Chapter 14 : Lambang Kehancuran

27 2 0
                                    

Linda dan yang lainnya membawa Fadli yang sedang pingsan kembali ke istana untuk di periksa. Tapi setelah di periksa ternyata tidak ada yang salah dengan tubuh Fadli, dan dokter mengatakan kalau dia hanya kelelahan saja. Linda dan yang lain masih saja berkumpul di tempat mereka membaringkan Fadli dan melihat kearahnya.
Linda:"nih anak suka banget pingsan ya"
Linda:"dia juga sempat pingsan ketika dia terpilih oleh Feure di Fiera"
Aqua:"mungkin itu ada hubungannya dengan Feure"
Feure:'hei! Jangan seenaknya menyalahkanku, aku tidak melakukan apa apa kepada dia'
Linda tidak memperdulikan perkataannya Feure dan dia melihat kearah tangan kanan Fadli yang ditutupi oleh sarung tangan hitam.

Rasa ingin tau Linda mengambil alih dan dia memegang tangan kanan Fadli dengan niatan ingin melepaskan sarung tangannya. Namun belum sempat Linda menyentuh sarung tangan itu, tangan kiri Fadli langsung mencengkram tangannya Linda dengan cukup kuat hingga Linda sedikit kesakitan. Mereka kemudian melihat kearah Fadli.
Linda:"eh dia udah sadar?"
Aqua:"sepertinya belum"
Linda kemudian mencoba melepaskan tangan kirinya Fadli yang mencengkram tangannya.
Linda:"lalu bagaimana dia bisa tau kalau aku akan melepaskan sarung tangannya?"
Noelle:"aku rasa itu hanya instingnya saja"
Linda berhasil melepaskan tangannya Fadli dan melihat kalau ada bekas merah di tangannya.
Linda:"insting bisa sekuat ini?"

Linda:"memangnya ada apa dengan tangan kanannya hingga dia menyembunyikannya seperti ini"
Petra:"kamu sendiri kenapa kamu penasaran dengan tangan kanannya Fadli?"
Linda hanya tertawa dan menggaruk kepalanya saja.
Linda:"aku sendiri juga tidak tau kenapa aku menjadi tertarik"
Tidak lama kemudian mereka melihat Fadli mulai membuka matanya.
Flora:"owh, kamu sudah sadar?"
Mereka semua langsung terdiam dan merinding ketika melihat matanya Fadli. Karena pandangan matanya Fadli masih sama seperti saat dia melawan Zora, pandangan mata yang sangat dingin dan mengerikan. Namun itu tidak berlangsung lama karena setelah berkedip beberapa kali pandangan matanya kembali seperti semula.

Linda yang awalnya juga cukup ketakutan mencoba untuk bertanya. Tapi karena dia masih sedikit ketakutan dia jadi gugup dan menanyakan banyak pertanyaan secara bersamaan dengan nada yang cepat.
Linda:"apa kamu baik baik saja? Apa yang terjadi kepadamu? Apa itu ada hubungannya dengan sesuatu yang terjadi pada tangan kananmu? Kenapa kamu tidak menjawab panggilan kami tadi? Bagaimana......."
Karena Linda masih saja melanturkan banyak pertanyaan, Fadli mencoba untuk menghentikannya.
Fadli:"Linda berhenti, tenangkan dirimu terlebih dahulu sebelum bertanya, aku tidak bisa menjawab pertanyaan sebanyak itu secara bersamaan, dan aku juga tidak mendengar secara jelas"
Linda langsung berhenti bicara dan menenangkan dirinya.

Linda:"maaf maaf, jadi bagaimana keadaanmu?"
Fadli:"aku baik baik saja..."
Fadli kemudian menunduk dan melihat kearah kedua tangannya.
Fadli:".... Aku rasa"
Aqua:"apa yang terjadi?"
Fadli:"aku bertarung dengan raja iblis, dan dia memaksaku untuk menggunakan pedang lagi"
Mereka semua kembali terdiam setelah mendengar itu. Tapi Aqua dan Linda melihat kearah Fadli dengan wajah khawatir.
Aqua:"apa kamu benar benar baik baik saja?"
Fadli:"aku beruntung dia datang hanya untuk mengamati kita saja, dan dia harus pergi tanpa harus menghabisiku"
Fadli:"tapi dia mengatakan kepadaku kalau kami akan bertemu lagi cepat atau lambat, dan aku yakin pertemuan kami yang selanjutnya tidak akan lama"

Noelle:"kenapa kamu mengatakan itu seolah olah kami tidak termasuk kedalamnya?"
Fadli:"karena kalian memang tidak, dia dapat membuat penghalang yang membuat kita tidak bisa berkomunikasi satu sama lain, karena itulah aku tidak bisa menjawab kalian tadi"
Fadli:"aku tidak tau apakah ketika kami bertemu lagi, aku bersama dengan kalian atau aku akan bertemu dengannya sendirian seperti tadi, karena itulah aku tidak bisa melibatkan kalian"
Linda:"kalau begitu tetaplah bersama kami, jangan pernah berpisah dengan kami, dengan begitu kamu tidak akan bertemu dengan dia sendirian lagi"
Fadli:"meskipun aku selalu berada disisi kalian, akan ada saatnya ketika kita berpisah walaupun sementara"

Fadli:"misalnya ketika kita ganti pakaian, mandi, atau ke toilet"
Aqua:"kamu bisa tetap bersama kami kok, sejujurnya aku tidak keberatan mandi denganmu"
Mereka semua langsung melihat kearah Aqua dengan wajah memerah ketika dia mengatakan itu.
Linda:"kita hiraukan saja perkataan Aqua tapi tidak mungkin raja iblis akan menyerangmu ketika kita sedang mandi atau semacamnya bukan"
Fadli:"aku harap juga begitu"
Fadli:"tapi ada satu lagi alasan kenapa aku tidak bisa selalu bersama kalian"
Fadli:"kalian pasti penasaran kenapa aku memakai sarung tangan bukan?"
Fadli mengangkat tangan kanannya kemudian dia membuka sarung tangannya dan memperlihatkan tangan pucat yang memiliki lambang hitam pekat seperti tato yang memancarkan sedikit miasma.

Flora:"apa yang terjadi dengan tanganmu? Apa raja iblis itu memberi sebuah kutukan atau semacamnya pada tanganmu?"
Fadli:"tidak, tanganku sudah menjadi seperti ini sebelum para iblis itu menyerang, aku sendiri tidak tau kenapa bisa menjadi seperti ini"
Fadli:"tapi aku yakin ini ada hubungannya dengan raja iblis itu, karena saat aku melawan dia tadi, aku merasakan kalau tanganku bereaksi lebih parah"
Petra:"tapi lambang itu terlihat sedikit tidak asing bagiku"
Noelle:"itu benar, sepertinya aku pernah melihat lambang itu di suatu tempat, tapi aku tidak bisa mengingatnya"

Linda:"bagaimana kalian bisa melupakan lambang ini? Lambang ini adalah lambang kegelapan, lambang ini di sebutkan beberapa kali dalam legenda"
Fadli:"bukan itu saja, lambang ini juga dapat diartikan dengan kehancuran, aku tidak tau kehancuran seperti apa yang dimaksud tapi aku yakin itu bukanlah sesuatu yang baik"
Aqua lalu menghembuskan nafasnya dengan sedih.
Aqua:"kenapa selalu kamu yang harus menanggung beban seperti ini?"
Linda juga langsung ikut sedih sedangkan yang lain terlihat bingung karena mereka tidak tau apa apa.
Fadli:"ya sepertinya ini memang sudah menjadi takdirku, jadi tidak ada gunanya aku menghindarinya"
Fadli:'lagipula dengan begini aku bisa mati lebih cepat'

Hal yang Fadli katakan dalam hati itu secara tidak sengaja terdengar oleh Linda dan yang lainnya walaupun tidak terlalu jelas, tapi mereka sempat mendengar tentang kematian. Mereka semua langsung melihat kearah Fadli yang juga melihat mereka dengan wajah bingung.
Fadli:"kenapa kalian melihatku seperti itu?"
Linda:"habisnya bukankah kamu tadi mengatakan sesuatu tentang kematian"
Fadli:"tapi aku tidak mengatakan apapun"
Linda:"hm baiklah"
Linda:'ini kedua kalinya aku mendengar tentang sesuatu seperti ini, aku harap apa yang aku pikirkan tidaklah benar'
Fadli:'sial aku lengah, aku harus lebih berhati hati lagi menjaga pikiranku'

Sacred Heroes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang