BAB 17

217 18 0
                                    

"Pengecut jaman sekarang main keroyokan sama perempuan ya ternyata!"

"Gila sih, sampah masyarakat semakin menambah polusi penduduk. Lebih baik lenyap gak sih?"

Jayden, adalah sang pelaku yang baru saja melemparkan sebuah balok kayu ke bahu Reno.

Jay berjalan dengan gaya santainya ke arah ke enam laki-laki itu yang menatap tajam kearah Jay.

Diam-diam Kim menghela napas lega ketika Jay datang di waktu yang tepat. Kini laki-laki itu sudah tiga kali menolongnya dari masalah.

"Anjing! Maksud lo apaan lemparin gue balok?!" Reno bangkit dengan rasa marah menatap Jay.

Jay sempat melirik Kim lalu kembali menghadap ke arah laki-laki yang berdiri di depannya.

"Bro, lo kan cowok ya masa lo gak malu sih pukulin satu cewek? Otot lo masih kuat kan bro, masa udah letoy sih jadinya milih cewek buat jadi lawan?" ucap Jay santai namun sarat akan ejekan yang malah membuat Reno meradang.

Laki-laki itu langsung meraih kerah baju Jay dan menariknya dengan kesal.

"Gak usah sok ikut campur lo ya, ini gak ada urusannya sama lo. Lebih baik lo pergi dari sini" ucap Reno lalu mendorong Jay.

Jay menyeimbangkan tubuhnya. Perlahan tatapannya berubah dingin.

"Gue bakal pulang asal lo biarin gue bawa Kim pergi" ucap Jay datar.

Reni terkekeh sinis. "Apa lo bilang, lo mau bawa dia pergi? Punya nyali berapa lo? Lawan gue dulu kalau berani!" tantang Reno.

Ke tiga teman Reno perlahan mendekat dan berdiri di samping Reno.

Kim hanya bisa berharap agar Jay bisa melawan mereka.

Kedua teman Reno langsung maju dan menghajar Jay, namun Jay dengan cepat menangkis pukulan-pukulan mereka. Bahkan Jay menendang perut, pipi, dan bagian-bagian tubuh mereka hingga kedua laki-laki itu tumbang.

Kini Reno dan laki-laki yang Kim hajar maju dan melawan Jay. Perkelahian sengit pun tak terelakkan. Mereka saling memberi pukulan hingga pada akhirnya kedua laki-laki itu yang ikut tumbang ke aspal dengan luka memar di wajah mereka.

Jay yang sudah lelah tapi masih berusaha untuk tetap kuat dan menyeka darah di sudut bibirnya.

"Lepasin Kim atau lo berdua gue bonyokin juga kayak teman-teman lo itu!" ucap Jay lantang seraya menatap tajam dua laki-laki yang masih memegang kedua tangan Kim.

Kedua laki-laki itu menghempaskan tangan Kim hingga membuat Kim sedikit terhuyung ke depan.

Gadis itu meringis ketika merasakan perih di luka lututnya. Bahkan kedua tangannya yang di cengkram mereka juga terasa sakit. Pipinya pun ikut memar akibat tamparan Reno dan juga temannya tadi. Jangan lupakan rambutnya yang acak-acakan akibat di jambak.

Kim berdiri tertatih-tatih sembari menahan rasa sakit di lututnya.

Bugh!

"Bajiangan kayak lo semua emang pantas di pukulin!"

"Bahkan cewek yang harusnya di lindungi malah kalian pukulin, gak pantas kalian di sebut cowok"

Bugh!

Jay mengakhiri pukulannya ketika dua teman Reno itu ikut tumbang ke aspal.

Jay menatap mereka semua dengan tatapan tajam. Emosinya bahkan ingin meledak-ledak.

"Pergi lo semua! Sebelum gue telpon polisi dan nangkap lo disini!" bentak Jay marah.

Reno dan teman-temannya tertatih-tatih berdiri lalu pergi dengan rasa sakit yang memenuhi tubuh mereka.

Transmigrasi JaydenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang