Adik Kesayangan

3K 107 3
                                    

DOUBLE UP KARENA AUTHOR SIBUK BEBERAPA HARI NANTI🥹







Ale benar benar tertidur karena Nathan yang cukup lama membeli makanan.

Selang beberapa saat, Nathan datang membawa sebuah kotak plastik dan tupperware.

Nathan meletakkan makanan itu diatas meja dan duduk memandangi Ale yang sedang tertidur.

"Pulas banget" ucap Nathan yang diakhiri dengan senyum kecilnya.

Perlahan tangannya meraih kening Ale hingga mengusap usapkannya perlahan.

Ale yang merasa ada gangguan membuatnya membuka matanya.

"Ehmmmm" ucap Ale mengucek ucek kedua matanya dan ia melihat Nathan, kakaknya sedang tersenyum ke arahnya.

"K-kakak?" Ale sedikit terkejut karena ia masih mengumpulkan nyawanya, pikirannya masih agak kalut.

"Jangan banyak gerak" ucap Nathan yang khawatir dengan pergerakan Ale.

"Iya kak" ucap Ale yang membuat posisinya sedikit bersandar.

"Hmmm, makan dulu ya biar ada tenaganya." Tanpa persetujuan, Nathan mengambil kotak plastik tadi yang berisi makanan.

"Kakak ga tau selera kamu gimana, kata dokter kamu boleh makan makanan berat. Jadi kakak buatin ayam goreng sama susu coklat. Gapapa kan?" Ucap Nathan disertai matanya yang mengerjap kepada Ale.

Ale yang melihat itu seketika bingung, beberapa waktu lalu kakaknya terlihat memarahinya. Ya walaupun ia tau percakapan kakaknya tadi sebelum membeli makanan, tapi ini cukup drastis. Bahkan pertemuan pertemuan sebelumnya saja kakaknya ini terlihat dingin.

"Eh iya kak, hehe aku juga lapar. Itu juga makanan kesukaanku ayam goreng. Mana kotaknya kak biar aku makan" ucap Ale yang dirinya juga merasa sangat lapar apalagi aroma dari kotak makanan itu sangat menggiurkan.

"Jangan, kakak yang nyuapin. Kamu diem aja disitu, nanti habis makan baru beranjak sekalian pulang" ucap Nathan sebelum Ale mengatakan sesuatu Nathan terlebih dahulu membuatnya bungkam.

"Gak ada bantahan" titahnya dengan nadanya yang terlihat tegas.

Ale menghela nafas, baiklah mari turuti saja apa kata beliau ini.

"Aaaaa buka mulut" Nathan mencoba menyuapi Ale yang langsung dibalas olehnya.

"Ehmmmm enyak bgtt masakan kakak ehmm" sambil mulutnya terisi makanan tersebut Ale berbicara membuat pipinya menggembung.

Hal itu membuat Nathan tertawa karena ulah lucu adik kesayangannya ini. Tanpa sadar tawa lepas itu membuat cekungan di pipinya terlihat. Ale menyadari itu dan membuatnya melotot sedikit.

"Kakak punya lesung?" Ucap Ale sambil menekan nekan lesung pipi kakaknya itu.

"Iya kah?" Tanya Nathan balik yang membuat Ale sedikit dongkol. Pertanyaan macam apa itu.

"Ish, masa lesung sendiri ga tau. Kayak orang ga pernah senyum aja" celetuk Ale yang membuat Nathan terdiam.

"Maaf" Nathan menundukkan kepalanya dan raut wajahnya menjadi sedih.

"Loh kenapa kak?" Ale bingung melihat perubahan ekspresi Nathan.

"Selama ini kakak jarang ngawasin kamu, kerja jauh dan pasti lama kalau balik. Sekalinya balik pun kakak jarang interaksi sama kamu, apalagi untuk masalah senyum" ucap Nathan sejujur jujurnya.

Ale yang mendengar itu tersenyum tipis lalu memegang kedua bahu kokoh kakaknya itu.

"Kak" satu kata Ale membuat Nathan mendongakkan kepalanya.

AlReyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang