24.CTJ

15.3K 1.9K 86
                                    

Seorang laki laki terbaring lemas di atas kasur, entah karena kebanyakan pikiran Faqih kini tak enak badan. Padahal hari Ini jadwal Alesha kembali ke jakarta, tapi Faqih malah sakit begini.

"Maaf saya gak bisa jemput kamu, Alesha."

Pesan itu terkirim pada chat Alesha, walau dari empat hari yang lalu ceklis satu, Faqih tak pernah absen menanyakan kabar sang istri.

"Kamu kabar nya gimana?"
"Saya berangkat kerja dulu ya,"
"Jaga diri baik baik, "
"Hari ini saya pulang malam, humai"
"Udah tidur ya?"

Kira kira seperti itukah chat Faqih empat hari ini. Jika tau Alesha ceklis satu seharusnya dari awal Faqih meminta nomor Razzan ataupun Fawaz.

Di sisi lain, wanita cantik menggunakan abaya hitam baru saja menginjakan kaki nya di kota tempat tinggal nya. "duh kangen aa banget,"

"Kangen banget ceritanya? yuk abang anterin." Razzan merangkul Alesha, membawa koper nya menggunakan taxi.

"Maaf ya dek, abang ganti besok ya handphone kamu, " ucap Razzan tak enak dengan adik nya.

"Gapapa bang, namanya juga musibah."

waktu di surabaya handphone Alesha tak sengaja tertepis tangan Razzan hingga jatuh ke dalam kolam ikan, dan langsung mati total. ia benar benar tak sengaja, maka dari itu biar lah besok ia membelikan handphone adik nya yang lebih baik lagi.

Kini wanita itu telah sampai di rumah sesungguhnya, perlahan ia membuka pintu di ikuti Razzan dari belakang.

"Assalamu'alaikum,"

Faqih langsung berdiri tegap dan keluar dari kamar itu, "waalaikumsalam, " Senyum di bibir Faqih tak luntur sedikitpun.

"Aa'! Aku kangen banget!" Alesha melompat ke gendongan Faqih, untung saja Faqih sigap untuk menangkap Alesha.

"Saya juga,"

"Ekhem! masih ada orang di sini" sindir Razzan yang masih repot mengangkat koper Alesha.

"Eh eheheh lupa bang, "

"terimakasih sudah menghantarkan Alesha, "

"yoi, sama sama. Udah ya abang langsung pulang," Pamit Razzan.

"Iya bang hati hati"

"Besok ya handphone nya dek"

"Siap bang"

sekarang sisa lah mereka berdua, Faqih membawa Alesha ke kamar nya dan memeluk nya erat, "saya rindu banget, nomor kamu kenapa gak aktif?"

Alesha mengusap usap kepala Faqih "maaf a' handphone aku kecebur, jadi nya mati total"

"Kenapa gak ngabarin dari nomor yang lain?"

"Aku gak apal nomor aa', " Faqih mengangguk memaklumi.

Alesha menyentuh dahi Faqih, panas.
"Ya Allah aa' sakit? Panas badan nya a' aku ambil kompresan dulu"

Dengan cepat Alesha membawa kompresan dan ia taruh di dahi Faqih. "Kenapa bisa sakit gini?"

"takdir sayang, "

"yang bener! aa' pasti kerja mulu ya?" Faqih menggeleng.

"Kemarin saya hanya lembur dua hari, saya sakit karena rindu kamu."

Blush
Pipi wanita itu bersemu ijo, eh merah, baru juga sampai sudah di buat terbang oleh suaminya.

Faqih bangkit dan bersender ke kepala ranjang "sini kamu tiduran di sini" Ia menepuk nepuk paha nya agar Alesha menjatuhkan kepala nya di sana.

"Gak a', aa' aja sini kan lagi sakit masa aku yang tiduran"

Faqih tersenyum "obat saya sembuh cuma itu, saya ingin kamu bermanja dengan saya,"

. .

Pagi ini Faqih disibukan di dapur, sudah hampir dua puluh menit ia berada di sana. Niat nya ingin membuatkan sarapan untuk istri tercinta nya karena ia tak tega melihat wajah lelah Alesha semalam. Alesha datang dari arah kamar dan memeluk pinggang Faqih dari belakang. Rada kebalik ga si wkwk.

"Assalamualaikum aa' yang ganteng,"

Blush, wajah dan telinga Faqih langsung merah padam, mendengar pujian dari sang istri.
"W-waalaikumsalam humai,"

"Sini sini biar aku aja yang masak, aa duduk aja nunggu" Alesha mengambil Alih codet yang Faqih pegang.

"biar saya aja, ini spesial buat kamu." larang Faqih. Alhasil Alesha hanya melihat gerak gerik Faqih dari samping.

Dan mereka duduk di meja makan dengan Alesha menyajikan makanan untuk suami nya.

"Alesha boleh saya bertanya?"

"Boleh dong"

"Kenapa bisa ada Hibban di surabaya?"

Alesha yang sedang yang sedang minum sedikit tersedak. "Aa tau?"

Faqih mengangguk "kenapa menang nya? kamu gak memberitahu saya,"

Alesha menunduk takut, "ternyata temen nya abi itu orang tua nya Hibban a', aku gak tau juga kalau abi ada reuni sama teman teman lama nya,"

"Tapi kenapa kamu seperti kaget ketika saya tau?"

Alesha menggeleng "bukan kaget, aku takut aa' marah. Aku tau aa' gak suka sama Hibban, apalagi aku bertemu sama dia tanpa ada nya aa' di sana, tapi itu semua di luar dugaan aku maaf,"

"Lihat saya, " Alesha mengangkat kepala nya menatap Faqih yang sedang tersenyum hangat.

"Apa saya pernah marah sama kamu?" Alesha menggeleng.

"Lain kali jangan ada yang kamu tutupi dari saya, semua nya ceritakan pada saya ya? Hal sekecil apapun itu"

Alesha mengangguk faham "maaf a'"

Faqih mengusap singkat kepala Alesha yang tertutup khimar "gak apa apa,"

"Aa gak marah?"

"sebesar apa kesalahan kamu saya gak akan tega marahin istri saya sendiri,"

aisss rasa nya Alesha ingin memeluk, mencium, melompat ke arah Faqih. Sungguh ia benar benar beruntung.
Tidak, Alesha tidak bisa menahan, Alesha melompat duduk di pangkuan Faqih dan memeluk nya erat, Saking erat nya Faqih sedikit merasa tercekik. "L-leher s-saya,"

Alesha mengendur kan pelukan nya "eheheh maaf a' abis nya aku sayang banget sama aa"

Alesha kembali memeluk Faqih tapi gak se erat sebelum nya, "masih pagi sayang jangan buat saya khilaf ya"

Alesha langsung menjauhkan tubuh nya dari Faqih "berarti malem boleh a'?"

Sebelum Faqih menjawab Alesha langsung menciun rahang tegas Faqih dan mengambil tas untuk ke kampus "oke nanti malem, siap siap ya a," Goda nya.

"Saya takut Alesha, kamu serem." ucap Faqih tapi wajah nya sudah memerah padam. Alesha di buat tertawa kencang melihat itu.

Bersambung...

Komen & vote ga mau tau!

Di sini bini nye agak brutal ye

Babay👋

couple till jannahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang