WOE WOE AUTHOR TRIPLE UP!
MAAP KALAU MISALKAN LAGI BANYAK TYPO
REVISI KATA SETELAH SELESAI
NIATNYA BAKAL ADA 70 BAB DISINI!"Lanjut?" Tanya Rey
"Harus. Ini kita baru 2 jam aja buat permulaan. Ngentotnya harus seharian lebih!" Seru Ale dengan bersemangat.
Rey yang mendengarnya pun langsung menampar pelan pipi Ale.
"Kotor ucapannya, ga suka" ucap Rey yang menatapnya tajam.
Ale hanya menikmati pelan tindakan Rey yang membuatnya bergairah kembali. Ingat awal tadi apa f-tish Ale.
Ale memandang tajam Rey lalu ia menyeringai.
Brukkk
Ale menyerang Rey membuatnya terdorong dan kini Rey berada di bawah Ale.
Ale menatap lekat manik mata Rey lalu berganti hingga ke bawah.
"Sialann, seragamnyaa urghhh" batin Ale ketika melihat betapa seksinya Rey.
Rey lalu tersenyum mengejek kepada Ale. Menantangnya. Ia lalu membuat kedua tangannya sebagai bantalan kepala yang membuat lengan kekarnya terekspos menampilkan otot otot bisepnya itu.
Ale mendelik melihat tindakan Rey. Ia memang sengaja.
Rey mengode Ale dengan tatapannya untuk segera memulai aksinya tersebut.
Ale tanpa ba bi bu langsung menyerang leher Rey. Memberikan tanda kepemilikan yang sama Rey lakukan kepadanya.
Rey menghembuskan nafas kasar, ia lagi lagi dibuat kepalang dengan Ale.
Tangan Ale tidak tinggal diam, ketika jilatan Ale semakin turun ke bawah, tangannya bermain dengan penis Rey yang masih tegak kokoh. Mengocoknya dengan tempo pelan.
Membuat nafas Rey tidak beraturan, yang pastinya dapat dirasakan Ale.
Ale lalu menghentikan jilatannya tersebut, dan dengan salah satu tangan ia membuka kancing baju Rey satu persatu.
Ale tidak ingin merobek seragam tersebut seperti yang dilakukan Rey karena ia ingin menyimpannya dengan kondisi yang baik dan "menggairahkan".
Setelah menyingkap seragam tersebut, Ale lalu menjilati agresif dada Rey yang penuh dengan keringat. Menyesapinya di bagian sana dan sini tanpa memikirkan Rey yang semakin menggelinjang keenakan.
Sapuan lidah Ale juga menggelitik kedua puting Rey. Akhirnya dia bisa memainkan benda ini. Menyesapnya dengan penuh hasrat hingga jilatannya terus turun ke bawah, mengikuti cekungan perutnya yang berbentuk eight pack.
Ya, badan Rey benar benar terpahat sempurna. Bukan hanya sixpack melainkan eight pack atau delapan kotak yang ada di perut Rey.
Ale menjilati dengan puas cekungan cekungan kotak tersebut yang menyimpan cukup banyak keringat.
"ARGHHHH JIKA BEGINI MAKA AKU YANG AKAN KALAH" racau Rey dengan memejamkan mata. Sungguh, ia sepertinya tidak kuat dengan Ale.
Padahal baginya, angkat beban berkilo kilo di gym saja tidak bisa membuatnya seperti ini. Tapi Ale? Menurutnya benar benar luar biasa.
Puas bermain di bagian itu, Ale menatap Rey intens.
Walau mereka bukan cenayang tapi Rey selalu paham apa yang diinginkan Ale dalam hal ini, begitupun sebaliknya.
Rey melepas baju seragamnya itu. Lalu ia lilitkan ke mata Ale sehingga pandangan Ale tertutup walau ia masih bisa melihat remang remang di depannya.
Dua hal yang dapat ia rasakan adalah rasa basah dan bau maskulin Rey bercampur parfum. Gila, walau sudah berkeringat sebegitunya, tidak ada bau tidak sedap yang menempel pada tubuh maupun seragamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AlRey
RandomBOCIL MENJAUH YA PLIS😇🤗 Ini cerita homoseksual, yang homophobic sana jauh jauh anj! Ini kisah tentang Caleb Nathanael Hadeon dan Reyvalka Leonand. Ale panggilannya, seseorang yang awalnya sangat menutup rapat rapat segala kesakitannya. Tiba tiba...