WY | 16

1 2 0
                                    

W i t h Y o u

Alsya menunggu Galan di lobby, sudah hampir tiga puluh menit.

"Sa, pasti nunggu Pak Galan ya?" tanya Elin, dia teman kantor yang bisa dikatakan cukup dekat dengan Alsya juga Ghea saat posisi mereka masih sama.

"Hi, Lin. Iya, gue nunggu Galan." ucap Alsya.

Alsya tentu tidak sungkan memanggil Galan tidak memakai embel-embel 'Pak', karena satu kantor juga tau Alsya memiliki hubungan spesial dengan Alsya beberapa bulan ini.

"Emm- gue tadi liat Pak Galan, dia kayanya udah pulang deh." ucap Elin.

"Masa sih?"

"Iya, tadi gue liat Pak Galan sama La-"

"SASAAA!!!" Panggil tiga orang laki-laki yang berlari kearah Alsya saat ini.

"Loh, Hi!" sapa Alsya.

"Sa, kalau gitu gue duluan gapapa ya." ucap Elin.

"Iya Lin, gapapa kok." jawab Alsya lalu Elin tersenyum sebelum meninggalkan Alsya bersama ketiga teman Galan.

"Kalian ada disini, ada keperluan apa?" tanya Alsya pada Imal, Bintang juga Rafel.

"Kita kesini, biasa nemenin lo pulang." ucap Bintang.

"Gue sama Galan hari ini, Galan kok yang bilang sama gue. Jadi lo gak perlu kesini, atau Galan gak bilang ya sama kalian?"

"Galan udah di apartemen nya." ucap Imal to the point.

"Eh Mal, lo kok malah bilang." ucap Rafel menepuk bahu Imal kesal.

"Ya kenapa? biarin aja si."

"Jadi Galan udah pulang?- tadi dia bilang mau pulang bareng gue." ucap Alsya.

"Udah, Sa. Yauda kita aja yang anter lo ya." ucap Imal.

"Iya, seperti biasa."

"Oh gak usah deh, gue sendiri aja. Gue gak mau ngerepotin kalian terus." ucap Alsya.

"Loh jangan dong, kita gak ngerasa terepotin ko kalau soal lo." ucap Bintang.

"Tau, nanti kalau lo kenapa-kenapa Galan ngamuk sama kita." ucap Imal.

"Jadi Galan lagi yang nyuruh kalian?- gapapa, Sasa sendiri aja naik ojek." ucap Alsya.

"Eh- nanti kalau lo kenapa-kenapa gimana."

"Urusan gue lah, yauda gue duluan ya-"

"No! lo balik bareng kita, gue maksa." ucap Rafel dengan tegas.

"Tapi El-"

"Sttttt- aayo!"

Rafel menarik tangan Alsya dan alhasil Alsya pulang dengan mereka.

Ini bukan kali pertama Alsya diantar ketiga pemuda itu, bukan juga kali pertama Galan pergi pulang duluan. Ini sudah kesekian kalinya, ada apa dengan Galan bisa-bisanya dia meninggalkan Alsya selalu akhir-akhir ini.

With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang