15;; Tembakan

261 70 6
                                    

[Author's POV]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Author's POV]

Taehyung segera bangkit, siap dengan pistol ditangan kanannya dan bergerak ke arah pintu belakang--pintu yang sebelumnya mereka gunakan untuk masuk ke dalam gedung. Diikuti Seokjin yang ikut menghadang dua laki-laki asing yang berhasil masuk setelah menggelindingkan lemari yang mengganjal pintu.

Crek.

Pistol glok 99 ditodongkan ke depan oleh Taehyung tepat di kening seorang pria sekitar berumur 40 tahun, sedangkan satunya kelihatan masih muda seumuran Jungkook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pistol glok 99 ditodongkan ke depan oleh Taehyung tepat di kening seorang pria sekitar berumur 40 tahun, sedangkan satunya kelihatan masih muda seumuran Jungkook. Taehyung yang menggunakan satu tangan memegang erat pistol tersebut dengan hazel yang tajam seakan siap menghabisi kapan pun dua laki-laki asing itu jika ingin membunuh orang-orang di dalam gedung.

"Tenanglah, kami ke sini tidak bermaksud untuk menyakiti kalian." Pria yang berdiri paling depan mengangkat tangan, takut jika Taehyung menarik pelatuk dan peluru melesat ke keningnya, "Aku ke sini juga bukan untuk bertengkar dengan kalian."

Taehyung masih menatap tajam, memperhatikan gelagat dua laki-laki asing yang tidak menunjukkan tanda-tanda bahaya apalagi senjata yang mereka bawa hanya golok dan linggis dipenuhi darah manusia berdarah. Meski begitu, Taehyung tidak menurunkan pistolnya dan semakin memajukan diri membuat si pria asing menjadi gugup sambil mengangkat kedua tangan semakin ke atas.

"Apa hanya kalian berdua yang selamat?" Tanya Taehyung dengan aura yang sangat mengintimidasi.

"N-ne, kami sebenarnya bertiga. Aku dan kedua muridku. Tapi kami berpisah dengan salah satu muridku setelah ada sekelompok orang yang menembak ke arah kami." Ujar pria itu, "Dan bisakah kita bicara baik-baik?"

Taehyung kelihatan berpikir, mencoba menimbang-nimbang ucapan pria itu jujur atau tidak. Tapi jika diperhatikan bagaimana penampilan kedua lelaki itu, mereka seperti dari suatu tempat atau pengungsian karena masih kelihatan bersih--tidak seperti Taehyung dan teman-temannya yang lain.

"Apa kau seorang guru?" Seokjin ikut berujar, "Kau mengatakan mencari muridmu. Apa murid yang kau katakan itu bernama Soobin?"

"Oh, bagaimana kau tau..." lantas pria itu mengganggukkan kepala dengan ekspresi senang, "Ne, majja! Majja! Dia bernama Choi Soobin. Apa kalian bertemu dengannya?"

Life Goes On [삶은 계속된다]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang