"Aleeeeee" Rey berteriak panik ketika Ale terjatuh ke tanah dengan posisi yang sangat menyakitkan.
Rey langsung tanggap menolong Ale, Ia juga melihat Ale terus memegangi dadanya. Membuatnya terasa sangat sakit.
"Maaf Ale..." ucap Rey dengan nada bergetar. Ia tak menyangka bahwa rencananya untuk mengerjai Ale akan berakhir seperti ini. Ia paham sepertinya Ale mempunyai riwayat panic attack.
Flashback
"Ishhh tunggu aku" Ale berlari kecil sambil memandang ke kanan dan ke kiri, takut jika tiba tiba ada yang menghapnya.
Sekelibat Rey memikirkan sesuatu ide untuk mengerjai Ale. Ia tiba tiba berhenti sehingga Ale menabrak punggung kekarnya itu.
Dug
Rey menjalankan aksinya dengan pura pura kerasukan. Ia tertawa hingga membuat Ale ketakutan. Membuat Ale berlari panik.
Rey melihat larian Ale dengan senyuman kecil, ia mengambil jalan pintas dari jalan yang diambil Ale untuk keluar sekolah.
Sambil berjalan santai, Rey juga memainkan kunci motor Ale sehingga menimbulkan gemercik suara di tengah kesunyian lorong.
Sampai akhirnya, ia menemukan Ale di depan parkiran dengan keadaan panik mencari kunci motor.
Rey berjalan mendekati Ale hingga Ale menyadari keberadaannya.
"Nyari ini?"
Flashback off
Kini Ale digendong oleh Rey menuju mobil Rey, ia memasukkan Ale yang dalam kondisi pingsan dengan hati hati kemudian mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang cukup tinggi.
Di sepanjang perjalanan Rey terus mencium punggung tangan Ale, ia benar benar khawatir dan sedih sekarang. Perasaanya benar benar dibuat campur aduk, dia tidak ingin kehilangan Ale. Seseorang yang sangat berarti baginya.
"Jangan tinggalin aku seperti 13 tahun yang lalu...Athan.." ucap Rey sambil sesekali melirik kondisi Ale yang masih tak sadarkan diri.
Sesampainya di depan Rumah Sakit, Rey langsung bergegas membawa Ale hingga Ale langsung mendapatkan perawatan.
&&&&&&&&&&&
Rey terus mondar mandir di depan kaca, ia melihat kondisi Ale yang masih tak sadarkan diri walau sudah ditangani oleh dokter.
Cklek
"Bagaimana Dok?" Tanya Rey langsung ketika dokter itu keluar.
Dokter tersebut melepas maskernya.
"Kondisi pasien tidak apa apa, ia mengalami panic attack ringan. Usahakan jangan membuat pasien shock atau ketakutan, apalagi memicu trauma lamanya" jelas dokter tersebut.
"Baik Dok, lalu apa saya boleh mengunjungi pasien?" Tanya Rey lagi.
"Karena kondisi pasien sebenarnya sudah memungkinkan, maka diperbolehkan. Jangan terlalu banyak interaksi dulu, supaya pasien bisa pulih total" jelasnya
"Baik, terima kasih banyak Dok" ucap Rey.
"Kalau begitu saya permisi terlebih dahulu" lanjut dokter itu dan melewati Rey.
Cklek
Rey masuk ke dalam ruangan tersebut, ia melihat Ale yang masih tertidur dan menatapnya dengan pandangan sendu. Ia menghampiri Ale dan duduk di dekat ranjang Ale.
"Maaf atas kecerobohanku yang ga tau tentang ini" ucap Rey dengan meletakkan punggung tangan Ale di keningnya. Raut wajahnya terlihat sangat sendu.
Sampai beberapa puluh menit terjadi keheningan, tiba tiba Ale membuka suara.

KAMU SEDANG MEMBACA
AlRey
AcakBOCIL MENJAUH YA PLIS😇🤗 Ini cerita homoseksual, yang homophobic sana jauh jauh anj! Ini kisah tentang Caleb Nathanael Hadeon dan Reyvalka Leonand. Ale panggilannya, seseorang yang awalnya sangat menutup rapat rapat segala kesakitannya. Tiba tiba...