Chapter 2 : Kerajaan Fiera dan Pangeran Payah

71 5 0
                                    

Linda pov

Aku sedang menunggangi kudaku dan sedang menuju ke arah kerajaan Fiera. Karena jarak antara Merkaus dan Fiera cukup jauh, maka dibutuhkan beberapa hari untuk sampai di Fiera. Aku berhenti dan mencari tempat untuk beristirahat beberapa kali, namun sepertinya keberuntunganku buruk. Karena, beberapa kali juga aku diserang oleh monster saat sedang beristirahat. Untungnya kali ini aku berhasil menemukan sebuah desa untuk beristirahat. Sekarang sudah sore, dan jarak ke Fiera tinggal setengah hari lagi, jadi aku memutuskan untuk berhenti di desa ini. Desa ini berada di dekat sungai dan memiliki wilayah pertanian yang cukup luas. Desa ini bernama Paricot.

Keesokan harinya setelah puas beristirahat, dan sarapan, aku langsung melanjutkan perjalananku ke kerajaan Fiera. Aku sampai di Fiera saat sore hari, dan pemandangan di kerajaan ini sangatlah indah. Seperti yang dikatakan ayahku, kerajaan Fiera adalah kerajaan terkuat di seluruh penjuru Terania. Namun kerajaan ini juga sangat menjunjung tinggi perdamaian, karena itulah aku menyukai kerajaan ini. Saat aku sedang berjalan jalan di ibukota Fiera, aku melihat ada pemuda yang terlihat seumuran denganku sedang dikejar kejar oleh beberapa orang, dan para penduduk sekitar malah tertawa. Pemuda itu melihatku dan langsung berlindung di belakangku.
Pemuda:"nona, tolong bantu aku, orang orang itu mengejarku tanpa sebab yang jelas"

Aku lalu menyiapkan pedangku.
Linda:"tidak masalah, aku akan menghadang mereka, kamu pergilah"
Pemuda:"wah, terima kasih nona, jika kita bertemu kembali, aku akan membayar jasamu"
Pemuda itu langsung lari, dan aku menghadang orang orang yang mengejarnya tadi.
Linda:"berhenti kalian, apa kalian tidak merasa malu mengejar warga yang terlihat tidak berdaya itu"
Orang orang itu saling melihat satu sama lain, lalu seseorang yang berpakaian seperti bangsawan muncul dan berjalan kearahku.
Bangsawan:"permisi, apakah anda baru pertama kali datang ke ibukota Fiera ini?"
Linda:"iya benar, memangnya kenapa?"
Bangsawan itu tersenyum dan langsung menyuruh orang orang di belakangnya untuk lanjut mencari pemuda tadi.

Linda:"hei"
Bangsawan:"tenanglah nona, akan saya jelaskan keadaannya"
Bangsawan:"pertama tama biarkan saya memperkenalkan diri saya terlebih dahulu, nama saya Austin Char de Archkid, panggil saja saya Austin, saya adalah asisten pribadi dari pangeran Fadli, dan orang orang tadi adalah ksatria istana"
Linda:"lalu kenapa kalian mengejar pemuda tadi, apakah dia melakukan sebuah kejahatan?"
Austin:"tidak, dan nama pemuda itu adalah Fadliâ Lumïnōs Ře Fiera, pangeran dari kerajaan ini"
Linda:"serius?"
Austin:"iya, dan kami mengejarnya karena dia kabur dari latihan yang harus dia lakukan, hal seperti ini sangatlah sering terjadi"

Tak lama kemudian aku melihat para ksatria istana sudah berhasil menangkap pemuda itu, atau haruskah kupanggil dia pangeran Fadli? Para ksatria itu menyeret Fadli yang masih saja mencoba untuk kabur, dan merancau seperti anak anak.
Fadli:"lepaskan aku, lepaskan aku, aku tidak mau berlatih"
Para warga sekitar malah tertawa saat melihat itu.
Fadli:"kenapa kalian malah tertawa, cepat tolong aku"
Aku langsung kecewa melihat itu, dan Fiera seharusnya adalah kerajaan terkuat? Apakah semua ini hanya lelucon?
Linda:"sekali lagi aku tanyakan, apakah dia benar benar seorang pangeran"
Austin:"walaupun dia seperti itu, tapi percayalah, dia itu adalah seorang pangeran"

Fadli masih saja merancau seperti anak anak.
Fadli:"tolong aku, aku tidak mau berlatih"
Lalu aku mendengar ada seorang pedagang yang melemparkan sebuah apel kearah Fadli.
Pedagang:"maaf pangeran, kami tidak bisa membantumu, ambil apel ini sebagai permintaan maaf"
Fadli menangkap apel itu, dan diapun langsung diam.
Fadli:"terima kasih paman"
Para ksatria lalu membawa dia ke istana.
Austin:"walaupun para warga tertawa, tapi sebenarnya mereka semua menghormati pangeran Fadli, dan mereka berani tertawa seperti itu karena pangeran tidak ingin diperlakukan spesial, dan dia sering sekali membantu, dan bergaul dengan warga biasa, dan para warga sangat menghargai itu"

Sacred Heroes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang