21. ALL YOURS

5K 249 25
                                    

-Vote dulu sebelum membaca!
-Spam komentar Yaa!

•••

Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, Samudra kembali ke rumah. Sebenarnya tadi itu adalah kejadian yang tidak terduga, dimana ia harus segera menyelesaikan urusannya dengan salah satu client penting.

Memarkirkan mobil dengan rapih, pria itu berjalan lemas memasuki rumah. Capek, tentu saja. Samudra membuka kulkas lantas meraih sebotol air minum dan langsung diteguknya habis. Ia memperhatikan sekitar, sepi. Kemana perginya semua orang?

Samudra mulai berjalan menuju kamar Azizah namun tak lama kemudian langkahnya terhenti ketika baru sampai pada anak tangga pertama. Ia ingat bahwa baterai ponselnya habis, jadi ia harus mengecas nya terlebih dahulu.

Yah, Samudra lebih memilih tidur di kamar bawah, yang berdekatan dengan ruang kerjanya. Jadi ia tidak perlu bolak balik naik tangga disaat sedang capek-capeknya.

Ckling...

Beberapa notifikasi masuk disaat ia baru saja menyalakan daya ponselnya. Ternyata itu adalah Mamanya, Mamanya menelpon sebanyak tiga kali, kemudian mengirim pesan dua kali.

Samudra membuka pesan tersebut, membacanya dengan seksama. Dan pantas saja rumah terasa sepi, ternyata Mama dan Papanya sudah pergi lagi. Begitulah mereka, selalu saja pergi berdua layaknya pasangan yang baru menikah. Dan itu sangat menghibur kejombloan si Duda.

Teringat oleh putrinya, Samudra tak lagi memikirkan tentang hal itu. Ia lebih memilih untuk mandi dan segera menjenguk putri tercintanya.

Tak membutuhkan waktu lama untuk pria berambut hitam pekat tersebut tampak segar dengan balutan kaos putih yang melekat di tubuh kekarnya.

Samudra melangkahkan kakinya menaiki tangga, membuka secara perlahan salah satu kamar yang ada di sana, yaitu kamar Azizah. Namun pria itu heran karena tidak mendapati putrinya di atas kasur. Ia pun membuka pintu lebih lebar, dan ternyata orang yang ia cari malah tertidur pulas di atas sofa dengan posisi yang membagongkan.

Refleks Samudra terkekeh, disaat melihat posisi tidur Azizah dan Dinda. Dasar kekanak-kanakan, pikirnya. Samudra pun berjalan menghampiri mereka berdua, mengelus Surai indah putrinya.

"Sayangnya Papa lucu banget, sih..."

Pandangan Samudra beralih kepada Dinda. Sungguh random sekali cewek itu, ia jadi gemas sendiri melihat posisi tidur Dinda. Apa lagi disaat salah satu bulatan yang.... Eum, bukan apa-apa.

Samudra menggelengkan kepala, beralih mengangkat tubuh Azizah kemudian memindahkannya ke kasur. Setelah itu, ia kembali ke sofa untuk membangunkan Dinda.

Samudra duduk di sofa, dengan tangan yang menggoyangkan salah satu lengan Dinda.

"Din, bangun."

"Dinda..."

"Adinda, bangun."

Mengmbuang napas sejenak, Samudra masih berusaha sabar menghadapi Dinda. Ia curiga bahwa Dinda adalah reinkarnasi dari budha tidur, namun yang ini versi muslim hahaha.

Pria itu tersenyum licik kala ide jahil berhasil melintas di kepalanya. Ia sedikit mendekatkan tubuhnya kemudian menyilakan Surai kecokelatan Dinda.

"Sayang, bangun..." Ucapnya lirih tepat di belakang telinga Dinda. Pria itu juga mengecup sekali kening Dinda, namun Dinda masih belum bangun juga.

Oke, kali ini Samudra akan menggunakan cara yang lebih brutal. Ia raih pengontrol posisi sofa miliknya, kemudian mengulir sandaran sofa agar lebih maju. Dan secara otomatis Dinda akan terjatuh ke bawah, menimpa dirinya.

KUTUB UTARA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang