Chapter 18 : Tidak Sendiri

14 1 0
                                    

Noelle duduk disamping Fadli sambil tersenyum.
Fadli:"ada apa? Tidak bisa tidur?"
Noelle:"aku hanya ingin menemanimu saja, tidak boleh ya?"
Fadli:"perjalanan kita masih panjang, jadi sebaiknya kamu gunakan waktu yang kamu punya untuk beristirahat selagi bisa"
Noelle:"itu juga berlaku untukmu"
Fadli:"aku bisa beristirahat nanti ketika yang lainya sudah bangun"
Noelle:"kalau begitu aku juga sama"
Fadli:"yasudah, lakukan semaumu"
Fadli menghembuskan nafasnya kemudian Noelle diam. Mereka berdua kemudian merasakan kalau suhu sekitar menjadi semakin dingin dan Fadli langsung menggunakan kekuatan apinya untuk membuat api unggun didepan mereka semakin besar. Mereka berdua terus saja diam dan tidak mengobrol lagi dalam waktu yang cukup lama, kemudian Noelle tiba tiba bertanya.

Noelle:"maukah kamu menceritakan apa yang terjadi di hutan itu kepadaku?"
Fadli:"untuk apa? Itu tidak akan mengubah apapun"
Noelle:"mungkin memang tidak mengubah apapun, tapi paling tidak dengan menceritakanya kepada orang lain akan sedikit meringankan beban yang kamu tanggung"
Fadli:"aku tidak keberatan menanggung ini semua sendirian"
Noelle menengok kearah Fadli, kemudian dia juga membuat kepala Fadli menengok kearahnya sehingga mereka saling berhadapan.
Noelle:"Fadli, dengarkan aku, aku dulu juga pernah membuat banyak kesalahan, bahkan beberapa diantaranya sampai tidak mungkin untuk dimaafkan"
Noelle:"aku juga sering memasang ekspresi yang sama sepertimu saat ini"

Noelle:"karena itulah aku paham bagaimana rasanya, jika dulu tidak ada satupun yang menolongku aku pasti sudah menyerah akan hidupku, kamu tidak akan bisa menanggung semua beban itu sendirian"
Fadli:"aku sudah memasang ekspresi ini jauh lebih lama daripada kamu, aku sudah menanggung beban ini jauh lebih lama daripada kamu, dan aku akan terus menanggungnya sendiri sebagai penebusan dosa yang pernah aku lakukan"
Noelle:"Aqua sudah menceritakan kepada kami tentang masa lalumu....."
Fadli langsung memotong perkataan Noelle sebelum dia selesai.
Fadli:"kalau begitu kamu pasti tau kalau membicarakan hal ini denganku tidak akan ada gunanya"

Noelle:"jangan memotong perkataanku sebelum aku selesai bicara"
Noelle:"kamu sudah tidak lagi sendirian, ada Feure, dan kami semua disisimu sekarang"
Noelle:"kita akan menempuh perjalanan yang panjang dan cukup lama ini bersama sama, jadi akan lebih baik kalau kita saling terbuka satu sama lain"
Fadli:"kalau kamu memang ingin tau apa yang terjadi dihutan, kenapa kalian tidak bertanya kepada Feure saja? Dia juga tau apa yang terjadi"
Noelle:"tapi aku ingin mendengarnya darimu secara langsung"
Fadli:"kenapa?"
Noelle:"dengan begitu kamu bisa sekalian meluapkan semua perasaan yang kamu pendam sambil bercerita"
Fadli:"aku meragukan itu, tapi baiklah akan aku ceritakan"

Fadli kemudian mulai menceritakan apa yang terjadi dihutan kepada Noelle, dan tanpa mereka sadari, Linda dan yang lainya sebenarnya juga masih bangun dan daritadi mendengarkan percakapan mereka dari dalam kereta kuda.
Aqua:"mereka berdua memang mirip dalam berbagai hal, dan itu cukup menyedihkan, kenapa anak anak yang seharusnya bersenang senang malah harus menanggung beban sebesar itu"
Linda:"mungkin karena itu juga mereka bisa cukup akrab walaupun masih baru saja saling mengenal"
Flora:"sepertinya kita benar benar harus terus bersama dengan dia, setiap kali kita berpisah dengan Fadli dia selalu bertemu dengan raja iblis dan bahkan sampai mereka akrab walaupun hanya bertemu dua kali"
Petra:"aku mulai meragukan kalau dia itu benar benar raja iblis"

Mereka kemudian kembali mengintip kearah Fadli dan Noelle. Noelle yang mendengar cerita dari Fadli langsung menangis karena dia teringat pada kesalahanya yang dulu.
Fadli:"kamu kenapa?"
Noelle:"tidak apa, aku hanya berpikir kalau di dunia yang seperti ini, terkadang manusia bisa menjadi jauh lebih kejam daripada monster dan iblis"
Fadli:"bukankah sudah dari dulu memang para manusia yang memulai kehancuran di dunia ini?"
Fadli:"kita selalu saling berperang, saling membunuh, saling memperebutkan segala hal hingga kedamaian tidak pernah bisa bertahan lama, dan semua itu hanya demi kesenangan dan kepuasan diri semata"

Noelle semakin teringat pada masa lalunya setelah mendengar itu, dan dia juga semakin menangis.
Noelle:"kamu benar, banyak hal yang memang disebabkan oleh kebusukan hati manusia, tapi masih banyak juga manusia yang berhati baik di dunia ini"
Noelle:"dan tugas kita adalah melindungi mereka supaya mereka tidak menjadi seperti orang orang yang berhati busuk itu"
Noelle:"saat aku bilang kita, tentu saja kamu juga termasuk"
Fadli:"tentu, serahkan saja semua pekerjaan kotor kepadaku"
Noelle:"bukan itu yang aku maksud"
Fadlo:"seseorang harus mengambil peran itu, dan aku bersedia"
Noelle kembali terdiam dan memikirkan cara untuk mengubah pembicaraan.

Noelle:"hei, bisakah kamu menceritakan tentang Ren kepadaku?"
Fadli sempat terkejut ketika Noelle tiba tiba menanyakan itu, tapi dia kemudian tersenyum dan menceritakanya kepada Noelle. Noelle juga sempat tersenyum ketika dia berhasil mengalihkan pembicaraan mereka. Fadli awalnya bercerita dengan tersenyum, namun lama kelamaan dia mulai menjadi murung ketika sampai di cerita ketika dia harus bertarung melawan Ren. Noelle yang mendengar cerita itu dari sudut pandangnya Fadli menjadi semakin penasaran, dan dia mencoba untuk bertanya lebih lanjut.
Noelle:"jika kamu masih takut untuk memegang pedang, bagaimana mungkin kamu bisa terpilih oleh senjata pusaka?"
Fadli:"ironis bukan? Aku sendiri juga tidak tau"

Noelle:"ha? Lalu bagaimana kamu bisa bertarung seimbang dengan raja iblis dengan kondisi seperti itu?"
Fadli:"seimbang? Haha, dia hanya bermain main saja, kalau dia serius aku pasti sudah mati tanpa menyadari apa apa"
Fadli kemudian bergumam pelan.
Fadli:"sungguh mengecewakan, andai saja itu terjadi, semuanya pasti akan menjadi lebih baik"
Noelle:"ha? Apa kamu mengatakan sesuatu?"
Fadli:"tidak ada, lupakan saja"
Noelle:"baiklah"
Noelle kemudian menguap dengan cukup lebar. Fadli sedikit tertawa setelah itu.
Fadli:"kamu tidur saja sana, udah ngantuk gitu"
Noelle kemudian menyandarkan kepalanya diatas pundaknya Fadli.
Noelle:"sudah kubilang kalau aku akan menemanimu sampai yang lainya bangun"

Linda dan yang lainya yang daritadi menguping pembicaraan mereka langsung berhenti menguping dan bersiap untuk tidur.
Linda:"sepertinya akan lebih baik kalau kita tidak mendengar lebih dari ini, sebaiknya kita juga beristirahat supaya kita bisa menggantikan mereka nanti"
Mereka semua mengangguk dan langsung tidur, tidak terlalu lama kemudian Noelle juga tertidur di pundaknya Fadli. Sedangkan Fadli hanya memandang kearah langit dan memperhatikan bintang bintang dalam diam ditengah tengah sunyinya hutan pada malam hari.

Sacred Heroes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang