🌫 Kehilangan Senyum Malaikat

12 1 5
                                    

Chapter 06
Kehilangan Senyum Malaikat

* * *

Kak Rara
[Cuci kaki, gosok gigi, cuci muka, tidur, Angie.]
[Jangan online lagi.]
[Kakak ke kantor dulu. Ada urusan mendadak]

Angel
[Iya. Iya, goodnight, Kak Rara.]
[Hati-hati]

Kak Rara
[Heum ...]

Angel langsung bangkit dari couch, tanpa memilih untuk mematikan alunan lagu Backstreet Boys tengah malam gadis itu berjalan ke kamar mandi yang disediakan di dalam kamarnya, menyambar headband dengan dua telinga kucing sebagai dekorasi berwarna biru muda untuk menghalangi rambutnya tidak terciprat air.

Matanya masih terang benderang dan tidak ingin terpejam meskipun sudah sepuluh menit yang lalu dia selesai berurusan dengan kamar mandi. Karena merasa tidak ada pekerjaan yang akan memberatkannya, dia memulai membersihkan ponselnya lagi.

Tubuhnya dibiarkan bersandar ke head bed dan sebuah bantal lainnya dibiarkan di pangkuan, sinar kecil yang hanya berasal dari lampu tidur di atasnya tidak mempan membuatnya tertidur dengan muda. Dia memulainya dengan mengganti wallpaper dan home screen.

"Sepertinya yang ini lebih bagus," ucapnya pelan. Kamar orang tua mereka berada di lantai satu, di lantai dua berisi kamar ketiga saudara Anandra dan perpustakaan mini di sana. Berhubung hanya dia satu-satunya yang berada di lantai tersebut, tidak perlu takut untuk terdengar oleh orang lain.

Berhasil memasangkan wallpaper berupa langit mendung sedangkan home screen yang menampilkan gadis yang berdiri dengan payung biru dan melihat hujan. Setelah itu melipir ke icon dengan contact books, sepertinya Angel ingin mengubah nama kontaknya.

Lagu sudah berganti menjadi lagu lama band dari Amerika itu terpasang dengan apik seiring dia mengganti nama yang ada di sana.

And I'll be gone, gone tonight

The ground beneath my feet is open wide

The way that I been holdin' on too tight

With nothing in between

"Papa ... eum ... Pak Presiden? Ah, nggak cocok. Nah, ini baru," katanya lagi dan menyimpan nama panggilan tersebut dan tidak lupa mengubah ringtone panggilan menjadi khusus, lagu tahun 2006 dari Heartland.

“But I loved her first, I held her first~ And a place in my heart will always be hers~ From the first breath she breathed~ When she first smiled at me~ I knew the love of a father runs deep~ And I prayed that she'd find you someday~ But it's still hard to give her away~ I loved her first~”

Sepenggal bait menggema pelan di kamar tersebut. Tangannya juga sibuk mengetik mengubah panggilan sang wanita yang selalu dia panggil ‘Mama’, begitu juga dengan ‘Kak Rara’, ‘Kak Dwi’, ‘Sasa’. Senyumnya terpatri di sana yang memudar seiring membara deretan huruf yang mengeja nama ‘Soulmate’ dengan emot seekor anak kucing.

Nomor yang digunakan oleh mantan teman sebangkunya sebelum bertukar tempat dengan Johan. Dia tidak bisa terisak meskipun ingin. Tidak mengerti dengan segala perlakuan Isha dengannya secara mendadak ini semua. Merasa tidak bisa lagi diperbaiki, Angel menghapus deretan huruf panggilan itu dan mengetiknya lagi dengan deretan abjad yang lain.

Angel Lost Her Smile ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang