warn : kiss scene!
🗒️; dengarkan lagu joji - glimps of us
•
•
•
•Kota hujan, kota yang orang sebut-sebut sumber banjir nya Jakarta yang kini di tahun 2021 sudah nampak di percantik pusat nya, dengan ada nya alun-alun di tengah kota, senja yang melukis langit dengan warna jingga yang mulai pekat karna sekarang waktu menunjukkan jam 5 sore.
Dua sejoli yang menghabiskan waktu di hari Sabtu itu berjalan di sepanjang alun-alun kota Bogor menuju stasiun.
"Sekarang udah jadi alun-alun aja"
Nara pun mengangguk "ah iya, dulu perasaan disni namanya taman topi tapi asli ya gat, Nara belum pernah masuk ke sini"
"ahahaha, kamu orang bogor gadungan atuh nar?"
Nara pun berdecak, di ledek oleh Gantar "enak aja, walaupun ngga lahir di Bogor tapi Nara bisa dibilang ori kok!"
Gantar pun hanya terkekeh dan semakin mengegam erat lengan gadis itu namun pertanyaannya keluar dari mulut mungil gadis itu "Gantar, pernah masuk ke taman topi?"
"pernah dong, masa ngga, kan orang bogor asli"
"dih? emang terakhir kapan?"
deg! "Terakhir?" ucap Gantar memelan, lalu tiba-tiba saja pria itu terdiam sejenak.
Sudah lama, sudah sangat lama. Tapi kenangan itu masih terputar jelas di ingatan nya, bagaimana keempat nya menepi sejenak untuk sekedar memakan soto yang ada di dalam taman topi itu sebelum mengantar Larasa ke stasiun, atau kinar yang takut karena di sekitaran taman topi banyak sekali orang-orang yang berpakaian bak hantu, atau keempat nya hanya akan berbincang di sepanjang trotoar, tentang hal-hal aneh namun nyata dibicarakan.
Dan terakhir kali, bagaimana dua remaja yang memadu kisah menuju kasih, melewati malam rona remaja— malam minggu dengan memakan soto atau bakso, dan pulang dengan membawa sekotak martabak, iya hal sederhana yang mungkin mengukir rindu setiap kali sebuah deretan memori itu terulang kembali.
"Gat, pernah makan soto itu? ramai! kayanya enak ngga sih?" pertanyaan dari si jelita itu, membuat atensi Gantar memusat pada yang di tunjuk, di lihat nya gerobak soto dengan teda sederhana di pinggiran taman topi, lantas seulas senyum Gantar berikan, hatinya getir jika harus jujur namun apa daya ia terperangkap pada ruang ini walaupun ingatan nya masih mengulas masa lalu dan masalalu.
kenapa ya, cerita nya sudah berakhir pasti yang dikira rasa nya sudah berakhir dan kisah nya sudah bisa di ikhlaskan sepenuh hati nyata nya itu hanya ekpetasi belaka yang nyatanya sia-sia.
Gantar, sudah berapa kali membuat seorang putri yang dibesarkan oleh orang tuanya sepenuh hati terluka?.
Dengan senyum yang dipastikan tidak nyata adanya, Gantar mengegam tangan Nara dengan lembut seraya menuntun gadis itu pada gerobak soto yang ia mau.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] ii. ASTRALOKA
Teen Fiction❝ kalau ada waktu untuk kembali, mau kembali atau tetap menetap dan melanjutkan nya? ❞ Pertanyaan itu mungkin bisa di jawab mudah bagi seseorang yang sudah mengikhlaskan masalalu nya, namun bagaimana jika belum? © lokarasi ft lintang, 2O22