Vote dulu sebelum membaca!
Luv u ❤️
••
Setelah beberapa adegan pertengkaran dan juga ocehan dari Dinda, mereka bertiga akhirnya sampai di lokasi pesta ulang tahun pernikahan teman Samudra.
Dinda berjalan Canggung dan mengintil di belakang Samudra, sedangkan pria itu nampak berjalan santai dengan Azizah yang ada di gendongannya.
Samudra berhenti tepat di hadapan pasangan yang merupakan tuan rumah tersebut.
"Selamat, Bro! Udah lima tahun aja pernikahan Lo." Samudra menjabat dan memeluk sabatnya ala pria.
Sedangkan Guntur, teman Samudra tersebut nampak celingukan mencari sesuatu. "Lo datang sama siapa, Sam? Sendiri aja, nih?" Tanyanya diselingi kekehan.
"Kan ada Azizah, Mas," sahut Amily, istri Guntur.
Samudra terkekeh, agak menggeser tubuhnya sehingga memperlihatkan seorang gadis cantik bergaun Hitam yang sedang tersenyum canggung kepada orang-orang disana.
"Hehehe, Halo." Dinda mendekat, dan menempel pada pundak Samudra.
"Wow! Siapa kah gerangan bidadari cantik ini?!" Pekik Robert yang baru datang. Robert juga merupakan salah satu teman lama Samudra.
Dinda kembali tersenyum canggung. "Hai, semua. Aku Dinda," ucapnya ragu.
Robert menjabat tangan Dinda. "Halo, Din. Gue Robert!" Seru lelaki tersebut bersemangat.
Sedangkan Azizah mencoba turun dari gendongan Papanya, berjalan tertatah memeluk kaki Dinda. Dinda yang terkejut pun kini beralih menggendong anak kecil itu. "Jangan pegang Buna Inda!!!!" Teriak Azizah membuat beberapa orang disana terkejut.
Tak terkecuali dengan Guntur dan juga istrinya. Apa lagi Robert, pria itu dibuat ternganga oleh putri cerewet sohibnya. "Wow! Jadi, Sam. Dinda ini cewe Lo? Mama barunya Azizah, ya?" Tanya Robert namun tak mendapat jawaban sama sekali.
Ia pun berganti untuk bertanya kepada Dinda. "Din, gimana?" Tanyanya.
Dinda yang tidak tahu harus menjawab apa, pun hanya bisa meringis tidak jelas. "Dia Baby sitter Azizah," jawab Samudra akhirnya.
"Oooouhh!" Semua orang tertawa, tentu saja mereka mentertawakan Samudra. Mereka yakin bahwa pria itu masih belum melupakan mantan istrinya.
___
Bosan menunggu acara mengobrol para pria, Dinda memutuskan untuk mengajak Azizah makan makan. Yah, kalian pasti tahu. Cewek mana yang nggak suka makanan, apa lagi rasah bayar. Haha!
Dinda dan Azizah duduk bersebelahan di depan meja yang menyajikan berbagai macam makanan. Dinda memilih cake sebagai pengisi perutnya. Begitu juga dengan Azizah, gadis kecil itu turut memakan setiap cake yang disuapkan oleh baby sitter nya.
"Naa! Izah mau itu," pinta Azizah sedikit menarik ujung rok yang dipakai Dinda.
"Iya, sayang? Izah mau coklat?" Tanyanya diangguki Azizah dengan antusias.
Dinda pun berdiri dari duduknya guna mengambil coklat yang dimaksud oleh Azizah. Perempuan tersebut mengambil beberapa kukis coklat kemudian membawanya kembali kepada Azizah.
"Ini coklatnya, Sayang." Duduk dengan nyaman, Dinda kembali menyuapi Azizah.
"Ummm, enak!" Seru Azizah membuat Dinda tertawa kecil.
"Enak? Izah mau lagi?" Tawarnya.
"Mauuuu!"
"Okey! Buna suapin, ya?" Kegiatan mereka sesekali diselingi tawa, membuat Samudra yang tak sengaja melirik kearah putrinya turut tersenyum tanpa sadar.
KAMU SEDANG MEMBACA
KUTUB UTARA [On Going]
عاطفيةSuka sama tetangga sendiri? Kenapa tidak? Inilah Adinda Cempaka Kalisya. Gadis 21 tahun yang sejak lulus SMA tidak ingin kuliah, melainkan ingin menjadi pendamping bagi sosok Samudra Adiwijaya, duda anak satu yang ditinggalkan istrinya. Ada kalanya...