Dika yang baru saja keluar dari perpustakaan, berjalan menuju kelasnya. Sebelumnya, ia sempat berpikir untuk makan di kantin dulu, tapi ia baru ingat kalau tadi Keyza memberi nya bekal. Maka dari itu Dika mengurungkan niatnya untuk makan di kantin sekolah.
Dug
Dika jatuh tersungkur, buku yang ia pegang ditangan nya, juga jatuh berserakan di lantai.
"Auu," pekik Dika kesakitan, memegangi lutut nya. Dika mencoba bangkit, untuk melihat siapa orang yang sudah berani untuk menjegal langkahnya. Sampai-sampai Dika terjatuh seperti ini.
"Upss, sakit ya?" Seorang gadis melipat kedua tangannya di dada, saat Dika berhasil melihat wajahnya. "Sorry, sengaja," sambungnya, tersenyum miring melihat Dika yang terlihat masih kebingungan.
Gadis itu kemudian berjongkok, menyamakan tingginya dan tinggi Dika. Tanpa aba-aba gadis itu menarik kasar kerah Dika, "Gimana? Sakit jatuhnya?" Gadis itu mengangkat sebelah alisnya, menatap remeh Dika yang masih terdiam. "Mau, gue jatuhin lagi?" tanya nya pelan, melepaskan tarikannya kasar.
Gadis itu berdiri, kembali melipat kedua tangannya di dada. "Berdiri lo," ujar nya menatap Dika penuh kebencian. Dika yang masih heran, tak mendengar apa yang di ucapkan oleh Dira. "Gue bilang berdiri!" bentak Dira, saat Dika tak kunjung melakukan apa yang ia perintahkan. "Lo nggak budek kan, BERDIRI!" Bersamaan dengan itu, Dika mengambil bukunya yang terjatuh, lalu buru-buru untuk berdiri sesuai dengan apa yang di perintahkan Dira.
Dira mendekati Dika, mendorong tubuh Dika hingga lelaki itu mundur beberapa langkah. "Masih berani lo, sekolah di sini?" tanya Dira pelan, melirik sekilas ke arah lain, berharap kalau tak ada orang di sekitarnya.
Dira berjalan mundur beberapa langkah. Berdiri di sebelah Abim, yang sedari tadi tak ada mengeluarkan suara. "Oke, nanti, setelah bel pulang sekolah bunyi, lo langsung ke halaman belakang. Gue, mau ngomong hal penting sama lo," ucap Dira menatap datar Dika. Senyum di wajah Dika perlahan muncul saat ia mendengar bahwa Dira ingin berbicara padanya. Apakah Dira sudah memaafkannya? Semoga. "Lo tau kan tempatnya? Lo udah dua bulan di sini, awas aja kalau lo nggak tau."
Dika mengangguk semangat, "Aku tau kok, Dir. Nanti aku bakal cepat datang ke sana, biar kamu nggak nunggu lama," ujar Dika, penuh kebahagiaan.
Dira berdecak pelan, memutar bola matanya malas. "Ayo, Bim," ajak Dira, membelakangi Abim, lalu segera pergi dari tempat. Disusul Abim yang masih tidak mengeluarkan suara.
Kira-kira Dira mau ngapain ya? Kok nggak ada ngasih tau gue, batin Abim, melirik Dika sekilas.
****
Suasana di kelas XI IPA 1 kali ini berbeda. Kelas yang biasanya ricuh saat jam istirahat, kini terasa lebih hening. Suasana berubah menjadi canggung, dan, agak sedikit tidak nyaman untuk beberapa siswa-siswi yang ada di dalam. Maka dari itu, banyak dari mereka, yang lebih memilih untuk keluar kelas. Dan, yang tersisa di dalam hanya, Karan, Arida, Keyza, Argan, Aldiro, dan lima orang siswa-siswi yang lain.
Argan menunduk cemas, setelah kejadian satu minggu lalu di acara sekolah, benar-benar membuat hidup Argan berubah. Saat pulang ke rumah, ia dimarahi habis-habisan oleh ayahnya sendiri. Seketika terlintas di benak Argan bahwa dia sangat menyesal bersekolah di sini dan bertemu sigagap—maksudnya Aldiro. Namun, ada satu hal yang membuat Argan sedikit lega, syukur saja saat perayaan ulang tahun sekolah para murid bisa berlibur selama seminggu, karena jadwal sekolah yang masih ada kesibukan untuk merayakan ulang tahun sekolah. Jadi, setidaknya kejadian satu minggu lalu, akan dilupakan oleh murid-murid yang lain, tapi tidak dengan Argan. Ia tidak akan pernah bisa lupa dengan kejadian hari itu.
Brakk
Aldiro menggebrak meja Argan cukup keras, membuat Argan tersentak. Dan murid-murid lain, langsung menoleh ke arah mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADIRA (regret)✔️
Roman pour AdolescentsBELUM DI REVISI! JANGAN DIBACA, KALAU NGGAK MAU TERTEKAN! ⚠️ Terdapat banyak kata-kata kasar dan kekerasan! ⚠️ Ini tentang Adira Anastasya, gadis cantik nan pintar yang sangat dicintai oleh Abim dan Dika. Ini tentang Andika Putra, seorang lelaki SMA...