"aa'." Panggil Alesha yang tengah duduk di pangkuan sang suami.
"ada apa humaira?."
"gimana nikah sama aku? Ada penyesalan gak a'.?"
"gak nyesel sama sekali."
"Malah bahagia." Lanjutnya.
Alesha mengigit bibir bawahnya menahan senyum. "Dulu.. Ada orang yang aa' suka gak sebelum nikah?."
"Ada."
Alesha merosotkan bahu nya lesu. Pikirnya hanya dia yang menjadi satu satu nya perempuan Faqih.
"cantik gak?."
"Cantik."
Bahu Alesha semakin merosot, bibirnya melengkung kebawah. Membahas masa lalu? Menyakitkan sih tapi ia penasaran!.
"Dia gimana menurut aa'?." Tanya jya semakin penasaran.
"Baik, cerewet, cantiknya banget, manja sama saya, pokoknya saya cinta bangett."
"Sampe sekarang a' cintanya?." Faqih mengangguk mantap.
Alesha sedikit menjauhkan tubuhnya dari Faqih. "Tapi kenapa mau nikah sama aku kalau cinta nya sama yang lain.." Cicitnya pelan tapi masih terdengar oleh Faqih.
Faqih tersenyum. "saya juga nyimpen poto nya di galeri saya."
Alesha langsung melototkan mata nya. "aa'.. kok gitu.. " Air mata nya sudah berada di pelupuk mata.
"kamu mau liat betapa cantiknya orang yang saya cintai itu?."
Walau sedang meneteskan air mata, Alesha tetap mengangguk penasaran. Aissh itu membuat Faqih gemas.
Faqih membuka handphone nya dan menyodorkan pada istrinya itu.
"Lihat betapa cantiknya bidadari saya."
Alesha menahan malu, wajahnya memerah seperti tomat ijo eh tomat merah ketika melihat dirinya di layar handphone milik Faqih
Faqih mengerjainya!! Alesha berdiri ingin pergi agar menutupi rasa salah tingkah nya.
"Mau kemana, hm?."
"Mau shalat isya!." Jawabnya cepat.
"Imam nya kan di sini, sayang." Faqih menunjuk dada nya sendiri.
..
Siang ini Alesha berdiri tepat di depan rumah putih milik keluarga nya. Tadi ia izin terlebih dahulu dengan Faqih, ingin menginap di rumah buna nya. Rindu, itu yang ia rasakan.
Mana tega Faqih menolak permintaan istri nya, ia mengizinkan dengan syarat handphone harus aktif setiap saat.
Faqih hanya bisa mampir saja tak menginap karena harus menjaga ibu nya. Alesha meminta izin menginap tiga hari saja. Saja? Tidak bagi Faqih yang menurut nya lama.
Buktinya malam malam setelah Faqih pulang kerja ia mampir ke rumah mertua nya, untuk melihat keadaan istri nya itu.
"Ini udah jam sebelas lho, sebaiknya kamu tidur di sini dulu. Subuh nanti baru boleh pulang." Usul Alzam.
"Iya qih, dengerin apa kata mertua." Samber Fawaz.
"Yasudah kalau mau nya seperti itu abi." Faqih tersenyum menyetujui permintaan Alzam.
"Yaudah ini sudah malam, tidur ya anak anak abi."
Alesha sudah di kamar karena tubuh nya merasa lelah seharian bermain bersama kedua abang nya. Mulai dari main petak umpet dalam rumah, kejar kejaran, hingga masak bersama ia lakukan di rumah itu. Walau sudah menikah Alesha tetap adik kecil di mata mereka, adik yang harus di jaga dan di manja.
KAMU SEDANG MEMBACA
couple till jannah
Teen FictionBagaimana jadi nya ketika dua insan saling menjaga dalam setiap doa nya? Dua manusia yang saling mencintai dalam diam namun bicara terang terangan kepada sang Pencipta untuk di satukan. Faqih, Laki laki yang hidupnya cukup dibilang tak mampu meng...