Chapter 17 : Arti Dari Menjadi Seorang Pahlawan

24 3 0
                                    

Para pahlawan memutuskan untuk berkemah di dekat sungai tempat Fadli membersihkan diri karena memang sudah terlalu malam. Mereka membuat api unggun dan membakar beberapa ikan yang berhasil mereka tangkap dari sungai tadi untuk makan malam. Setelah makan malam, mereka kemudian menentukan siapa yang akan menjaga tempat itu sementara yang lainnya tidur.
Linda:"baiklah, sekarang siapa yang akan berjaga duluan? Akan lebih baik kalau kita bergantian dua orang dua orang"
Fadli:"kalian tidur saja, biar aku yang menjaga"
Mereka semua langsung melihat kearah Fadli.
Aqua:"apa kamu yakin? Padahal kamu yang terlihat yang paling membutuhkan istirahat diantara kita semua"
Fadli:"jangan khawatir, tidur saja"

Para perempuan kemudian naik ke kereta kuda untuk tidur didalamnya setelah berdebat beberapa kali dengan Fadli. Setelah mereka semua tidur, Fadli melihat kearah tangannya dengan sedikit murung, kemudian dia melihat ke langit.
Feure:'kamu baik baik saja?'
Fadli:'berhentilah menanyakan hal yang sama secara berulang ulang Feure, aku sudah bilang kalau aku baik baik saja'
Feure:'aku terus bertanya karena aku tidak percaya dengan jawabanmu'
Fadli:'kalau begitu berhentilah bertanya'
Feure:'tapi...'
Fadli langsung menutup koneksinya dengan Feure seperti biasanya. Tidak lama kemudian dia menutup matanya dan mengingat ingat apa yang baru saja dia lakukan di dalam hutan tadi.

Flashback

Tidak terlalu lama setelah Fadli berlari kearah hutan, dia menemukan beberapa mayat yang sepertinya adalah milik para pemburu. Mayat mayat itu terlihat mengenaskan karena sudah dicabik cabik dan ada yang beberapa sudah dimakan oleh para monster. Saat dia sedang memeriksa mayat mayat itu, dia merasakan aura seseorang.
Fadli:"apa ini ulahmu Zora?"
Tidak lama kemudian raja iblis Zoracrest keluar dari balik pepohonan yang ada di hutan dengan tersenyum.
Zora:"aku sendiri baru saja datang kesini"
Fadli:"kalau begitu apa tujuanmu kesini? Kamu tau sendiri kalau aku masih belum bisa mengalahkanmu dengan kemampuanku yang sekarang, dan aku juga belum pulih secara total setelah pertarungan kita beberapa hari yang lalu"

Zora:"aku datang karena aku merasakan aura kalian dari arah sini, jadi aku hanya ingin melihat bagaimana kabar kalian saja"
Fadli:"dasar penguntit"
Zora:"aku bukan penguntit"
Fadli:"ah, berhubung kamu sudah berada disini, bisakah kamu membantuku menyelesaikan masalah ini?"
Zora langsung tertawa setelah Fadli menanyakan itu.
Zora:"aku ini adalah raja iblis loh, sedangkan kamu adalah pahlawan, untuk apa raja iblis membantu seorang pahlawan?"
Fadli:"aku tau kamu sedang bosan, jadi ini bisa membantumu untuk menghabiskan waktu"
Setelah mendengar itu Zora kembali tertawa.
Zora:"baiklah, aku memang bosan sih"

Fadli kemudian mengambil busur dan tempat anak panah yang berisi beberapa anak panah dari mayat para pemburu. Dia juga memungut beberapa anak panah yang sudah ditembakan dan tergeletak di tahan. Mereka kemudian mengikuti mayat mayat yang berjajar untuk mencari para pemburu yang masih bertahan hidup, atau itulah yang mereka harapkan. Untunglah tidak terlalu jauh dari mayat terakhir, mereka melihat beberapa pemburu yang sudah terluka sedang terpojok oleh beberapa monster. Fadli dan Zora melihat satu sama lain kemudian mereka mengangguk. Mereka berdua langsung membantu para pemburu tersebut, Fadli menembak tepat kearah kepala para monster itu, sedangkan Zora membelah para monster dengan pedangnya.

Zora:"akurasi yang mengesankan, aku kira karena suatu alasan kamu tidak bisa bertarung lagi "
Fadli:"aku tidak bisa menggunakan pedang bukan tidak bisa bertarung"
Zora:"bukankah kamu adalah pahlawan pedang?"
Fadli:"aku tau, ironis bukan"
Mereka berdua kemudian melihat kearah para pemburu dibelakang mereka.
Fadli:"kalian baik baik saja?"
Pemimpin para pemburu yang bernama Jacob kemudian menjawabnya.
Jacob:"kami baik baik saja terima kasih, tapi siapa kalian?"
Fadli:"kami hanyalah petualang yang numpang lewat saja, sebenarnya apa yang terjadi disini?"
Jacob:"kami juga tidak tau, para monster itu tiba tiba saja muncul entah darimana dan menyerang kami semua"

Sacred Heroes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang