Penjelasan Alariz

1.1K 22 5
                                        

"Papa yakin sebenarnya mereka tidak mati." Alarin memandang lurus ke depan sedangkan Linara dan Alin langsung menatap seolah meminta jawaban.

"Maksudnya?" Tanya Linara dan Alin bersamaan.

Alariz menghela napas kasar bersiap menjelaskan.

"Papa harus menjelaskan panjang lebar. Jadi, ini dimulai dari Papa dan Hansel. Kami dari Fellazer, Fellazer itu salah satu keturunan yang mempunyai darah langsung dengan salah satu golongan magis di bangsawan Perancis walaupun sudah terpaut ratusan tahun. Singkatnya, Fellazer ini mewarisi kekuatan yang berbeda-beda. Papa, mempunyai kekuatan untuk memahami segala hal dengan cepat dan membuat orang yang mendengarkan papa segera paham. Ini sangat berguna dalam bisnis papa, karena itu bisnis papa ga pernah turun. Kemudian Hansel, papa ga yakin dan kurang tau pasti. Karena dulu saat kami kecil, kakek kalian selalu melatih dan Hansel seperti tidak terlihat mempunyai kekuatan. Tapi sampai beranjak di usia dewasa, tepatnya pertemuan pertama Hansel dengan Vedina. Papa merasa Hansel mempunyai kekuatan yang unik dan energinya cukup kuat. Manipulasi. Sepertinya saat tragedi beberapa tahun lalu, Hansel melakukan itu." Jelas Alariz panjang lebar.

"Lalu mas, jika demikian terjadi. Kenapa Bang Hansel ga segera balik dan semua ini ga akan terjadi kan?" Tanya Linara semakin serius memperhatikan.

"Hüft, setiap kekuatan ada kelemahannya sayang. Seperti aku, memiliki kelebihan seperti itu, justru kelemahanku adalah tidak peka akan hal besar ataupun kecil. Kamu ingat kan bagaimana drama percintaan kita?" Tanya Alariz memandang serius Linara.

"Ohhhh begituuu. Hm, bener sih mas. Kamu dulu di kampus jago banget komunikasinya tapi soal perasaan kosong. Aku sampai 3 tahun ngejar kamu sampai seangkatan paham tapi kamu ga peka-peka." Linara mengingat-ingat masa lalu kemudian tersenyum sendiri.

Alin memutar bola malas melihat drama ini.

"Nah, lanjut dong Paps. Intinya gimana caranya Ale bisa nemuin mereka"

"Papa harus memastikan dulu kekuatan apa yang ada pada Ale. Karena setiap keturunan Fellazer mempunyai kekuatan."

"Ahh, jadi harus nunggu Ale siuman" Alin kemudian memandang Ale yang sedang tertidur. Raut wajah lelahnya sangat terlihat.

"Ale, saya benar-benar meminta maaf" ucap Alariz kemudian mengelus surai rambut Ale.

Disaat ia sedang memandang Ale yang tertidur, tiba-tiba ia dikagetkan dengan tangan Ale yang memegangi pergelangan lengannya.

"Rue Camille Danguillaume, Joué-lès-Tours, Prancis" ucap Ale dengan serius kemudian ia membuka matanya.

"Om, aku harus segera ke sana" Ale menatap Alariz, Linara, dan Alin bergantian.

"Maksud kamu Ale?" Alariz bertanya untuk memahami lebih lanjut.

"Ale saat pingsan tadi bermimpi melihat point of view dari seseorang dan itu mengarah di salah satu daerah di Perancis. Kemudian baru ini tadi, Ale melihat lebih lanjut dan daerah spesifiknya. Ale panik karena melihat dua orang yang mirip, sangat mirip dengan papa dan mama." Alariz terkejut mendengar cerita Ale.

"Ale....."
"Untuk sementara kamu jangan cerita ke siapa-siapa selain kami mengenai ceritamu. Saya juga harus menjelaskan sesuatu kepadamu" Alariz berkata dengan serius kemudian menjelaskan hal ulang yang ia paparkan ke Linara dan Alin.

Ale terkejut dan kepalanya sedikit pusing.

"Tadi juga Ale lihat salah satu foto seperti di lorong kerajaan. Kalau ga salah ada tulisan terakhir bernama Moqnîfîqúè."

"Dia nenek moyang dari Fellazer. Baiklah, semuanya terjawab. Hansel dengan kekuatan manipulasinya dan kamu dengan telepati dan kepekaan absolut."

"Kita akan berangkat ke sana setelah kamu sembuh Ale. Tak ada penolakan, ini juga supaya kamu lebih baik ketika bertemu mereka." Ucap Alariz tak ingin dibantah.

Ale menatap ke depan dengan lesu dan mengangguk pelan.

AlReyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang