan, Sa?"
"Masih, tapi udah gak bisa kerja umurnya udah terlalu tua buat kerja. Adiknya juga masih SMP." ucap Alsya.
"Bersyukur sih Ibu, kamu sekarang udah kerja jadi cukup membantu Ibu sama Ayah. Kamu gak perlu minta jajan sama Ibu, Ibu sama ayah gak perlu utang ke sana sini buat makan. Kalau inget waktu itu ya Sa, Ibu tuh selalu sedih terus. Hidup kita jauh lebih baik waktu itu, dari tinggal dirumah kakek kamu numpang. Rumah yang gak layak. Motor harus nyicil tiap bulan, ikut pinjaman uang dan semacamnya. Alhamdulillah sekarang udah gak perlu lagi, soalnya udah ada kamu Sa."
"Bu, Sasa gak mau buat Ibu sama Ayah berada dalam situasi yang kekurangan ekonomi lagi. Sasa seneng bisa bantu kalian, meski cuma sedikit. Dan Sasa harap Ibu sama Ayah sehat terus dan panjang umur terus ya, sampe nanti Sasa punya suami, punya anak dan sampe Aldi sarjana." ucap Alsya lalu tersenyum.
"Aamiin. Aldi cukup lulus SMA aja ibu udah seneng Sa."
"Gak dong, kalau Sasa gak sarjana berarti adik Sasa yang harus bisa jadi sarjana."
"Maaf ya Sa.."
"Udah ah Ibu mulai nih, yauda Sasa ke kamar dulu ya mau bersih-bersih. Itu dimakan mie ayam nya, nanti Sasa turun buat makan bakso nya."
"Iya, gih."
Setelah bersih bersih, Alsya membuka laptop nya. Tapi gagal fokus, kejadian tadi bertemu dengan Galan membuatnya merasa mimpi.
"Ini gue mimpi gak ya, masa beneran ketemu Galan sih." ucap Alsya.
"Gue kok jadi takut ya, semoga gak terjadi apa apa deh."
"Tapi Galan kenapa beneran sih, ucapan dia mau nemuin gue pas udah lulus sekolah malah kejadian."
"Gila ya gue gak mau ketemu sama dia, apaan banget sih."
"Ya Allah Sasa gamau ketemu Galaaan."
"Semoga tadi cuma kebetulan dan besok udah gak ada lagi disitu. Gila aja gue kalau harus ketemu dia lagi."
W i t h Y o u
Galan membuka kembali chatannya dulu bersama Alsya, semua tentang Alsya Galan simpan baik baik. Menatap foto Alsya yang dulu membuat Galan sangat rindu masa itu.
"Gila, Virtual gini amat yak."
"Kenalannya di fiksi, rasa sayangnya nyata."
KAMU SEDANG MEMBACA
With You
Novela JuvenilKisah cinta memang tidak ada yang sempurna bukan? Ya, disetiap hubungan pasti mempunyai plus dan minus nya masing-masing. Satu itu cukup, tapi tidak dengan kamu yang selalu merasa kurang. Keluarga kamu baik, tapi kamu nya yang tidak baik. Jalannya...