Chapter 30 : Amarah Sang Air

3 0 0
                                    

Aqua kembali ke tempat yang lainnya masih dengan wajah yang sangat kesal. Teman teman dia yang lain melihat Aqua dengan bingung, sementara Linda yang bisa menebak apa yang terjadi hanya menghela nafasnya. Dia mengajak Aqua untuk bicara saat Aqua duduk di dekatnya.
Linda:"percakapan kalian tidak berjalan dengan baik ya?"
Aqua menghela nafasnya sebelum dia menjawab.
Aqua:"huft, aku kira setelah sekian lama, dia sudah berubah"
Aqua:"tapi ternyata dia masih saja sama seperti dulu"
Aqua:"aku tidak tau lagi apa yang harus aku lakukan untuknya supaya dia bisa sadar"

Sementara itu, Fadli masih saja terdiam setelah mendapatkan tamparan keras dari Aqua di dekat sungai. Feure yang juga muak dengan sikapnya Fadli langsung bicara dengan dia.
Feure:'akhirnya, ada juga orang lain selain aku yang mencoba untuk menyadarkanmu dari pemikiran bodohmu itu'
Feure:'dan sebelum kamu marah kepadaku, aku hanya ingin bilang kalau bukan aku yang membocorkan pikiranmu ke yang lainnya'
Fadli tetap saja masih terdiam dan memegang pipinya yang memerah setelah di tampar, dan hal itu juga membuat Feure terdiam karena tidak biasanya Fadli bereaksi seperti itu. Tidak lama kemudian Fadli menggelengkan kepalanya dan kembali ke tempat yang lainnya berada.

Saat Fadli kembali, teman temannya selain Aqua dan Linda terkejut saat mereka melihat pipinya Fadli yang memerah.
Flora:"apa yang terjadi? Kenapa pipimu memerah seperti itu?"
Fadli hanya menggelengkan kepalanya dan terus berjalan menuju tempat Aqua duduk, dan mereka berdua saling melihat satu sama lain untuk beberapa detik. Fadli kemudian naik kedalam kereta kuda mereka tanpa mengatakan apa apa, sementara Aqua hanya menghela nafasnya. Sementara itu, teman teman mereka yang melihat itu terlihat sangat bingung karena mereka tidak tau apa yang terjadi, sementara Linda yang bisa menebak apa yang terjadi juga tidak mengatakan apapun.
Petra:"sebenarnya ada apa sih? Aqua, apa kamu sesuatu?"
Petra dan yang lainnya melihat ke arah Aqua dengan mengharapkan jawaban tapi Aqua hanya menggelengkan kepalanya.

Setelah beristirahat sejenak, mereka kemudian melanjutkan perjalanan mereka, walaupun sebenarnya mereka tidak tau harus pergi kemana.
Noelle:"jadi, apakah ada yang punya ide kemana kita harus pergi selanjutnya?"
Noelle:"kita tidak mungkin langsung menantang raja iblis yang telah bangkit bukan? Kekuatan kita masih kalah jauh"
Fadli:"bagaimana kalau kita mencoba untuk melemahkan pertahanan para iblis terlebih dahulu?"
Fadli:"kita bisa mengalahkan para jenderal jenderal iblis seperti Xylyl supaya komando mereka berantakan"
Linda:"itu ide yang bagus, tapi bagaimana cara kita akan menemukan mereka?"
Fadli:"aku bisa melacak mereka"

Fadli mengumpulkan energinya di tangan kanannya, dan miasma berwarna hitam mulai muncul dari tangannya.
Fadli:"ikuti miasma itu"
Noelle mengangguk kemudian dia mengemudikan kereta kudanya mengikuti miasma yang dikeluarkan oleh tangannya Fadli. Setelah mengikuti miasma tersebut selama kurang lebih satu setengah hari, mereka telah sampai di dekat sebuah kota yang dari jauh saja sudah mengeluarkan aura kekacauan. Fadli meminta mereka untuk berhenti sebelum mereka memasuki kota tersebut.
Fadli:"Noelle, berhenti!"
Tepat saat mereka sudah dekat dengan gerbang masuk kota, mereka melihat ada seorang wanita muda yang sedang di permainkan oleh beberapa iblis.

Para pahlawan dengan cepat langsung mengalahkan iblis itu untuk menyelamatkan wanita muda tersebut. Namun bukannya berterima kasih, wanita itu malah melihat dengan tatapan yang kosong seolah olah kalau dia sudah tidak memiliki harapan untuk hidup.
Wanita:"kenapa kalian menyelamatkanku? Kalian seharusnya membiarkan iblis iblis itu menghabisiku"
Aqua mencoba untuk mendekati wanita itu untuk menyembuhkan dia, tapi wanita itu menampar tangannya Aqua dan mulai menangis.
Wanita:"aku sudah kehilangan segalanya, jadi aku mohon biarkan saja aku mati"
Wanita:"aku ingin segera menyusul keluargaku yang telah mendahuluiku"
Aqua:"tapi kami tidak bisa meninggalkanmu untuk mati begitu saja"
Wanita:"kenapa? Memangnya kalian pikir siapa kalian? Kemana saja kalian ketika para iblis itu menyerang dan membunuh kami semua? Tidak ada gunanya kalian mencoba untuk menyelamatkanku sekarang"

Wanita:"kalian sudah sangat terlambat!"
Wanita itu langsung mengambil pedang dari tubuh iblis yang telah dikalahkan oleh para pahlawan, dan wanita itu dengan cepat langsung menusuk dadanya sendiri hingga dia kehilangan nyawanya. Para pahlawan yang melihat itu hanya terdiam karena semuanya terjadi begitu cepat. Mereka tidak sempat untuk menghentikan wanita itu sebelum dia bunuh diri, atau lebih tepatnya para putri yang terlambat bereaksi. Sementara Fadli sebenarnya bisa saja menghentikan wanita itu, tapi dia memilih untuk membiarkannya saja setelah dia melihat ekspresi wanita itu.

Aqua yang masih saja berada di dekat mayat dari wanita itu hanya bisa mengepalkan tangannya, dia lalu memanggil Undine dan dengan penuh amarah dia langsung menghentakkan ujung trisulanya ke arah gerbang masuk kota, dan di depan dia langsung muncul sebuah gelombang air yang sangat tinggi dan besar yang langsung melibas kota di depan mereka. Aqua kemudian membekukan air itu setelah dia berhasil membuat kota tersebut tergenang. Aqua kemudian membuat bola bola air di atas mereka yang kemudian juga dia bekukan. Aqua lalu mengubah bola es itu menjadi jarum jarum es yang cukup besar dan dia langsung menghujani kota tersebut dengan hujan es tersebut dan membunuh semua iblis yang membeku di dalam kota.

Sementara para putri yang lain masih terkejut setelah melihat apa yang baru saja dilakukan oleh Aqua. Fadli malah tersenyum dan terlihat bangga dengan Aqua. Fadli kemudian mengeluarkan banyak sekali titik api di dalam kota untuk meningkatkan suhu dari kota yang membeku dengan cara ekstrim sehingga menyebabkan es es di dalam kota langsung meledak dan menciptakan sebuah ledakan yang sangat kuat hingga menghancurkan kota itu sepenuhnya tanpa sisa. Para putri sekali lagi kembali terkejut saat mereka melihat itu, tapi mereka semua langsung fokus saat mereka melihat masih ada satu iblis yang selamat di tengah tengah kota yang telah hancur.

Iblis itu memang sudah terluka parah, tapi dia tetap mengeluarkan aura yang sangat kuat. Tanpa ragu, Aqua langsung berlari ke arah iblis itu dengan penuh amarah.
Aqua:"kau akan membayar semua yang telah kau lakukan pada kota ini iblis biadab!"
Aqua menyerang iblis itu dengan semua kemampuannya, dia tidak membiarkan iblis itu untuk menyerang balik sedikitpun. Bahkan ketika iblis itu telah jatuh, Aqua terus saja menusukan ujung trisulanya ke badan iblis itu berkali kali tanpa henti. Linda dan yang lain mencoba untuk mendekati Aqua untuk menghentikan dia, tapi Fadli menahan mereka.

Fadli:"biarkan saja dia"
Fadli:"semua yang terjadi disini pasti mengingatkan dia dengan yang terjadi di Nautilus dulu"
Fadli:"biarkan saja dia melampiaskan amarahnya pada iblis itu"
Linda dan yang lainnya mengikuti nasihat dari Fadli, dan tidak lama kemudian Aqua menusukan trisulanya dengan sangat kuat hingga tanah di bawahnya runtuh dan langsung mengeluarkan air yang sangat banyak sehingga menjadi sebuah danau. Fadli dengan cepat langsung melompat ke danau tersebut saat dia melihat Aqua yang tiba tiba pingsan setelah mengalahkan iblis tadi.

Sacred Heroes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang