Tiga Puluh Sembilan

1.9K 92 0
                                    

Vanca pun menuju rooftop dn sesampainya di rooftop vanca pun menenangkan dirinya dan melihat padangan di sekitar dan di situ ada yang mengawasi vanca siapa lagi kalau bukan vernon

Vernon mengawasi karna dia sangat khawatir terhadap vanca dia melihat vanca dengan tatapan penuh kasih sayang dia mau tidak mau harus tetap melanjutkan ekting ya untuk mencari informasi terang ibu vanca dan demi keselamatan vanca

" gue sayang banget sama lo anca" guman vernon pelan kemudian dia pergi dari situ

" huuuh kenapa orang yang gue sayng gue cinta satu persatu hilang dan juga kenapa vernon deket sama aira gue tuh sayang dan cinta lo enon gue benci situasi kayak gini" ucap vanca

Vernon pun berjalan memasuki kelas dan teman-teman vernon yang melihat sifat dari vernon yang agak gelisah dan penuh khawatir kemudian mereka pun tanya

" bos lo knp" tanya raka

" gue khawatir sama vanca dan gue engga bisa jauh-jauh lebih lama sama dia" ucap vernon

" dengerin gue kita mempercepat tugas ini biar lo bisa dekat sama vanca lagi dan gue bisa minta batuan pada yoa untuk mengawasi vanca" ucap rafa

" yoa siapa" tanya vernon

" yoa dia adik dari rehan tapi dia lebih dewasa dn lebih bijak mengambil keputusan dia engga kayak abngnya dia juga sangat sayang pada vanca lo tenang aja percaya deh ama gue" ucap dion

" gue percaya" ucap vernon

" sana lo engga pada masuk kelas lo" ucap gera

" ini jam  juga mau pulang kita pulang pagi guru ada rapat yet " celetuk raka

" lupa gue " ucap gara

"udh tua" ucap angga

" ngomong apa lo hormati kakak Kelas " ucap gera

" enggeh kek" ucap raka tertawa

" ngudul mu" ucap rega pengen napol raka

Mereka yang mendengar bel pulang mereka pun mengambil tas kemudian keluar dari kelas XII IPS2 kemudian menuju tempat parkir sesampainya di tempat parkir vernon ddk melihat vanca yang pandangannya dingin dan tajam

Setelah vansa pergi Lendra melihat aira menuju mobil yang berhenti di ujung jalan sana kemudian menaiki ya Lendra yang melihat mobil yang di tumpangi aira bukan mobil biasanya dan dia Kenapa juga engga bareng sama rehan atau zevan

" jagan bengong kita ikuti mobil itu" ucap lendra kemudian naik motor dan memakai helem.

" ngapain ngikut mobil itu" tanya dimas

" gue curiga sama mobil itu dan di dalamnya ada aira siapa tau kita dapat informasi" ucap lendra yang di anggukin sama mereka

Kemudian Meraka semua menaiki motor dan menjalankan motornya Merakpun mengikuti mobil yang di tumpangi aira tadi dan mobil itu berhenti di perusahaan elit yang sangat mewah kemudian merek memberentikan motor mereka sedikit jauh dari mobil tersebut

Meraka yang melihat aira sudah turun dari mobil kemudian mobil itu pergi dan disitu aira sedang berbicara sama orang yang lebih tua dari aira dan merasa berjalan pelan-pelan dan mereka bersembunyi di belakang tembok sambil mendengarkan percakapan mereka

" giama engga ada yang curiga kan sama kmu" ucap orang itu

" engga ada yang curiga" ucap aira

" misi sekarang kamu aira buat ayah vanca membenci vanca dan kita akan menyingkirkan vanca dan ibu ya mamah tugas buat nyiksa reta di dalam kemudian kamu bertugas tadi yang mamah bilang" ucap mamah aira

Aira pun menggagukan kepalanya kemudian mereka masuk dan dari tadi lendra merekam omongan mereka dari awal samapi akhirnya kemudian lendra memasukkan hpnya di dlam katong dan mereka berjalan ke arah Montor dan menjalankan Montornya pergi dari tempat itu menuju markas

Rezivel [ TAMAT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang