Chapter 7 : Putri Tanaman

40 6 3
                                    

Setelah mendengar cerita tentang masa lalunya Fadli, Linda langsung memeluknya sambil menangis.
Linda:"maaf, aku tidak tau kalau hal seperti itu terjadi kepadamu"
Fadli:"tidak apa"
Linda:"kamu tidak perlu melanjutkan perjalanan ini, aku tidak ingin kamu semakin tersiksa"
Fadli:"tidak, aku akan tetap melanjutkan perjalanan ini dengan kalian, karena dalam legenda diceritakan kalau seluruh orang orang yang terpilih oleh senjata pusaka harus berkumpul jika ingin mengalahkan raja iblis"
Linda:"tapi"
Fadli:"tidak apa, aku masih bisa bertarung, walaupun tanpa menggunakan pedang"
Aqua lalu mendekati mereka berdua, dan mereka berdua langsung berdiri.
Fadli:"baiklah, karena Aqua juga sudah siap, bagaimana kalau kita segera berangkat"

Mereka lalu berpamitan kepada raja Gibraltar, dan pergi untuk melanjutkan perjalanan.
Fadli:'jadi, kemana kita selanjutnya?'
Feure:'Kerajaan Masyaf'
Fadli:"Masyaf kah, tidak terlalu jauh dari sini, kita bisa sampai di sana dalam 3 hari"
Mereka langsung berangjat menuju ke kerajaan Masyaf. Dua hari telah berlalu, dan mereka sudah sangat dekat dengan ibukota Masyaf. Tapi saat dalam perjalanan mereka di serang oleh kawanan monster. Linda dan Aqua berhasil mengalahkan monster monster yang kecil dengan mudah, dan hanya tinggal monster harimau yang sangat besar saja yang tersisa. Monster harimau itu langsung menyerang kearah Fadli, tapi Fadli dapat menghindari monster itu.

Namun, setelah Fadli berhasil menghindar, tiba tiba di bawah kakinya muncul sebuah lingkaran sihir, dan dia langsung menghilang.
Aqua & Linda:"Fadli!!"
Lingkaran sihir itu ternyata adalah sihir teleportasi, dan Fadli di teleportasikan ke langit, dan saat ini dia sedang terjun bebas dari ketinggian yang berbahaya. Di dekat sebuah hutan yang indah, ada seorang elf perempuan yang membawa tombak sedang bersantai. Dia terkejut karena dia mendengar suara teriakan dari langit, dan saat dia melihat kearah langit dia sedang melihat Fadli sedang jatuh kearah dia.
Fadli:"wah tolong, aku mohon siapapun tolong aku"
Perempuan itu langsung mengetukan ujung dari tombaknya ke tanah.

Kemudian, tiba tiba daridalam tanah itu tumbuh beberapa tanaman yang langsung menangkap Fadli.
Fadli:"waaaa, eh kok empuk?"
Perempuan:"itu adalah tanaman bantal, tentu saja empuk"
Perempuan itu kemudian membantu Fadli untuk turun dari tanaman itu.
Perempuan:"kamu baik baik saja?"
Fadli:"iya, terima kasih kalau saja kamu tidak disini aku pasti sudah mati"
Perempuan:"tidak perlu dipikirkan"
Perempuan:"tapi, bisa kamu beritau aku kenapa kamu bisa terjun bebas dari langit seperti itu?"
Fadli lalu menceritakan kepada dia tentang apa yang terjadi.
Perempuan:"lalu, bagaimana keadaan teman temanmu?"
Fadli:"aku yakin mereka pasti baik baik saja"
Fadli:"ngomong ngomong dimana ini?"

Perempuan:"ini di depan hutan timur, di dekat ibukota Masyaf"
Fadli:"owh, sepertinya ini memang sudah takdir, kami memang sedang ingin pergi ke ibukota Masyaf, teman temanku pasti akan mencariku kesini"
Perempuan:"jika seperti itu, bagaimana kalau kamu menginap dirumahku? Paling tidak sampai kamu bisa bertemu kembali dengan teman temanmu"
Fadli:"boleh, sekali lagi terima kasih"
Fadli lalu mengulurkan tangannya.
Fadli:"aku Fadli"
Perempuan itu kemudian menjabat tangan Fadli.
Petra:"aku Petra, senang bertemu denganmu"
Petra kemudian mengajak Fadli untuk pergi ke ibukota Masyaf melalui hutan.

Di sisi lain, Feure sudah memberitau Linda dan Aqua kalau Fadli baik baik saja, dan sudah berada di ibukota Masyaf. Mereka berdua langsung bergegas pergi ke ibukota Masyaf. Kembali ke Fadli. Saat ini Fadli sedang sangat terkejut, karena ternyata rumah yang di maksud oleh Petra adalah sebuah istana, dan Petra adalah putri dari kerajaan Masyaf. Fadli sedang berlutut menghadap raja dari Masyaf, raja Ulrich. Petra baru saja selesai menjelaskan kepada ayahnya apa yang terjadi.
Ulrich:"baiklah, kamu boleh tinggal disini sampai teman temanmu datang, saya juga akan meminta para prajurit yang bertugas di gerbang untuk menanyai orang orang yang baru masuk ke ibukota"
Fadli:"terima kasih banyak yang mulia"
Ulrich:"tidak perlu dipikirkan"

Petra lalu mengantarkan Fadli menuju ke kamarnya.
Petra:"ini adalah kamar kamu"
Fadli:"terima kasih tuan putri"
Petra:"tidak perlu sesopan itu, panggil Petra saja"
Fadli:"baiklah Petra"
Fadli masuk ke dalam kamarnya untuk beristirahat. Keesokan harinya dia berjalan jalan di istana, dan dia melihat Petra sedang merawat beberapa tumbuhan di taman yang sangat indah.
Fadli:"woah, taman ini sangat indah, apakah kamu sendiri yang merawatnya?"
Petra:"terima kasih, dan iya taman ini sebenarnya adalah taman pribadi milikku"
Fadli:"ah, kalau begitu aku minta maaf aku tidak tau itu"
Fadli:"aku akan pergi sekarang"
Petra:"kamu tidak perlu pergi, aku sangat senang karena kamu telah memuji tamanku, kalau kamu mau kamu bisa membantuku menyiram beberapa tumbuhan disini"

Fadli:"dengan senang hati"
Fadli kemudian membantu Petra untuk menyirami beberapa tanaman.
Fadli:"woah, ada banyak jenis tumbuhan yang tidak aku ketahui disini"
Petra:"itu karena kebanyakan tanaman di sini adalah tanaman langka yang hanya tumbuh di Masyaf saja"
Fadli:"menarik"
Petra lalu memetik sesuatu dari salah satu tanaman di dekatnya.
Petra:"coba ini, ini adalah buah khas dari Masyaf"
Fadli mencoba buah itu dan dia langsung tidak bisa berkata kata karena rasa dari buah itu sangatlah mantap, Petra tersenyum melihat reaksinya.

Tidak lama kemudian seorang maid datang ke taman itu.
Maid:"tuan putri, teman teman dari tuan Fadli sudah sampai di Masyaf"
Petra:"baik terima kasih"
Mereka berdua lalu menemui Aqua dan Linda yang sudah berada di aula istana. Linda dan Aqua langsung memeluk Fadli.
Fadli:"hi teman teman"
Linda:"hi teman teman apanya, kamu tidak tau betapa khawatirnya kami ketika kamu menghilang, tapi untunglah kami bisa menemukanmu disini dalam keadaan baik baik saja"
Mereka lalu menyadari kalau Petra juga berada di sana.
Fadli:"dia adalah putri Petra, dan dia yang telah menyelamatkanku"
Aqua:"tuan putri, kami berterima kasih karena anda telah menyelamatkan teman kami"

Petra:"tidak perlu di pikirkan"
Raja Ulrich lalu datang ke aula itu.
Ulrich:"owh syukurlah, sepertinya kamu sudah bertemu kembali dengan teman temanmu"
Fadli:"terima kasih yang mulia"
Linda dan Aqua lalu memperkenalkan diri mereka kepada raja Ulrich.
Linda:"senang bertemu dengan anda yang mulia, dan perkenalkan, nama saya Linda Aeria Merkaus"
Aqua:"dan saya Aqua Triania Nautilus, sekali lagi kami berterima kasih karena anda sudah mau membantu teman kami"
Ulrich:"putri dari Merkaus, dan putri dari Nautilus ya, senang bertemu dengan kalian, dan tidak perlu dipikirkan hanya ini yang bisa saya bantu"

Ulrich:"kalau boleh tau, ada urusan apa kalian datang ke Masyaf"
Linda:"kami sedang mencari orang yang terpilih oleh senjata pusaka, senjata pusaka kami mengatakan kalau di kerajaan ini ada seseorang yang terpilih"
Petra:"jadi kalian juga terpilih oleh senjata pusaka?"
Fadli:"juga?"
Petra:"Ayasha"
Petra memunculkan tombak yang sama seperti yang digunakan dia kemarin.
Fadli:"jadi tombak itu adalah senjata pusaka?"
Petra:"iya, kamu juga punya?"
Fadli lalu memperlihatkan pedang yang dia ikatkan di pinggang sebelah kanannya.
Petra:"woah"
Linda:"tunggu, kalian berdua sudah bersama sama sejak kemarin, tapi kalian baru tau kalau satu sama lain adalah pemilik dari senjata pusaka?"

Fadli:"seperti yang kalian tau, aku memutuskan koneksiku dengan Feure"
Fadli kembali menghubungkan koneksinya, dan Feure marah marah kepadanya.
Feure:'makanya jangan diputusin'
Petra:"kalau aku sih denger Ayasha berbicara dengan Feure, tapi karena Fadli tidak menunjukan reaksi apapun jadi aku kira bukan dia"
Ayasha:'dari kemarin kan aku sudah bilang kalau dia itu pemilik Feure'
Petra:'maaf maaf, tapi bagaimana Fadli bisa memutus koneksinya dengan Feure?'
Feure:'aku juga tidak tau, karena selama ini cuma dia satu satunya yang bisa melakukan itu'
Fadli:"hehe"
Linda:"jangan malah hehe, dasar pangeran payah"

Petra:"eh, kamu seorang pangeran?"
Fadli:"owh iya, aku lupa bilang kemarin"
Fadli:"perkenalkan, namaku adalah Fadliâ Lumïnōs ře Fiera, pangeran dari kerajaan Fiera"
Setelah mendengar itu semua yang ada di aula kecuali Aqua, Linda, dan Fadli langsung berlutut kearah Fadli, bahkan raja Ulrich.
Fadli:"eh ada apa ini?"
Ulrich:"kami mohon maaf atas ketidak sopanan kami pangeran, kalau kami tau anda adalah pangeran dari kerajaan Fiera kami pasti akan melayani pangeran dengan lebih baik lagi"
Fadli:"berdirilah, anda tidak perlu sesopan itu kepada saya"
Ulrich:"tapi pangeran, kerajaan Fiera telah berjasa banyak terhadap kerajaan ini"
Fadli:"saya berada di sini bukan sebagai pangeran, tapi sebagai teman dari Petra, jadi kalian tidak perlu sesopan itu"

Fadli:"lagipula kalian juga sudah sangat membantu saya kemarin"
Ulrich:"baiklah pangeran"
Mereka semua lalu kembali berdiri, kecuali Petra.
Fadli:"Petra, kamu juga berdiri"
Petra:"tapi pangeran, saya sudah sangat lancang kepada anda sejak kemarin"
Fadli:"memangnya kapan? Kamu sudah menyelamatkan nyawaku, jadi tidak perlu dipikirkan, berdirilah"
Petra:"tapi Fadli"
Fadli:"sudah kubilang tak apa, berdirilah"
Petra:"bukan, bukan tentang itu"
Fadli:"lalu?"
Petra:"kakiku kesemutan"
Petra melihat ke arah Fadli sambil tertawa, hal itu membuat yang lainnya juga ikut tertawa.

Sacred Heroes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang