Ahhh Gila 18+

11.2K 128 0
                                    

"Reyyy"ucap Ale lirih. Rey benar benar memuaskan hasratnya.

Pertama, Ale merubah posisinya. Ia kini merangkak.

Ale semakin kebawah dan memejamkan mata. Ia lalu menjilati ujung kaki Rey.

Rey yang sebenarnya tidak berekspektasi Ale akan sesubmisiv ini pun terkejut tapi ia segera menormalkan ekspresinya itu karena gairahnya meningkat saat Ale dengan lihai memuaskan kakinya.

Ale sebenarnya takut melakukan ini, selain karena tidak pernah. Ale juga takut akan bau kaki setelah memakai kaos kaki sekolah. Tapi perkiraannya salah, tidak ada bau khas kaos kaki disana. Sehingga ia dengan lihai bermain disana.

Selesai bermain dengan kedua kaki Rey membuat Ale semakin naik keatas. Celana Rey yang belum dilepas membuatnya menjilati salah satu bagian kaki Rey seperti kendaraan yang berjalan dari mulai kaki hingga ke sesuatu yang terlihat mengeras disana.

"Ahh ketemu" batin Ale

Ale lalu menciumi dengan brutal area tersebut, sesekali menyesapinya yang membuat Rey mengeluarkan desahannya.

"Ahhhhh shitt babe" ucapnya sambil memegangi kepala Ale, membuat Ale memperdalam tindakannya itu.

Ale cukup puas memainkan area itu, benang liurnya mengalir basah darinya.

Ale memandang keatas, melihat Rey gagah.

Ale lalu membuka mulutnya lalu menjulurkan lidahnya. Rey yang tau maksud Ale pun langsung memberikan ludahan yang tepat masuk ke dalam mulut Ale.

Rey benar benar dibuat gila oleh Ale, sangat sangat memuaskannya padahal ini baru permulaan.

Setelahnya, Rey lalu melonggarkan sabuk celananya tersebut dan menanggalkan bagian bawahnya.

Ale terperanjat ketika melihat penis Rey yang sudah tegak, tidak bukan itu masalahnya. Rey? Dia tidak memakai apapun.

Ale memandang tak percaya kepada Rey.

"Biar ga susah susah sewaktu mau kasih kamu lolipop ini" ucap Rey yang tau pikiran Ale. Ya, dia memang sengaja langsung memakai celana sekolah tanpa memakai dalaman apapun.

Ale menggelengkan kepalanya, ia tidak sanggup membayangkan jendolan Rey ketika ereksi dan dilihat banyak orang.

"Ini sekolah milikku Ale, sekalinya mereka berani ngomong silahkan keluar" lagi lagi ucapan Rey membuatnya tak percaya.

"Udah gausah dipikirin hm" Rey mengelus bibir bagian bawah Ale. Ia terkekeh pelan melihat sisa sia air liur disana.

Rey kemudian memasukkan telunjuknya, bergantian jarinya masuk ke dalam mulut Ale.

Ale menikmatinya.

Puas dengan bermain main jari, kini ada sesuatu yang lebih menarik.

Ale memandang benda dihadapannya seperti orang yang belum makan bermimggu minggu.

Ya,tentu saja selama beberapa minggu ia belum mendapat asupan penting ini.

Yaitu penis Rey.

Tanpa lama lama, Ale langsung memasukkan penis panjang dan besar itu ke dalam mulutnya.

Ale sebenarnya hanya bisa memasukkan sebagian saja karena ukurannya itu sangat diluar nalar bagi orang lokal.

Pikir Ale, mungkin Rey punya keturunan orang luar negeri.

Ale kembali memfokuskan, dengan sekuat tenaga ia memasukkan semua bagian penis Rey ke dalam mulutnya.

"AHHHHHHH" Rey mendesah dengan keras.

Ia melihat ke bawah, nafasnya tak beraturan. Gila! Ale bisa memasukkan semua bagian penisnya?

Dan.... Rey melihat Ale cukup lama menahan itu di dalam mulutnya tanpa ada rasa mual.

Rey mendongakkan kepalanya, ia terus mendesah dan meracaukan kata kata kasar. Menyugar rambut ke belakang dan berkacak pinggang.

Peluh keringat semakin membasahi tubuhnya, seragamnya sudah seperti orang kehujanan deras. Belum lagi keringat yang terus menetes dari kepalanya dan jakunnya naik turun.

Sebenarnya Ale ini apa? Pikir Rey.

Ale bukan hanya mendiamkan penis Rey di dalam mulutnya, melainkan lidahnya menyapu dan sesekali pipinya menyedot nyedot membuat penis Rey semakin terhimpit di dalam mulutnya.

Ale lalu melepaskan kulumannya untuk mencari sedikit oksigen.

"Hahhhhh hahhhh" ucap Ale tersenggal senggal. Ia lalu melihat Rey yang sepertinya sangat menikmati servisnya.

Ale semakin bergairah saat melihat tubuh kekar Rey yang semakin tercetak jelas akibat keringat di tubuhnya.

Tidak, ini bukan akhir.

Ale lalu kembali menyerang penis Rey. Memainkannya dengan lebih brutal.

Sesekali Rey merasa ngilu, bukan karena gigi Ale yang mengenainya. Tidak, bahkan tak sekalipun Rey merasakan gigi Ale menggores bagian penisnya.

Rey merasa ngilu karena Ale benar benar memuaskan penisnya, mencoba berbagai gaya dari gerakan menggeleng gelengkan kepala yang membuat penisnya terobrak abrik ke kanan dan kiri di dalam mulut Ale, hingga sedotannya yang membuat penisnya terhimpit.

Rey merasa ia akan segera keluar.

Dengan kasar Rey menjambak rambut Ale dan memasukannya dengan dalam ke penisnya.

Rey mengambil alih permainan lalu menggerakan pinggulnya ke depan dan ke belakang dengan sangat cepat

Cplok cplok cplok cplok

Suara itu terus menggema diiringi dengan desahan berat Rey.

"AHHHH BENER BENER GILAA SHITTT!" Racau Rey.

Ale yang dibawah sana terlihat sangat menikmati tanpa ada rasa mual. Ia juga heran mengapa bisa demikian. Padahal ukuran penis Rey tidak main main.

Hingga akhirnya

"AHHHHHH FCKK!" Rey berhenti sebentar lalu menyodokkan dalam dalam penisnya ke dalam mulut Ale.

Crot crot crot

Sperma Rey mengalir deras ke dalam kerongkongan Ale. Ia berusaha menelan semuanya. Disamping itu, Rey tidak akan mengeluarkan penisnya sebelum penisnya benar benar bersih.

"Telan semuanya Ale....." ucap Rey dengan nada lirih. Ia lagi lagi dibuat ngilu dengan tindakan Ale yang "membersihkan" penisnya tersebut.

"Urghhhh" Rey sedikit mundur hingga penisnya keluar dari mulut Ale.

Ale yang masih mencoba menelan sperma Rey yang masih tersisa membuat Rey tertawa kecil.

Ia lalu berjongkok dan

"Hmmmphhh" ucap Ale ketika lagi lagi bibir liar itu menyesap bibirnya.

Puas berpagutan, Rey lalu menghentikannya. Ia melihat benang sperma yang mengalir.

"Jadi gini rasanya sperma ya" ucap Rey sambil membersihkan sisa sisa sperma diluar bibir Ale yang kemudian ia masukkan ke dalam mulut Ale.

"Suka hm?" Tanya Rey yang membuat Ale mengangguk antusias.

Ia candu dalam segala hal di tubuh Rey, begitpun Rey yang candu dengan tubuh Ale.

AlReyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang