Tiga Puluh Lima

2.5K 109 0
                                    

" kalau kmu berani sekali menyentuh anak ayah perempuan satu-satunya ayah engga segan-segan menyita fasilitas mu" ucap xiron yg membawa vanca menuju ruang kerjanya ada hal yg peting mau di bicarakan

" abng sangat kecewa sama kmu zevan" ucap rendi yg menghadapi tangan dita menuju ruang kerja  ayahnya

" mm-maaf abng iiii-ini semua salah aira" ucap aira

Zevan tidak menjawab ucap aira dan zevan pergi dari ruang makan menuju ke kamar dan aira yang melihat tingkah zevan yang mengabaikannya dia menggepalkan tangannya

"awas aja lo vanca gue akan bikin hidup lo hancur"  ucap aira  di dalam hati kemudian dia bejalan memasuki kamarnya

" ngapain ayah bawa vanaca ke sini" tanya vanca

" ayah mau memberi tau kamu kalau buna masih ada kemarin ayah mencari tau ternyata buna masih hidup sekarang dia ada di korea" jawab xiron

" benarkah ayah" tanya rendi dan vanca secara barengan

" iya ayah engga bohong tapi ayah ada satu syarat jagan ada yg tau soal ini karna nyawa buna kalian di acam orangnya ada di rumah ini" ucap xiron

" apa aira" tanya rendi yang di beri anggukan ayahnya

" bukan cuma aira tapi ibu aira juga" ucap xiron

" bener-bener anak ibu sama-sama iblis" ucap vanca ug menggepalkan tangan

Setelah pembicaraan selesai dn membuat rencana mereka memutuskan untuk masuk ke kamar masing-masing dn tidur

"pagi ayah pagi bang rendi pagi kakak dita" sapa vanca kemudian duduk di kursi makan

"pagi juga" jawab mereka bersamaan dn zevab mun merasa di acuhkan dn zevan memilih makan dn dia akan memikirkan masalh tadi malam

" y udh vanca dah selesai makan vanca berangkat sekolah dlu" ucap vanca kemudian pergi dari ruang makan itu

"WOI VAN FEL" teriak tara sama veli yg menghampiri vanca dan feli

" ajing jgan teriak ini masih pagi cok" ucap vanca yg menutup telinga degan tangannya

" van lo tau engga tdi gue deger y van di gudang ada yg melakukan rutinitas malam jumat tau" ucap tara

" sekarang masih ada" ucap vanca dengan kepo

Tara pun menggagukan kepalanya dan mereka berjalan ke arah gudang sangar ingin tau karna jiwa kepo mereka meronta-ronta

Dan mereka pun nyampai di gudang dan mereka menempel kan telinganya di pintu biar mendengar suaranya ternyata bener apa yg di katakan tara tadi

" anjir gila mereka melakukan itu di gudang apa lgi ini masih area sekolah gila men" ucap feli dengan suara pelan yg dia anggukin mereka semua samapi-sampai mereka asik kepoin yg di dalam dn mereka lupa kalau bel masuk dh buyi dari tadi dn engga lama kemudian ada ketua osis yg melihat mereka berempat

" ekhmmmm"

Mereka pun memutar wajah mereka dn mereka kaget di dalam hati merek berkat wah ketauan osis kenapa bisa ada di sini

" kalian deger engga bel buyi masuk dah buyi dari tadi ngapain kalian di sini" ucap ketua osis ketus

" suuut gue hitung sampai tiga terus kita lari oke" ucap vanca pelan dn ngasih mereka isyarat dn mereka mengerti dn menggagukan kepalanya

"ekhmm 1.........2......3 lari" ucap vanca yg lari duluan kemudian sahabat-sahabat ikut lari

" WOI JGAN KABUR KALIAN HARUS DI HUKUM" teriak ketua osis yang ikut lari untuk mengejar mereka

Rezivel [ TAMAT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang