[Seokjin's POV]
"Gwaenchana?" Aku duduk di anak tangga sebelah Jungkook yang kelihatan melamun. Sekitar lima belas menit yang lalu, kami semua menjadi saksi bagaimana Jungkook membunuh temannya yang sudah berubah. Tapi memang tidak ada cara lain selain membunuh manusia yang sudah berubah daripada kami semua mati dan berubah.
"Hmm..." Jungkook menjawab dengan gumaman. Lalu, ku rangkul anak lelaki ini yang pastinya terkejut atas kejadian tadi, "Maaf telah membuatmu membunuh temanmu, Jungkook-a."
Jungkook tidak membalas dan hanya menundukkan kepala. Aku pun melepaskan rangkulan lalu memberikan sebotol mineral dan roti untuknya, "Makan dulu. Kau harus mengisi tenaga untuk melanjutkan perjalanan pergi dari sini."
"Hyung..." Jungkook mendongakkan kepalanya lagi sambil menerima roti dan air yang ku berikan, "Apa yang terjadi pada kita selanjutnya?"
"Tidak ada yang tau, Jungkook-a. Aku bahkan tidak memikirkan atau menerka kemungkinan yang terjadi. Tapi cobalah untuk berpikir bahwa akan ada bala bantuan dan kita semua bisa selamat." Aku menghela nafas, "Karena bagaimana pun tidak ada satu pun orang yang ingin berubah, benar 'kan?"
Aku bisa melihat Jungkook mengangguk kecil lalu menunjuk ke arah tujuh orang lainnya yang ada di bawah sedang berkumpul melingkari api unggun untuk menghangatkan diri. Beruntung, gedung ini tidak memiliki jendela yang bisa membiaskan cahaya ke luar sehingga bisa menyalakan api unggun.
"Mereka..." Jungkook menjeda kalimatnya sebentar dan melanjutkan, "Ani, jika ada salah satu di antara kita yang sudah tergigit, apakah kita akan membunuhnya?"
Aku ikut memandang semua orang yang ada di bawah dari atas anak tangga. Tampak mereka sedang berbincang dan beberapa dari mereka terlihat cemas. Aku tidak bisa memikirkan pertanyaan Jungkook yang sangat sulit untuk di jawab. Karena aku menganggap mereka semua adalah keluargaku saat ini. Aku tidak bisa membunuh salah satu dari mereka. Ini sulit hanya memikirkan jika salah satu ada yang tergigit.
"Menurutmu bagaimana? Apa kau akan membunuhku jika aku tergigit?" Aku membalikkan pertanyaan.
"Hal yang sama berlaku untukku juga 'kan? Jika aku tergigit, kau juga akan membunuhku, hyung."
Aku terkekeh menerima jawabannya, "Maka untuk itu, kita harus saling melindungi. Kau, Yeri, Joohyun, dan semua orang yang berjuang saat ini untuk tetap hidup." Lantas aku menepuk pelan punggungnya dan bangkit berdiri, "Kajja, kita bergabung bersama yang lain."
Aku dan Jungkook menuruni tangga untuk bergabung bersama yang lain. Namun ketika melewati mayat Yugyeom yang tergeletak di tanah dan hanya ditutupi kain, Jungkook berhenti sebentar. Aku pun menepuk punggungnya lagi lalu mengambil posisi, ikut melingkar di sekitar api unggun.
"Jungkook-a, gwaenchana?" Yang lain saling bertanya dan terlihat khawatir dengan Jungkook. Tapi, aku yakin Jungkook adalah anak yang kuat. Jungkook bisa tersenyum sedikit dengan anggukkan kepala, "Ne, gwaenchanayo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Goes On [삶은 계속된다]
Fanfiction(ON GOING - Vrene) Life Goes On : "Let's continue today and tomorrow together again." ... Kejadian ini dimulai awal tahun baru. Mereka yg baru selesai makan, minum soju, karaoke, atau berkumpul bersama kekasih maupun keluarga tidak tau bahwa mungkin...