Bertemu calon mertua

2.6K 89 5
                                        

Ale berjalan di koridor sambil memikirkan pikirannya yang sedang berkecamuk kesana kesini, ia bahkan mengabaikan panggilan sahabat dekatnya itu yang melihat Ale sedang lewat.

Saat ini sudah istirahat, ia segera keluar meninggalkan Rey di dalam kelas yang berekspresi tidak panik dan terkesan senang dengan kehamilannya itu.

"Alee!!!" ketika teriakan itu sampai sangat dekat di telinganya, barulah Ale menyadari keberadaan seseorang, yang tak lain adalah Alin.

"Apaan Mo?" tanya Ale dengan memanggil sahabatnya itu dengan ledekan kesukaannya, Nemo.

"Ih anjing lo dari tadi dipanggil panggil, mendadak budek kah manis?" ucap Alin sambil mengerjap ngerjapkan mata, membalas ledekan Ale.

Ale berdecak, sungguh ia benar benar dilanda perasaan yang sangat aneh, seperti bumil saja pikir Ale.

"Dahlah gue ga mood, labil banget akhir akhir ini" ucap Ale lesu sedangkan Alin mengangguk anggukan kepala seolah sedang berpikir.

"Mungkin efek karena lo ham-" belum selesai Alin berbicara, Ale sudah menutup rapat rapat mulutnya.

Sungguh Ale ingin mencakar mulut temannya itu. Bagaimana tidak, koridor sedang ramai terlebih arah Ale adalah ke kantin, sedangkan suara Alin itu definisi volume yang tidak bisa dikecilkan.

Alin yang menyadari ucapannya pun melotot sendiri lalu tersenyum sipit kepada Ale.

Ale mendengus lalu ia membuka bekapan itu.

"Mulut lo itu dah ga bisa dikecilin volume nya" ucap Ale secara enteng.

"Ya maap" beo Alin sambil memanyunkan bibirnya.

"Sumpah itu tadi banyak yang lihatin Nemo, gila lo" lanjut Ale.

"Iya iya Aleee, gue minta maaf" Alin tiba tiba menghadangi pandangan Ale.

"Sebagai gantinya, gue traktir lo ya di kantin" Alin mencoba mempersuasi Ale.

"Ya ini kan kita mau ke kantin, Nemo..." Sungguh Ale benar benar diuji kesabarannya.

Alin hanya memberikan senyuman garingnya lalu menarik Ale.

Mereka ke kantin lalu Alin seperti seorang sales, menawarkan banyak jajanan ke Ale.

Ale terkadang dibuat tertawa oleh Alin karena tingkahnya yang sokab dengan penjual di kantin.

Tanpa Ale dan Alin sadari ada dua pasang mata yang melihat dan mendengar interaksi sejak mereka bertemu.

Orang itu mengambil handphonenya lalu mengetikkan sebuah nomor hingga ia menekan tombol call.

"Dia hamil" ucapnya dengan memandang intens Ale.

🏫
KRINGGGGGGGG

Bel pulang berbunyi, guru yang sedang menggambarkan geografis salah satu negara di Eropa di papan tulis pun berhenti.

"Baik anak anak, karena waktunya sudah habis, Bapak akan buat PR saja. Tugasnya yaitu kalian mendeskripsikan negara ini, yang mempunyai slogan Liberté, égalité, fraternité. Kita berjumpa minggu depan" guru itu lalu mengemasi barangnya dan keluar.

"Huhhh akhirnya selesai juga hari yang melelahkan" Ale mencoba melemaskan badannya lalu mulai mengemasi buku bukunya.

Saat ia ingin beranjak, tiba tiba ada sebuah tangan menariknya.

"Bawa kendaraan ga?" tanya orang tersebut yang tak lain adalah Rey.

"Engga, tadi aku pesen driver online" ucap Ale jujur.

"Oke sip kalau gitu pulang sama aku, ketemu sama keluarga aku." Rey lalu menarik tangan Ale sedangkan Ale mengikutinya dengan pasrah.

🏘️

AlReyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang