Hari terus berjalan seperti biasa, ada yang sedikit berbeda karena Faqih sedikit berubah, sampai sampai Alesha pun ikut binggung. hampir setiap hari Faqih membelikan barang apapun untuk Alesha dan selalu mengucap kata Terimakasih "Terimakasih masih menjadi kekasih saya, hadiah untuk kamu karena sudah bertahan sama saya."
Sudah hampir dua bulan kepergian Ina, dua bulan itu juga rumah mereka penuh dengan barang barang pemberian Faqih pada Alesha. Entahlah Faqih akan melakukan apapun untuk membuat Alesha bahagia. Tidak dengan Alesha, ia sedikit kesal karena menurut nya Faqih sekarang boros. Bukan tak menghargai tapi untuk apa beli tas, baju buat Alesha padahal Alesha sudah mempunyai lebih dari cukup barang barang itu.
"Aa' lebih baik uang nya di tabung aja ya, jangan beliin aku barang barang yang gak bakal aku pake," Alesha mengusap lengan Faqih yang berada di samping nya.
"Saya lakukan ini agar kamu tidak pergi dari sisi saya, Alesha."
Alesha menggeleng "gak bakal a', kalo aa' boros gini aku malah yang akan pergi." ancam nya pura pura.
Faqih sekarang berhadapan pada wanita cantik di depan nya ini. "Bukan nya wanita itu suka shopping? saya mau kamu bahagia bareng saya, apapun yang kamu mau saya usahakan beli."
"Tapi aku gak mau aa' boros gini, kalo aku mau apa apa pasti bilang aa' deh. Tapi aa' janji jangan boros lagi, oke?" Alesha menjulurlan jari kelingking nya.
Faqih membalas jari kelingking istri nya itu "maafin saya,"
"Minta maaf sama Allah, beli barang barang yang gak berguna gitu."
Faqih sedikit menarik Alesha dalam dekapan nya "terimakasih sudah ingetin saya, humai. Saya takut kamu pergi dari saya karena saya tidak memiliki banyak uang."
"Apa sih a' aku gak matre kali," Alesha sedikit mencubit pinggang Faqih.
"Terus barang barang yang aa' beli itu mending sumbangin aja ya dari pada gak kepake," Usul Alesha.
"Terserah kamu asal kamu seneng, "
..
"Aa' mau izin ikut buna sama abi ke Surabaya boleh gak?" tanya wanita yang baru saja menaruh lauk pauk di atas meja makan.
"Kuliah kamu bagaimana?"
"Aman a' besok si jadwal aku cuma satu, itu juga paling nyatet."
"lama gak di surabaya nya?"
"Empat hari doang,"
Faqih tersenyum samar "doang ceunah," ucapnya yang membuat Alesha cekikikan.
"Aa' juga di suruh ikut sama abi, mau ya a?"
Faqih menggeleng "kamu saja, uang saya sepertinya tidak cukup maaf, hanya bisa untuk pesawat kamu."
"Gak a' abi yang bayarin kok,"
"Saya gak enak, lebih baik saya gak ikut ya?"
Alesha menurunkan bahu nya lesu, Faqih berjalan ke arah kamar dan beberapa menit nya ia kembali dan memberikan amplop putih pada Alesha.
"Nih pegang, untuk biaya kamu di surabaya,"
"Kan abi ya-"
"Biar saya, sekarang kamu tanggungjawab saya." ujar Faqih lembut seraya menaruh amplop itu di paha Alesha.
"syukron a', aa' gak papa di sini sendiri?"
" Gak apa apa, tapi ada syaratnya,"
Alesha mengerucutkan bibir nya sebal, "pake syarat segala a"
Faqih mengusap kepala Alesha yang terbalut khimar itu, "harus ada dong,"
"Apa?"
"malam ini full kamu bermanja dengan saya ya?"
"itu doang?" Faqih mengangguk.
Selesai makan Faqih langsung mengendong Alesha ala bridle style menuju kamar nya. "Peluk saya sepanjang malam ini,"
Alesha tertawa pelan "lebay ih, padahal cuma empat hari aja aku perginya."
"Aa' mau mau denger shalawat aa"
Dengan senang hati Faqih bershalawat merdu denagn Alesha memeluknya, mereka berhadapan dan saling berpelukan.
..
Hari ini Faqih menghantarkan keluarga nya ke bandara, Razzan dia juga ikut. Sungguh ia merindukan kembaran nya itu.
"Faqih beneran gak mau ikut?" tanya Alzam yang sudah hampir sepuluh kali.
"Gak abi, lain kali aja ya."
"Faqih juga banyak kerjaan, titip salam sama Fawaz." lanjut laki laki itu.
"Yowes lah kalau begitu, abi izin bawa istri kamu dulu" Alzam merangkul pundak Faqih.
"Iya abi, "
"Dadah aa' jangan kangen aku" Alesha mengedipkam sebelah matanya.
Faqih memeluk Alesha erat "kamu juga jangan kangen saya," ujar nya sedikit terkekeh.
"mata genit nya jangan dikasih ke orang lain ya" ucap Faqih mencolek kelopak mata Alesha yang menurut nya genit itu.
"Pasti dong,"
Perlahan tapi pasti tubuh istrinya itu menjauh lalu menghilang, Faqih membuang napas kecil. sebenernya tak rela jika berjauhan dengan Alesha tapi apa boleh buat wanita itu terlihat seperti ingin bersama keluarga nya jadi Faqih tak tega jika melarang.
Faqih mengendarai motornya hingga sampai ke tempat kerjaan nya, di sana juga ada sahabat nya, Adam. Ya adam membantu restoran ayah nya sedikit demi sedikit.
"Lesu amat yang lagi LDR sama istri" Sindir Adam melihat Faqih yang baru tiba.
. .
Dua hari sudah berjauhan dengan sang istri membuat Faqih merasa kurang belaian. Cielah belaian ga tuh.
Sepi dan sunyi rumah yang ia tempati jika tak bersama Alesha. Kapan ya kapan Alesha pulang, sungguh rindu melanda di dalam hati nya."Kapan kamu pulang si," gumam Faqih pelan menatap layar handphone nya, room chat bersama alesha tetapi wanita itu akhir satu hari yang lalu.
Tap.
"Galau merana ceritanya?" Adam menepuk pundak Faqih.
Adam, kasian melihat Faqih lesu jadi nya ia berinisiatif untuk menginap di rumah Faqih, itung itung bisa menghibur sahabat nya itu.
"Dia gak aktif dari kemarin, dam. Saya khawatir."
"Doa yang baik baik dong, kan kata bini lo empat hari. Ini baru hari ke dua lo udah uring uringan,"
"Saya rindu manja nya, " ucap nya menatap handphone kembali.
"Gue aja dulu yang gantiin Zeya,"
Faqih menatap Adam sinis "saya takut sama kamu dam," ujar nya lalu cepat cepat ke dalam kamar nya dan mengunci pintu.
"Yee serius amat dah gue punya temen," gerutu Adam kesal.
Faqih Mengscrol Instagram siapa tau Fawaz atau Razzan membuat instastory kan, hati nya merasa berdenyut nyeri melihat instastory Hibban yang sedang berpoto dengan keluarga nya dan keluarga istrinya.
"Kamu gak bilang kalau ada Hibban, sayang. "
Aiss rasa cemburu melanda di pikiran nya, sungguh ia paling tidak suka jika Alesha bersangkutan dengan laki-laki lain.
Tunggu tunggu satu menit yang lalu Hibban membuat instastory lagi? Sekarang mereka semua sedang makan malam bersama, terdapat di vidio pendek itu Alesha sedang bermain dengan handphone nya tapi kenapa chat Faqih tak di balas, ini membuat Faqih menjadi overthinking. "Allah, jaga istri hamba selalu dalam perlindungan mu, "
Bersambung...
Kurang lama ga si aku up nya WKWKWKW, maap ye🙏
BABAY👋
KAMU SEDANG MEMBACA
couple till jannah
Teen FictionBagaimana jadi nya ketika dua insan saling menjaga dalam setiap doa nya? Dua manusia yang saling mencintai dalam diam namun bicara terang terangan kepada sang Pencipta untuk di satukan. Faqih, Laki laki yang hidupnya cukup dibilang tak mampu meng...