38. CTJ

22.7K 1.8K 204
                                    

Di ruang serba putih, seorang wanita dari tadi menangis histeris menahan sakit yang ia rasakan di perut nya. Tadi sehabis Isya tiba tiba saja Alesha kontraksi hebat, Faqih dengan sigap membawa Alesha ke rumah sakit. Tentu ia tak tega melihat wajah Alesha yang sangat pucat, perut nya sangat sakit. Sakit yang tak pernah ia rasakan sebelum nya. Nafas nya tak beraturan bibir nya sedari tadi terus mengucap lafaz Allah.

"Aa sakit bangett!"

"I-iya sayang,"

"Kok cuma iya doang?! Ini sakit banget hiks.."

Faqih memegang tangan Alesha yang berada di atas kepala Faqih. "Aa gak tau harus ngapain, semoga persalinan nya lancar ya Bismillah Zaujati."

"Aakhg!!"

"Ss-sakit hiks.. "

Dokter wanita paruh baya masuk ke dalam ruangan Alesha, ia sedikit menenangkan Alesha dengan terus memberi semangat dan dokter fara sedikit meringis melihat rambut Faqih yang mungkin saja akan lepas dari kulit Kepala nya karena jambakan dari sang istri.

"Bu, itu suaminya kasi-"

"Gapapa dok, saya masih kuat." Potong Faqih yang mata nya sudah berair.

"Ahhk! Maaf A, maaf tapi ini sakit banget." Alesha menambah kekuatan untuk menjambak rambut Faqih.

"Gapapa sayang, tapi kalo abis ini Aa amnesia jangan salahin Aa ya."

Alesha memukul lengan Faqih. "Aa ih masa bercanda si!"

"Biarin aja kalo Aa amnesia, aku cari suami lain."

Faqih mencium tangan Alesha. "Bercanda sayang,"

Dokter fara ternganga melihat kedua nya, bagaimana bisa mereka bergurau di saat seperti ini? bukan kah seharus nya sepasang itu menangis atau saling support? Ah gak tau lah.

"Sebentar lagi pembuka selesai, atur napas ya bu." titah dokter Fara.

"Bismillah sayang, kamu pasti bisa." Bisik Faqih.

Alesha, di saat seperti ini ia merindukan orang tua kandung nya. Dia tahu mommy nya meninggal setelah melahirkan dia. apa dia memiliki takdir yang sama juga? rasa badan nya seperti di ujung kematian.

"Aa.. Aku- aku minta maaf ya kalo ada salah, kalo belum jadi istri yang baik untuk Aa." Alesha menatap Faqih sebelum ia mempertaruhkan nyawa nya.

"kamu ini kayak kau pergi aja, jangan seperti itu."

"bahkan kamu istri terbaik, kekasih Aa terbaik pokoknya semua nya tentang kamu terbaik sayang." Lanjut Faqih.

"Mo-mommy aku pergi setelah melahirkan aku A, aku takut.. Takut takdir yang Allah tulis sama, kalo aku gak selamat aku ikhlas tuyul kita punya mama sambung."

"Sst! " Faqih menarug telunjuk nya di bibir pink Alesha, sedak di dada menghantam nya. "Itu gak akan terjadi humaira.. InsyaAllah."

"Kalo misalnya di suruh milih nyawa aku atau tuyul tolong pilih nyawa tuyul ya A," Alesha menatao Faqih lekat.

"Saya akan memilih kamu kalo seperti itu, jangan negatif thingking dulu.. Aa gak suka kamu yang seperti ini, berjuang demi anak kita.. Kamu juga berjuang untuk tetap sehat demi Aa, " Mohon Faqih yang matanya sudah berkaca kaca.

"Cengeng, ahahah." Ejek Alesha menghapus air mata Faqih.

"Saya lemah tentang kamu, jangan pernah berpikir bahwa hari ini terakhir kamu hidup, jangan humaira.."

Alesha tersenyum, "oke kalo gitu, do'ain aku ya A," Alesha mencium tangan kekar Faqih.

"Aa berada di samping kamu." bisik Faqih di telinga Alesha setelah itu ia membisikkan doa doa.

couple till jannahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang