ii. Neduh, dengan sebuah keluh yang abu.

149 24 0
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



   Malam Minggu, bersama dengan sebatang nikotin dengan gitar listrik yang bertengger di atas paha berlapis jeans hitam robek-robek.

    Jam terus berputar detik nya mengarah pada pukul dua belas malam yang pastinya sampai sekarang Gantar tidak bisa membaca menit jam secara rinci yang ia lihat hanya jarum pendek nya saja mengarah ke angka dua belas.

    "lo mau nginep di studio atau gimana gat?" tanya Danta sembari merapihkan kabel kabel yang berserakan di lantai.

     Gantar menoleh pada pria yang mengunakan hoddie mint tersebut lalu mengaguk setelah nya "iya gua nginep disini ya nta?, males balik ngeliat muka misuh bokap"

     "yaudah sok, nanti kunci nya kalau lo mau perginya subuh titip ke mang akmal ya? tapi kalau lo mau nunggu lintang sama babas bakal datang jam tujuh kok, ada kelas mereka soalnya" pesan danta, kemudian pria itu pun siap-siap untuk pergi sembari membawa tas ransel berwarna hitam itu.

    Gantar pun mengaguk mantap "siap, nanti gua nitip ke lintang weh ya? hati-hati nta"

    "yoi lo juga hati-hati gat"

    Gantar pun melihat Danta pergi keluar dari studio, menutup pintu hitam berlapis bahan agar kedap suara lalu kini hening kembali menjadi teman putra Narakata.

    Hening, dan sendiri Gantar sebenarnya benci jika dulu warung Bu Tuti adalah obat sunyi kini kalau kesana Gantar kembali patah hati mengigat lagi lembar kisah menuju kasih yang sekarang hanya perihal lembaran lusuh yang penuh abu dan akhirnya bukan dapat kehangatan Gantar hanya berputar pada bab rindu yang berakhir pada penyesalan.

   seandainya dulu...

   coba aja ya...

   gimana kalau sampai sekarang...

   Imajinasi bodoh, yang sangat terlihat menyedihkan namun bahkan sampai sekarang jika bisa memilih Gantar ingin berlama-lama dalam imajinasi nya itu, kisah menuju kasih nya dengan gadis kecintaan nya Kinara mungkin sudah usai sejak tiga tahun lalu. susah payah Gantar merajut benang biru yang baru untuk dirinya sendiri agar masalalu yang abu-abu tidak terbawa hingga masa depan nya yang ia harap menjadi biru.

   Namun sia-sia ternyata, masalalu itu masih akan terus berlanjut hingga kemudian Gantar akan menenggelamkan dirinya pada lautan rindu yang paling dalam di setiap malam nya.

    Dan Jika Gantar merindukan gadis kota hujan penyuka seduhan kopi janji jiwa itu ia akan memutarkan lagunya secondhand serenade dengan judul your call yang akan menemani nya semalaman meredakan hatinya yang sudah di guyur rindu di tampar luka pula, gapunya kata kata lagi , secinta itu Gantar sama lagunya secondhand serenade

    di kata-kata "i was born to tell you i love you"

    Gantar percaya kalau misalnya manusia itu diciptain berpasang - pasangan dan ngga mungkin sendirian. jadi Gantar rasa , setiap manusia yang terlahir merasa sendirian itu adalah pemikiran nya.

   karna cepat atau lambat, seseorang yang tepat bakal datang dan merangkul

   jadi , Gantar hanya butuh waktu saja kan ?

    Tapi kadang suatu malam Gantar berpikir satu hal, jika nanti ada orang baru apakah ia akan bisa menyayangi dan mencintai nya sedalam Kinara? terkadang Gantar ingin egois untuk meminta kembali lagi pada masalalu yang menurut nya sangat singkat namun membekas dan terkenang sampai sampai ingin melupakan pun malah dibuat tak tenang.

    Gantar yang memutuskan, Gantar yang meninggalkan dan Gantar juga yang di rundung mendung dan awan kelabu dengan ragam penyesalan nya yang membuat dunia nya abu-abu kini.

    Mungkin orang sudah lelah melihat kelakuan Gantar yang sangat menyedihkan tiap harinya, melihat bagaimana ribuan kalimat diksi perihal patah hati yang selalu ia cuitkan di laman burung biru itu, mungkin mereka yang melihat akan berdecih mengapa Gantar sangat terlihat disakiti? padahal dia sendiri yang menyakiti.

    ya, memang sesakit itu mereka tidak akan paham karna mereka bukan Gantar betul? mungkin iya karna yang paham tentang rasa kelu juga pilu membiru ya hanyalah putra Narakata itu sendiri.

   apalagi satu hal yang sudah pasti sekarang, ia tidak bisa kembali dengan gadis yang ia rindu sebab poros semesta gadis itu sudah beralih kepemilikan, bukan lagi milik putra Narakata melainkan kepunyaan brahmana seorang kini.

    satu tahun lalu, dimana Aji bilang kalau kini dirinya sudah resmi dengan Kinar dan sejak saat itu Gantar hanya memendam semuanya sendiri tidak menampakkan apapun namun tetap terlihat sangat hampa juga pilu dan sejak saat itu juga Gantar memberi tembok interaksi tinggi untuk dirinya dan Kinar agar rasa egois nya tidak menguasai dirinya, agar kelak ia tidak kembali menyakiti Kinar juga yang pastinya Aji yang sudah memiliki ikatan dengan Kinar.

    Bersyukur sedikit, karna kinar mengambil kuliah nya di Yogya di salah satu universitas negri yang cukup terkenal yang membuat mereka sudah bertahun-tahun tidak ada interaksi dan semoga disana kinar bisa bahagia dan disini Gantar cukup berdoa atas bahagianya gadis yang sampai saat ini mengisi hatinya dengan berbagai kenangan kisah kasih masalalu.

     Kinar, disini Gagat sedang berjuang untuk bangkit kembali dari patah hati semoga disana Kinar bisa bahagia melebihi bahagia saat itu ya? rindu senyum kinar tapi rasanya ingin mengucap rindu pun Gagat tidak layak.

BERSAMBUNG....

[✓] ii. ASTRALOKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang