WY | 11

2 2 0
                                    

W i t h Y o u

"Ghe!! Ghea!!" teriak Anand saat sampai diruangan Ghea.

Anand melihat Ghea yang tertidur, dengan laptop dan beberapa berkas yang masih menumpuk di hadapannya.

"Astaga Anand, bisa-bisanya lo bikin anak orang kewalahan sampe ketiduran kaya gini." ucap Anand lalu meletakan roti bakar di dekat laptop Ghea.

"Bisa-bisanya lo tidur dengan posisi gak ngenakin kaya gini, pegel pastikan leher lo." celetuk Anand.

"Mana ni AC dingin banget, buset."

Anand mengecilkan AC diruangan Ghea, lalu menyimpangkan jas nya di pundak Ghea agar dia tidak kedinginan.

Anand kembali berkutik pada laptop, mengambil alih berkas yang ada dimeja untuk dikerjakan.

Tiga puluh menit kemudian.

"Awssh- leher gue-" ucap Ghea yang terbangun dari tidurnya.

"Ih jas sapa nih!" ucap Ghea kaget.

"Jas gue." sahut Anand yang membuat Ghea terkejut.

"Anjir gue kaget- lo?!! lo baru balik?! gue kira lo gak inget sama gue Pak!! liat nih jam berapa!! katanya satu jam doang maksud lo apa? satu di kali enam maksudnya?! iya?! heran gue sepenting apasih urusan lo." semprot Ghea.

"Iya-iya maaf, gue salah." ucap Anand.

"Maaf-maaf your head! gue ngerjain tumpukan berkas dari siang sampe magrib tadi, mana gue gak bisa balik gegara kerjaan lo! nunggu lo, di boongin lo, laper karena lo, pegel karna lo, ngantuk gue capek sampe tidur leher pegel dan semua tuh gara gara lo pak!! bener-bener ya lo tuh! ish!!" Ghea memukul bahu Anand dengan kencang, tapi Anand masih fokus pada kerjaan nya sekarang.

"Iya udah iya, sorry Ghea. Yauda lo kalau mau balik ya balik, gih."

"Ih enak banget lo ngomong!! Gue gak make motor ya, hp gue lowbat gak bisa pesen ojol, angkutan umum juga udah gak ada jam segini, dan kalau pake taksi mahal lo tau mahal gak?! enteng banget lo ngomong."

"Yaudah gue juga gak tau bakalan telat."

"Ini bukan telat namanya Pak, kelewatan tau gak!! pergi jam satu izinnya cuma satu jam, harusnya  balik kesini jam dua. Lah ini balik jam tujuh lo kira gue apaan lo giniin dih!! mana bukan kerjaan gue lagi."

"Astagfirullahalazim Gheareog mending lo makan deh, dari pada ngoceh. Tuh gue udah beliin roti bakar spesial lima rasa, makan! terus ni charger gue lo bisa pake." titah Anand.

"Mana?!"

"Nih ambil, minum nya juga udah gue sediain." Anand memberikan satu kresek roti bakar dan minuman pada Ghea.

"Nah gini kek dari tadi, kan gue gak perlu repot ngeluarin tenaga buat omelin lo. Charger nya mana?"

"Nih."

"Thanks y." ucap Ghea lalu memakan roti bakarnya dengan lahap.

"Pelan-pelan Gheareog." ucap Anand.

"Gheareog?! reog your head!"

"Emang reog."

"Dih udah gue bantuin juga malah ngatain, untung ada makanan."

With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang