•
•
•
•Pintu dengan tulisan awas ada anjing galak itu di buka, studio kampus yang tengah ramai di isi oleh Danta dan juga Lintang yang sedang bermain bernyanyi dan bermain dengan lagu Samsons yang jelas-jelas lirik nya sangat kelu sekali untuk menyambut Gantar malam hari ini.
"Aku memang, tak berlapang dada untuk menyadari kau bukan milikku lagi.
Dengar-dengar kan aku, aku akan bertahan sampai kapanpun - sampai kapan pun
Maaf kan aku yang tak sempurna untuk dirimu, usai lah sudah kisah yang tak sempurna untuk kita tenang" genjrengan gitar itu berhenti saat mereka; Lintang, Danta, Dera juga Faith yang sedang bernyanyi itu saat melihat Gantar masuk ke dalam studio.
"gelo, gua baru datang udah di sambut lagu patah hati" kata Gantar geleng-geleng kepala sendiri.
Lantas Lintang pun dibuat terkekeh sendiri "sini ngegitar atuh lah"
"gamau ah"
Danta pun berdecak "ceunah vokalis band, tapi malu-malu ucing kitu"
"iya, Gantar lagi malu-malu soalnya baru nganter gebetan balik ya gat?" Ledek Dera sembari terkekeh.
"lah iyatah? hebat amat Gantar udah move on?" Ucap Danta takjub.
Faith pun geleng-geleng kepala sendiri "emang nya elo?"
Danta pun mengeluarkan cengiran khas nya.
"tapi di liat-liat beberapa Minggu belakangan ini nempel banget sama teh Nara" celetuk Faith
Dera pun mengaguk setuju "iya. kemana-mana berdua terus, uda kaya seperangkat alat sholat Dan doa"
"penggambaran lo engga banget der" kata Faith sembari mendengus.
Lintang pun tersenyum menatap Gantar dengan lekat "Gantar, semoga bisa buka lembaran baru ya?"
Gantar pun terkekeh "dih apaansi, cuman temen"
"semua juga berawal dari temen" sindir Danta, ia tidak akan melupakan bagaimana cerita Gantar juga masalalu nya yang dulu selalu Gantar ulang-ulang ceritanya, ah remaja gagal move on memang gitu kan?.
"ya semoga aja memang berawal dari temen bisa berlanjut jadi demen" cicit Gantar yang masih terdengar jelas oleh Faith.
"jadi lo demen Gat?" tanya nya
Gantar pun mengidikan bahu nya sembari senyum-senyum sendiri, lantas ke-empat anak yang menatap kepergian Gantar kedalam studio rekaman itu menemui anak 0,69% yang sedari tadi menunggu nya.
"idih, si Gantar beneran kasmaran euy!" kata Danta melonggo tak percaya, bahwa teman seperjuangannya untuk melupakan masalalu itu sudah menemui seseorang yang baru.
"beneran Gantar sama teh Nara?" tanya Dera masih tidak percaya.
Faith terkekeh, ia memikirkan hal ajaib sangat tiba-tiba datang tanpa di duga mungkin hari baik akan selalu terjadi tanpa di duga seperti hari ini "GANTAR KALAU UDAH JADIAN PJ!!"
lalu dari balik pintu studio rekaman ada Gatra yang menoleh "eh diem eh, mau rekaman" katanya.
Lantas semua pun mengaguk, lalu Gatra pun menutup ruangan studio rekaman itu.
Gantar yang sedang mencoreti kertas untuk menyesuaikan lirik itupun menoleh pada Gatra "kenapa ngeliatin gua?"
"lo beneran lagi deket sama si Naraya Gat?" tanya Gatra
Gantar pun tersenyum misterius, Gantar tidak bisa menafsirkan maksud senyum nya apa dan senyum itu tidak menjadi jawaban malah semakin membuat teka-teki
Topan yang memegang stik drum itu terdiam menatap Gantar, lalu di tatap lah Gantar dari bawah dengan pandangan menyelidik "Lo beneran lagi jatuh cinta, atau hanya jadiin cewe itu objek pengalihan"
"Pan" peringat javis pada pria itu.
Gantar pun mengeleng, kemudian mengidikan bahu nya "mungkin bener kata lo pan, gue jadiin Naraya sebagai objek pengalihan dari Kinar tapi ini beda, gua punya rasa juga ada rasa yang unik yang gabisa gua jabarkan lewat kata-kata"
"singkat nya lo jatuh cinta?" tanya Gatra yang menyenderkan diri pada tembok itu.
"ngga sesingkat itu juga, gua gabisa bilang bahwa gua jatuh cinta" jelas Gantar.
Topan pun terkekeh, kemudian menepuk bahu si pria dengan pulpen di tangan nya itu "ah Gat, jangan denial sama diri lo sendiri kalau memang belum lupa jangan dipaksa buat lupa, lo bukan cuman nyakitin diri dia tapi lo sendiri pun akan lebih sakit"
"tapi kalau misal Gantar ga mencoba membuka lembaran baru sama orang baru, dia harus begitu terus? gamon?" ucap Gatra tidak setuju dengan ucapan dari Topan.
"gue setuju sama Gatra, ah lagian rasa kan bisa semakin tumbuh dengan sendiri nya yang penting ada bibit-bibit nya mah yaudah" ucap Javis.
Topan pun menatap Javis juga Gatra bergantian "jadiin secara ngga langsung lo suruh Gantar jadiin Naraya objek pengalihan?"
Gantar pun tau, kalau perdebatan ini akan terus berlanjut maka ia berjalan ke arah Topan juga Javis dan merangkul kedua nya "gue memang belum jatuh cinta sama Naraya, gue juga belum bisa ngelupain Kinara tapi kalau ditanya soal rasa, rasa gue murni bukan hanya karena pengalihan patah hati tapi rasa ini murni dari hati kalau gue jatuh suka sama Naraya" jelas Gantar.
"gue akan tetap dukung pilihan lo gat, gue berharap jatuh suka lo ini akan berbuah manis dan bekerja sama dengan takdir biar nanti akhirnya ngga akan jadi tragis" kata Gantar.
"kita udah bareng-bareng dari sma, ngehabisin waktu hampir tiap hari di lapangan, gue cuman pengen senyum lo selepas dulu lagi gat" kata Topan
Gantar pun mengaguk sembari tersenyum "iya gua paham, makasih ya pan, tra, vis"
Keempat nya pun tersenyum senang, malam ini di dalam ruangan studio rekaman yang akan merekam sebuah lagu patah hati yang ditulis oleh Gantar sendiri bersama dengan anak 0,69% yang berusaha mengerti isi hati dari putra narakata sendiri dengan dukungan nya mereka merangkul Gantar untuk kedepannya semoga akan ada bahagia yang paling bahagia, itu doa nya.
Dan malam ini, saat suara itu diabadikan dalam rekaman juga lirik nya yang di ubah jadi sebuah lagu saat itu juga rindu yang terbelenggu Gantar lepaskan sejauh mungkin kepada langit malam yang abu-abu.
Perihal Kinar, kini sudah benar-benar ia abadikan menjadi kenangan indah yang mutlak bersama takdir, dan juga ketetapan perihal rasa kini Gantar sadar bahwa.
ia jatuh suka pada gadis manis itu, Naraya.
BERSAMBUNG...
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] ii. ASTRALOKA
Teen Fiction❝ kalau ada waktu untuk kembali, mau kembali atau tetap menetap dan melanjutkan nya? ❞ Pertanyaan itu mungkin bisa di jawab mudah bagi seseorang yang sudah mengikhlaskan masalalu nya, namun bagaimana jika belum? © lokarasi ft lintang, 2O22