W i t h Y o u
Alsya memasuki ruangan Galan, tidak seperti biasanya ruangan Galan berantakan seperti hari ini. Alsya mencari sosok Galan namun tidak ada, Alsya langsung saja menaruh file di meja Galan.
"Pak Galan!" Suara Alsya memanggil Galan, namun tidak ada jawaban.
"Pak-"
Suara pintu toilet khusus diruangan Galan terbuka.
"Sa." panggil Galan.
"Oh Bapak di kamar mandi ya, itu file nya tolong di cek lalu ditanda tangani."
"Oke." jawab Galan.
Galan berjalan ke arah meja nya tersebut, mata dan warna kulit Galan begitu tidak sehat di lihat Alsya.
"Pak-"
"Awshhh-" ringis Galan memegang kepalanya.
"Galan, kenapa?!!" tanya Alsya panik lalu menghampiri Galan.
"Awssh-"
"Sini-sini duduk dulu."
Alsya mengiring Galan ke sofa diruangannya.
"Gue panggil Mbak Jelsi ya?" ucap Alsya.
"Ngapain?"
"Biar Galan di bawa ke dokter, yaa?"
"Ga perlu."
"T-tapi ini-"
"Gue gapapa! lagi pula kalau harus ke dokter, kenapa ga lo aja yang anter gue? ha?!" ucap Galan sedikit membentak Alsya.
Alsya terdiam.
"Hmm maaf Sa, Galan gapapa kok. Sasa kalau mau balik ke ruangan, balik aja gihh." ucap Galan terkekeh melihat wajah Alsya yang kaget dibentak Galan.
"Galan beneran gapapa?" Alsya refleks menempelkan punggung tangannya di kening Galan. Demam, Galan demam.
"Loh Galan-"
"Gapapa Sa, udah biasa nanti juga ilang sendiri."
"Serius?"
"Iya, gih balik kerja."
"Sasa ambilin minum ya, sekalian minta obat-" Alsya sudah beranjak dari duduk nya, namun Galan menahannya.
"Kenapa?" tanya Alsya.
"Galan boleh pinjem paha Sasa? Kepala Galan berat banget." ucap Galan, Alsya tersenyum lalu duduk kembali.
Alsya membiarkan kepala Galan bersandar di pahanya, Alsya perlahan mengelus kepala Galan.
"Galan jangan kebiasaan begadang, kerja boleh tapi jangan lupa kesehatan itu penting banget buat Galan." ucap Alsya.
"Hmm." jawab Galan dengan matanya yang terpejam.
"Kenapa sih? masalah kerjaan emang seberat itu atau gimana?" tanya Alsya.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You
Teen FictionKisah cinta memang tidak ada yang sempurna bukan? Ya, disetiap hubungan pasti mempunyai plus dan minus nya masing-masing. Satu itu cukup, tapi tidak dengan kamu yang selalu merasa kurang. Keluarga kamu baik, tapi kamu nya yang tidak baik. Jalannya...
