•
•
•setiap pijakan di atas bumi raya, pasti manusia berbondong-bondong merapalkan doa ntah kepada tuhan yang mana namun siapa yang bersungguh-sungguh maka akan mendapatkan hal yang dibutuhkan, walaupun semesta tak semudah itu memberikan apa yang kita inginkan tapi ia selalu tau dan tepat waktu memberi apa yang kita butuhkan.
kali ini, izinkan manusia ngga sempurna seperti putra narakata merapalkan doanya dalam-dalam, dengan kesungguhan agar apa butuhnya diberikan oleh semesta, walau sedikit tidak tahu diri maka Gantar minta untuk semesta membuat nya sedikit memberanikan diri untuk membuat kisah kasih yang selama ini hanya tentang bayang-bayang masalalu ini bisa diakhiri, ntah dengan akhir nya bisa dengan kata baik atau bahkan memberikan bekas patah di hati, maaf kalau nanti Naraya patah hati, demi tuhan Gantar siap untuk karma yang menantinya.
"kinar, jangan takut akan perpisahan ya"
"kinar takut gagat pergi"
"cepat atau lambat semuah orang akan pergi kinar, ingat perpisahan itu indah kalau yang dikenang hanya memori senang"
Kata-kata dari dua insan yang pernah merajut kisah bertajuk kasih itu masih tersusun rapih dalam ingatan lelaki yang kini sedang mengegam tangan seorang gadis dengan sweater berwarna merah muda, udara dingin di kota hujan ini.
kadang di dalam sebuah perjalanan, sebagian manusia menanyakan bagaimana akhirnya, bukan kah dari tiap-tiap cerita yang sudah ditamatkan oleh sang penulis para pembaca berbondong-bondong menanyakan akhir dari perjalanan sepasang tokoh utama
jika akhirnya adalah perihal pilu, maka yang ditanyakan hanya satu ; bagimana cara mereka berpisah?
Tangan mereka saling mengegam, langkah mereka menyusuri jalanan setapak di pinggir air mancur, sekarang malam minggu bukan kah banyak pasangan yang akan menghabiskan waktu dengan orang yang mereka cintai?, tapi saat ini Gantar sedang menyusun sebuah
"Gagat" panggil Naraya
Gantar hanya menoleh sambil menatap lembut gadis dengan pipi gembul di depan nya ini "ada apa nar?"
"bentar mau bahas masalah serius ini"
"apa?"
"duh mulai dari mana ya, eum" gadis itu nampak menimang-nimang pertanyaan nya lalu dengan keberanian yang sudah ia kumpulkan ia menatap lelaki itu "padahal kayanya masalah ga sepele" lanjut nya
Gantar terdiam sejenak, apa mungkin akhir dari perjalanan kisah mereka adalah Nara yang memutuskan? apa Gantar tidak perlu repot-repot menjadi bajingan untuk sekali lagi?
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] ii. ASTRALOKA
Ficção Adolescente❝ kalau ada waktu untuk kembali, mau kembali atau tetap menetap dan melanjutkan nya? ❞ Pertanyaan itu mungkin bisa di jawab mudah bagi seseorang yang sudah mengikhlaskan masalalu nya, namun bagaimana jika belum? © lokarasi ft lintang, 2O22