"Mama, Tante, Dika pergi dulu!" Seru Dika.
"Hati-hati, Dik!" Sahut Ayu dari dalam.
Dika pergi dari pekarangan rumah tantenya. Setelah kemarin dia absen hari ini dia harus masuk sekolah. Itupun karena disuruh sama mamanya, kalau tidak mungkin dia tidak masuk lagi hari ini.
"Kenapa sih, pagi-pagi malah susah dapet ojol. Kan gue jadi jalan," gerutu seorang gadis.
Dika yang berkendara tidak jauh dari gadis itu mempercepat lajunya. Karena dia merasa siluet gadis ini dari belakang tidak asing.
Dika berhenti disamping gadis itu yang menyebabkan gadis itu juga berhenti karena kaget.
"Keyza?"
Keyza menoleh ke Dika. "Dik, kebetulan kita ketemu."
"Kok, lo jalan sih?" Tanya Dika.
"Ya gitu deh, gue pagi-pagi malah nggak dapet ojol. Mana disekitar rumah gue nggak ada ojek pengkolan lagi, kan sebel," jelas Keyza.
"Mau bareng gue nggak?" Tawar Dika berbaik hati.
Keyza menaikkan satu alisnya "Beneran, nih? Lo, nggak akan keberatan kan?" Tanya Keyza memastikan.
"Ya nggak lah, buat apa gue keberatan, kita kan satu sekolah."
Keyza tanpa permisi langsung naik ke motor Dika. "Buru jalan, Dik."
Dika menggelengkan kepalanya, sangat tidak sopan sekali pikirnya.
Dika kembali melajukan motornya menuju ke sekolah. Kebetulan sekolah mereka sudah tak jauh lagi, jadi butuh sekitar lima menit untuk sampai kesana.
Seperti yang udah dijelaskan, dalam waktu lima menit mereka sudah sampai di sekolah. Dika memarkirkan motornya dan berjalan menuju kelasnya. Omong-omong Keyza udah jalan duluan ninggalin dia.
"Azis lo diam aja, kenapa? Bisu lo?" Sahut Argan. Aldiro terus membaca bukunya tanpa memperdulikan Argan.
"Kalo orang—" perkataan Argan terputus saat dia melihat Keyza datang bersama Dika.
"Widih pasangan fenomenal nih!" seru Argan.
"Kok lo berdua dateng nya barengan?" Tanya Arida. "Ya tadi—"
"Kan mereka udah jadian Ar." Argan memotong perkataan Keyza.
Mata Karan mendelik mendengar penuturan dari Argan. Seketika ada sebuah rasa cemas yang menyelimuti dirinya.
"Argan lo nggak usah nyebar fitnah!" Balas Keyza.
"Bener kan? Lo berdua pasti ada hubungan. Mana mungkin seorang Keyza mau jalan bareng sama cowok, apalagi dia anak baru. Karan aja ditolak." Dengan raut wajah tak merasa bersalah Argan dengan bangganya mengatakan hal itu.
"Kalau nggak tau kebenaran nya, nggak usah bacot," balas Dika santai.
Argan bangkit dari duduknya mencengkeram kerah Dika. Dia tidak terima kalau Dika membalasnya.
"Lepasin, Dika!" pekik Keyza.
Murid-murid yang ada di kelas seketika menjadi panik. Bisa kacau kalau Dika sama Argan sampai bertengkar. Bisa-bisa mereka dihukum satu kelas sama pak Edward.
Dika dengan santainya melepaskan cengkraman Argan. "Lo itu hobi banget nyari ribut," bisik Dika tepat di telinga Argan. "Gue benci sama lo, fuck," sambungnya masih dengan berbisik.
Dika menyunggingkan bibirnya menatap Argan. Dengan santainya dia berjalan ke mejanya. Argan sudah mengepalkan tangannya, dia tak terima diperlakukan seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADIRA (regret)✔️
Teen FictionBELUM DI REVISI! JANGAN DIBACA, KALAU NGGAK MAU TERTEKAN! ⚠️ Terdapat banyak kata-kata kasar dan kekerasan! ⚠️ Ini tentang Adira Anastasya, gadis cantik nan pintar yang sangat dicintai oleh Abim dan Dika. Ini tentang Andika Putra, seorang lelaki SMA...