4.CTJ

18.7K 1.9K 38
                                    

Naura sedang berada di dalam perjalanan menuju rumah Alam, rasa rindu pada cucu satu satu Nya sangat besar. Jadinya ia memutuskan untuk bertemu zeya.

Naura pergi sendiri karena tak mau merepotkan keluarga Alzam lagi.

Sedang menunggu bis tiba tiba saja seorang pria bertubuh kekar berdiri di sampingnya, dan merapatkan diri pada Naura.

Srett!

"JAMBRETTT!" Teriak Naura, tas nya di ambil oleh pria itu.

"Tolongg! Tas saya! "

Laki laki yang sedang duduk di halte bus langsung mengejar pria kekar itu.

Bug

Pria itu terjatuh "ini bukan hak kamu."

Pria bertubuh kekar itu bangun dan membalas pukulan pada laki laki yang menggagalkan aksinya.

"Gausah ikut campur!"

Bug.

Hanya satu pukulan saja tak berarti baginya, laki laki itu memukul pria kekar itu hingga babak belur.

"Gila tenaganya" Pria itu lari menjauh.

Naura yang baru saja berlari berhenti. "Ya Allah allhamdulilah tas ku."

Laki laki tadi memberi tas pada Naura "ini punya ibu."

"Makasih ya nak, makasih kalo gak ada kamu mungkin saya gak bisa bertemu cucu saya."

"Sama sama, ibu mau kemana ? Biar saya antar takut terjadi hal hal yang tidak di inginkan lagi."

"Saya pengen kerumah ini." Tunjuk Naura pada HP nya yang tertera alamat di sana.

"Baik, saya antar pakai motor."

"Nama mu siapa?" Tanya Naura yang sudah berada di atas motor.

"Faqih bu"

"Nama yang indah kayak orang nya."
Faqih sedikit terkekeh bisa aja ibu itu.

"Masih sekolah ya?"

"Iya, InsyaAllah minggu depan saya sudah jadi maba."

"Kuliah dimana?"

"Ui bu"

"Wihhh ketiga cucu saya juga di sana loh, tapi satu nya seumuran kamu, minggu depan dia juga akan jadi maba."

"Benarkah? Semoga saya bisa berteman baik dengan cucu ibu."

Sudah sampai depan rumah Alzam, Naura turun dan memberi dia lembar uang merah pada Faqih.

"Gak bu,Saya ikhlas."

"Gapapa saya ikhlas ngasih kamu, ucapan terimakasih." Kekeh Naura.

"Tidak apa apa saya ikhlas mengantarkan ibu."

"Terimakasih, semoga Allah membalas kebaikan mu nak faqih."

"Aamiin, saya permisi dulu."

Setelah kepergian Faqih tiga motor hitam datang. Siapa lagi kalo bukan Kembar, Zeya dan haqi.

"Nenek!! " Teriak zeya gembira yang berada dj boncengan Razzan.

Merka berempat salim dan membawa Naura masuk.

"Ya Allah mah kenapa gak telpon Qia atau mas Alzam biar jemput mamah." Ucap Qia tak enak setelah mendengar cerita Naura yang hampir di jamet itu.

"mamah gak mau merepotkan keluarga kamu lagi qi"

"Gak loh mah, jangan begitu ya lain kali."

**

"Makan makan yuk lah, kan zeya udah lulus nih." Ucap Fawaz

couple till jannahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang