xi. kalau dilihat, ya jadi sayang.

47 10 0
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



   Selasa sore, di kota hujan yang sudah masuk pada musim kemarau yang membuat keringat di pelipis bercucuran.

   Dengan satu kaleng larutan penyegar bergambar Doraemon yang memiliki perasa jeruk itu Gantar terdiam menunggu Nara yang sedang membeli cilor di depan gerbang kampus, satu hal yang Gantar tau setelah lebih mengenalnya yaitu ; Nara tidak bisa hidup tanpa mecin.

   Mendengar ledekan itu terkadang Nara kesal, tapi Gantar semakin gencar meledek nya walaupun di akhir Nara pun ikut tertawa renyah karna nya.

   Gadis itu dengan satu kantung cilor penuh, yang tadi rencana nya ia membeli delapan ribu tadinya Gantar yang akan membelikan nya untuk Nara, tapi Nara menolak nya karna Gantar tidak akan tau takaran bumbu kesukaan nya itu seberapa.

   "nararang micin!!" panggil Gantar dengan senyuman pada Nara.

   Nara pun lagi-lagi berdecak "ah Gagat Oge resep pan ke micin!"

   Gantar pun tersenyum, lalu menatap Nara dengan serius tapi tiba-tiba kalau dilihat sedekat ini, menjadi sayang ya?.

   Lagu Andra & the backBone dengan judul sempurna, memang tidak menggambarkan seorang Naraya, tapi kalau di tilik pada bagian lirik dimata kau begitu indah adalah representasi penggambaran Nara di mata Gantar, indah; sampai-sampai Gantar lupa kalau dia terjebak pada bab bagian patah hati perihal kisah kasih masalalu yang usai di telan waktu.
 

    Kalau mengingat lagu Andra & the Backbone pasti Gantar akan selalu mengigat Naraya, sebab gadis itu bercerita kalau kisah yang tercipta karna lagu itu. sangat indah katanya, saat Nara bercerita perihal ia sangat menyukai lagu sempurna itu.

    "Kalau Nara, apa lagu yang paling Nara suka?" Tanya Gantar pada gadis yang sedang menatap pelataran senabstala jingga kota hujan itu.
 
    "Lagu nya Andra & the Backbone gat, Gagat tau kenapa?"

     "Kenapa?"

     Nara pun menoleh kepada Gantar, keduanya memelankan langkah nya agar perjalanan menjadi lebih lama.

     "Nara waktu itu baca, salah satu komen di YouTube, jadi kisah mereka berdua dimulai saat dua-duanya jatuh cinta sama lagu sempurna kepunyaan Andra and the Backbone, si lelaki mendengar lagu ini saat dia kagum sama perempuan ini dan melihat perempuan ini adalah penggambaran sempurna yang paling tepat, lalu setelah nya mereka berdua untuk pertama kali jalan dengerin lagu ini di live music kafe dan si perempuan ini dinyanyikan lagu sempurna ini saat di tembak, di lamar bahkan di hari pernikahan nya dan lagu sempurna ini juga melekat sampai akhir, dimana perempuan ini minta di nyanyikan lagu sempurna oleh si lelaki di hembusan nafas terakhir nya, indah ya gat?"

    Gantar pun terdiam, mengaguk setuju dengan pendapat perihal indah nya kisah di balik lagu sempurna itu bahkan kisah sederhana pun bisa melekat dan abadi di dalam sebuah lagu, semua memori akan melekat di tiap-tiap hal sederhana lagu, film, makanan favorit bahkan langit biru atau mengabu sekalipun.

     Yang Gantar paham adalah semua memori akan tersimpan apik dan rapih dalam gudang sanubari yang menjadi perih. Jika pun nantinya akan berakhir pasti akan ada kenangan manis yang tersirat perih karna yang Gantar paham perihal jatuh hanya tentang utuh atau runtuh ; runtuh nya sudah pasti akan menjadi akhir.

   "indah nar, tuhan beruntung ngasih mereka cerita yang unik kalau di tilik"

    "menurut Nara, semua manusia itu punya cerita yang dikasih sama tuhan itu indah gat, jadi setiap manusia beruntung karna mungkin manusia lain nya ngga akan ngerasa apa yang dia rasa, pahit juga manis nya sebuah cerita itu tergantung kita yang memilih nya, kita semua beruntung"

     ucapan dari Nara itu, membuat Gantar seolah kelu bagaimana mungkin sudut pandang nya di ubah kini, sudut pandang tentang ketetapan suratan semesta yang menjadi bukti bahwa ; semua manusia beruntung, beruntung dengan kisah nya masing-masing.

  Hari itu Gantar sadar, bahwasanya semesta tidak seburuk itu dalam memberikan nya skenario. Benar nyatanya kata Nara bahwasanya kita semua beruntung.

  Nara hari itu, berhasil membuat beberapa sudut pandang Gantar berubah, dimata Gantar kini sudut pandang tentang Naraya itu begitu indah.

  Kini netra Gantar seolah menatap terus gadis yang sedang melahap cilor itu "Gagat mau?" tanya Nara seolah tersadar kalau Gantar menatap nya sedari tadi, tidak ingin berpikir aneh-aneh mungkin Gantar mau cilor nya.

   Gantar pun mengaguk, lalu di suapkan nya cilor yang sudah di tusuk oleh tusukan sate tersebut lalu Gantar pun melahap nya dengan nikmat "ko enak nar?"

   "nyesel kan Gagat ga beli?" ucap Nara dengan bangga, bangga bahwa nyata nya Gantar jujur juga kalau micin itu enak.

   "mau lagi nar, enak" Kata Gantar.

   Nara pun terkekeh melihat Gantar yang memang menikmati cilor nya dengan nikmat, lalu Nara pun menyuapkan lagi Gantar cilor yang kini kantung berisi cilor seharga lima ribu itu sudah habis dilahap oleh keduanya dengan resap.

   Nara pun merenggut, saat cilor nya sudah abis Gantar yang menyadari itu pun terkekeh "mau beli lagi ga?"

   Nara pun menatap Gantar kemudian mengeleng "ngga ah, cape ngantri nya"

   Gantar tau, sebenarnya Nara sangat bersedih atas cilok nya yang dengan naasnya sudah masuk ke dalam sistem pencernaan Gantar "Nara tunggu sini ya, nanti tiba-tiba cilor nya datang"

   Nara pun bingung, kemudian Gantar bangkit dari duduk nya dan berjalan ke tukang cilor yang antrian nya sungguh panjang.

   Nara pun mengangkat kurva bibir nya menjadi lengkungan cantik, kala punggung Gantar sudah menjauh untuk membelikan nya cilor ntah mengapa ia yang hanya ingin sebatas mengenal Gantar punya keinginan untuk pria itu selalu ada di samping nya, kenapa kalau di lihat jadi sayang ya?.

BERSAMBUNG...

   cerita Nara sama Gagat itu lebih lucu tau :D

[✓] ii. ASTRALOKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang