Pukul 5 sore Alesha sudah sampai di depan pintu rumah orang tua nya. "Kangen banget sama semuanya."
Ia membuka pintu pagar itu. Tiba tiba saja wanita cantik datang dari dalam menghampirimu Alesha yang hendak masuk.
"Sayang!." Qia merentangkan tangan nya.
"Bunaa!." Alesha membalas pelukan buna nya itu.
"Buna bang Razzan sakit kok aku gak di kasih tau." Keluhnya.
"Sakit?." Beo Qia sedikit. Namun langsung tersadar.
"Eh iya sayang maaf ya, soalnya-
Mata Qia langsung tertuju pada koper bawaan anak bungsunya ini." Lho? Kamu mau pindah?."
Alesha mengangguk "aku mau tinggal disini lagi bun, aa' udah gak sayang aku lagi. Aa' Faqih aslinya jahat gak sebaik yang buna kira."
Qia menyerit dahinya bingung. "Maaf sayang.. Seharusnya buna gak restuin kalian kalau tau dia kayak gini sama kamu."
"Mau liat bang Razzan." Alesha tersenyum.
"Cuci tangan dulu ya di situ." Qia menunjuk kran di tembok garasi.
Lalu dengan cepat Qia lari ke dalam. Alesha menatapnya bingung ah mungkin kebelet ke kamar mandi kali.
Ceklek.
"HAPPY BIRTHDAY ALESHA ZEYA AL GHIFARI!!!." Teriak semua orang di dalam sana. Bahkan suaminya juga ada?!!.
Alesha langsung membuang pandangan ke arah lain.
"Selamat hari milad"
"Semoga dapat rahmat."
"Dari Allahu ahad."
"Hingga hidup selamat."
"Mabbaruk alfa mabbaruk." 2×
"Mabruuk alfa mabruuk yawm miiladik mabruuk."
Semua orang bernyanyi untuk Alesha di sana.
Alesha shok dan menangis haru di sana. Ia saja lupa bahwa hari ini hari kelahiran..
"Zeya!! Sini peluk abang dulu." Fawaz menarik alesha kedalam pelukan nya.
"Bang Razzan gak sakit?." Fawaz menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Eheheh bagian dari rencana ini."
Alesha menggembung pipinya "ihs! Tapi mau di peluk sama kedua abang aku."
Razzan dan Fawaz memeluk Alesha berbarengan. "Selamat hari milad adik abang." Ucap Razzan.
"Kado dari kita ada di depan ya." Sambung Fawaz.
"Makasih ya bang."
"Anak abi sama buna udah dua puluh tahun ya. Udah gede .. Sini peluk dulu." Pinta Alzam.
Alesha langsung memeluk abi nya itu. "Abii.. Kangen abi tau! Makasih udah inget ulang tahun aku."
"Gak mungkin abi lupa sayang."
Qia ikut dalam pelukan mereka.
"Kado dari buna sama abi." Qia memberi dua paperbag pada putrinya."Ya Allah makasih semua."
"Zey! Maaf ya tadi gak anterin kamu pulang, soalnya tadi juga bagian dari rencananya" Ucap Intan.
Alesha tersenyum. "Gapapa di maafin kok Intan sayang.."
"Sayang.. Suami kamu belum kamu sapa loh.." Kata Qia.
Alesha membuang pandangan nya "gak mau!."
"Kenapa?."

KAMU SEDANG MEMBACA
couple till jannah
Teen FictionBagaimana jadi nya ketika dua insan saling menjaga dalam setiap doa nya? Dua manusia yang saling mencintai dalam diam namun bicara terang terangan kepada sang Pencipta untuk di satukan. Faqih, Laki laki yang hidupnya cukup dibilang tak mampu meng...