Kini Faqih pulang pukul setengah sepuluh malam dengan membawa dua goodie bag.
Ia membersihkan diri terlebih dahulu ke kamar mandi, setelah itu ia berjalan ke arah kamar.
Ceklek.
Menampilkan wanita eh gadis cantik yang tertidur di meja belajar milik Faqih.
Faqih tersenyum manis dan berjalan menghampiri istrinya itu, membelai lembut rambut yang menutupi wajah cantik Alesha.
Dengan perlahan ia mengangkat tubuh mungil Alesha ke ranjang. Dan menjatuhkan dengan hati hati.
"Aa?." Gadis itu masih setengah sadar.
"Ssst.. Tidur lagi ini sudah malam."
Alesha mendudukan diri nya dan bersender di punggung ranjang. "Aa' kenapa baru pulang?."
Tangan Faqih mengambil goodie bag berwarna coklat untuk istrinya. "Untuk kamu."
"Ada acara apa emang nya a'?."
Faqih tersenyum dan mengelus pipi mulus Alesha "tidak ada apa apa, saya hanya ingin memberikan kamu hadiah karena kamu masih bersama saya sampai saat ini."
"hah?. " Gadis itu bingung, padahal ia baru menikah dengan Faqih seminggu yang lalu tapi-
"Maaf hanya barang sederhana."
Alesha langsung kembali ke alam nya. "Iya a' gak masalah, Terimakasih ya a'."
Alesha membuka tas itu, hadiah yang di kasih Faqih berupa gamis pink Salem dengan sedikit motif bunga.
"Wa.... Bagus banget aa' pilih nya."
"Suka?." Ya jelas Alesha mengangguk mantap.
"Allhamdulilah kalo suka."
Mata Alesha kini menatap secangkir teh hangat yang ia buat setengah jam yang lalu, mungkin sekarang sudah dingin. "Maaf ya a' teh nya udah dingin, aku kira aa' pulang kayak biasa."
"Gak apa apa, maaf juga ya saya gak kabarin kamu kalo pulang telat."
🍄🍄
"A' aku ke kantin ya? Udah di tungguin abang abang aku. Aa' mau ikut gak?."
Ya hampir setiap pagi Alesha selalu mampir ke kantin, sebab kedua abang Alesha harus melihat keadaan adiknya perhari. Dan untuk menuntaskan rasa rindu karena sudah tak satu rumah lagi.
"Aa' gak ikut, udah di tungguin Adam. Titip salam sama kedua abang mu ya."
Mengapa Alesha tak membantu Faqih berjualan donat? Faqih tak ingin istrinya kelelahan karena mengelilingi satu kampus dan dia tidak rela jika nanti Alesha bertemu Adam setiap hari. Walaupun Adam baik namun siapa tau isi hati seseorang, bisa saja Adam lama kelamaan jatuh hati pada istrinya, oh tidak! Tidak itu mau terjadi.
Bel istirahat berbunyi, Faqih berjalan tepat di belakang istrinya.
"Zeya." Laki laki tampan menghampiri istrinya itu.
Alesha menundukkan pandangan."ada apa?."
Hibban memberi setangkai bunga mawar dan kardus berisi tas mahal.
"Buat lo.""Untuk apa?."
"Gak untuk apa apa si, cuma mau ngasih lo aja karena udah jadi penyemangat gue di sekolah."
"Maaf Hibban, kalau itu aku gak bisa terima."
"Terima ya, please?.' Alesha menggeleng dan berjalan maju bersama sahabatnya.
"Apa si kurang nya gue zey? Gue sama Faqih lebih unggul gue dari segi manapun."
"Tolong kasih gue harapan zey!" Nada nya sedikit naik.
KAMU SEDANG MEMBACA
couple till jannah
Teen FictionBagaimana jadi nya ketika dua insan saling menjaga dalam setiap doa nya? Dua manusia yang saling mencintai dalam diam namun bicara terang terangan kepada sang Pencipta untuk di satukan. Faqih, Laki laki yang hidupnya cukup dibilang tak mampu meng...