"Hai......"
************************************
Sapaan dengan suara teduh itu membuat Alin menghentikan celotehannya ke Ale dan menatap 2 orang yang sedang melihatnya.
"Iya??" Jawab Alin dengan intonasi nada lembut yang membuat Ale ingin muntah.
Anjing pencitraan banget ni ikan
Siswi yang lebih tinggi daripada Alin itu memberikan senyumnya dan mengulurkan tangan.
"Lo hebat tadi" ucapnya sambil memberikan kode dari matanya supaya Alin menerima uluran tangannya.
Alin lalu membalas uluran tangan tersebut.
"Ya gitulah, namanya bibit bibit lonte in the school itu harus dimusnahkan sebelum menjadi jadi" Alin memposisikan tangannya mengepal dan itu membuat Ale dan siswi itu tertawa sedangkan seorang siswa yang menemani siswi tadi hanya diam menatap Ale intens.
"Oh ya kenalin gue Zara, terus si kulkas sebelah gue namanya Sean" ucapnya sambil menoleh ke arah Sean.
"Gue Nemalinka Olaf, disebut Alin yang cantik" ucapnya tersenyum tanpa paksaan.
Disisi lain Ale memutar bola malas melihat Alin ingin modus ke Zara.
Ale melihat lihat sekeliling hingga tak sengaja tatapan Ale dan Sean bertemu.
Ale merasa ngeri dengan tatapan tajam yang ingin membunuhnya itu.Jir..ganteng sih tapi kulkas....
Ale lalu memutus pandangan mereka dan beralih berbicara ke Alin.
"Mo nemo, ke kelas yok" ucapan Ale itu membuat Alin memelototkan matanya.Apa apaan itu, membuat citra Alin menjadi jelek saja.
Zara yang bingung dengan panggilan Ale memberikan tanda tanya dengan mengernyitkan dahinya.
"Oh lo belum tau kalau Alin itu-"
"OHHHHHH yaaa lo duluan aja ya ke kelas. Gue masih mau nyari temennn....." Belum selesai Ale berucap, dialognya sudah dipotong oleh Alin dengan penekanan di akhir ucapannya, ia juga memberikan tatapan intimidasi yang membuat Ale bergidik ngeri.
"Y-yaudah deh gue cabut" Ale segera memutar tubuhnya dan berjalan cepat. Ia tidak ingin Nemonya berubah menjadi duyung, hmmm maksudnya iblis.
************************************
"Enak banget tuh anak dapat cewek cantik. Yaa pinter pinter ya dia juga sih caper. Gue kan pemalu mana bisa kek gitu..."Ale bergumam sendirian di koridor, untung koridor itu sepi.
"Pemalu heh???" Tiba tiba suara bariton membalas gumaman Ale.
Ale menoleh dan mencari sumber suara dan tiba tiba ia melihat disampingnya sudah ada Rey dengan posisi kedua tangan disembunyikan disakunya dan menatapnya mengejek.
Rey terus memberikan intimidasi sampai posisi badan Ale terpentok ke dinding koridor.
"Pemalu hm?" Tanyanya di telinga Ale sambil menghembuskan nafasnya. Ale yang merasa suasananya berbeda ingin segera kabur.
KAMU SEDANG MEMBACA
AlRey
De TodoBOCIL MENJAUH YA PLIS😇🤗 Ini cerita homoseksual, yang homophobic sana jauh jauh anj! Ini kisah tentang Caleb Nathanael Hadeon dan Reyvalka Leonand. Ale panggilannya, seseorang yang awalnya sangat menutup rapat rapat segala kesakitannya. Tiba tiba...