07: ekstra kurikuler

112 46 343
                                    

Keyza yang baru datang langsung bergerak menuju mejanya yang ada dibelakang.

"Kok lama, Key, tumben?" Tanya Dika begitu melihat Keyza duduk disampingnya.

Keyza yang masih ngos-ngosan karena berlari tidak menjawab perkataan Dika.

"Key, gue mau nanya, ekskul disini apa aja ya?"

"Lo ngapain nanya ekskul?" Tanya Karan.

Dika menoleh kearah Karan."Kata Keyza kemarin gue disuruh milih ekskul sama pak Edward."

"Lo mau masuk?" Tanya Karan lagi "Langsung aja ketemu sama guru, jangan tanya sama Keyza."

"Ekskul disini ada, seni lukis, tari, renang, seni musik, pencak silat, taekwondo, badminton, basket, teater, pramuka, paskibra, futsal, dan...."

"Dan, apa?" Tanya Dika

"Gue lupa sisanya, banyak banget soalnya. Kalau lo mau tau tanya guru aja."

"Kan, udah gue bilang tanya guru aja jangan tanya Keyza," balas Karan.

"Ya udah nanti—"

"Woi, anak baru!" Panggil Argan. Dika menoleh kearah sumber suara.

"Lo, udah siap tugas dari pak Edward?"

"Udah," jawab Dika singkat.

"Lo bodoh, kan? Pasti lo nggak ngerti"

"Argan, lo—" Dika menyentuh pundak Keyza, menghentikan amarah gadis itu.

"Asal lo tau ya, Ar, Dika lebih pintar daripada lo. Dia bakal ngalahin lo di kelas ini!"

Siswa-siswi yang lain termasuk Keyza menatap Karan. Baru kali ini Karan mau angkat bicara melawan Argan. Biasanya dia hanya diam aja tak memperdulikan lelaki itu.

"Beraninya ya lo, Kar."

"Kita lihat aja." Karan tersenyum miring menatap Argan.

"Pagi anak-anak," sapa pak Edward.

"Kumpulkan tugas, kalau tidak siap maju kedepan!" perintah pak Edward.

Karan mulai mengumpulkan satu persatu tugas teman sekelasnya lalu menaruhnya di meja guru. Ada sekitar dua orang murid laki-laki yang belum siap tugas.

Mereka dihukum berdiri hormat di tiang bendera sampai jam pulang sekolah.

"Pak Edward kejem juga ya." bisik Dika di telinga Keyza.

"Itumah belum seberapa, kalau sama pak Edward belum siap tugas sekali disuruh hormat bendera sampai pulang. Beneran sampai pulang nggak dikasih masuk, bahkan guru-guru pelajaran lain juga nggak ngizinin mereka masuk kalau udah bersangkutan sama pak Edward."

"Berarti, mereka nggak dikasih istirahat dong?"

"Nggak. Jangankan istirahat, dikasih duduk aja nggak. Karena, kalau udah bersangkutan sama pak Edward Bu Airin bakal langsung turun tangan buat ngawasin mereka. Bahkan karena hukuman ini lumayan banyak murid yang pingsan karena kecapean."

Dika menatap wajah pak Edward kagum. Ternyata guru setampan pak Edward dan sepintar dia bisa kejam juga.

"Kalau belum siap lebih dari sekali gimana dong?" Dika sepertinya benar-benar ingin tahu lebih banyak tentang pak Edward dan hukumannya.

"Kalau belum siap dua kali disuruh hormat dan bersihkan toilet sekolah dan kalau belum siap tiga kali di suruh hormat dan nyapu halaman sekolah yang gede ini, dan kalau belum siap lebih dari tiga kali, bakal disuruh hormat, bersihkan toilet, nyapu halaman, dan dikasih kuiz dadakan. Kalau lebih dari itu, di skors selama dua hari."

ADIRA (regret)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang