Chapter 1

24.6K 1.1K 17
                                    

Pagi yang cerah di hari minggu yang terang. Awan putih hilir mudik bergerak mengikuti poros bumi. Langit tampak cerah. Ditambah sengatan sinar surya yang masuk menyongsong bumi. Belum lagi taerdengar siulan burung silih berganti. Menambah suasana pagi hari ini menjadi tampak sempurna. Begitu indahnya.

Jam menunjukkan pukul 06.00. Prilly sudah terbangun dari tidur lelapnya. Buru-buru ia keluar dari kamarnya. Masih mengenakan piyama doraemonnya. Mukanya masih muka bantal. Secepat mungkin ia berlari meruni tangga rumahnya. Bergegas menuju ruang santai milik keluarganya.

Sesampainya disana, ia langsung menghempaskan tubuh mungilnya diatas sofa empuk yang ada disana. Diraihnya remot tv miliknya.

Tentunya yang ia tonton tiap pagi adalah infotaimen.

"Aaaaaah aliaaando syarieeef. Untung gue gak ketinggalan" pekik prilly girang kala ia melihat berita yang tengah diberitakan adalah aliando syarief. Artis yang amat ia kagumi.

Matanya sangat fokus memperhatikan artisnya itu. Artisnya yang tengah diwawancarai.

"Aaaahhh ya allah. Tuh senyumannya bikin gue melting aja sih. Coba si ali satu sekolah sama gue. Pasti gue bakal jingkrak-jingkrak kegirangan deh. Aaaahhh" pekik prilly kegirangan.

"PRILLLYYYY" terdengar suara pekikan dari mulut wanita lain.

Prilly yang mendengarnya menelam ludahnya susah payah. Ia tau pasti siapa yang meneriakinya tadi. Suara itu. Ia sudah sangat hapal.

Prilly memejamkan kedua matanya. Kemudian ia menarik nafasnya dalam kemudian ia menghelanya dengan kasar. Perlahan ia membalikkan tubuhnya menatap asal suara yang memanggilnya.

Dilihatnya, seorang paruh baya tengah berdiri berkacak pinggang. Dengan celemek merahnya serta rambutnya yang digulung. Ia menampilkan wajah sangarnya. Membuat semua orang yang melihatnya bergidik ngeri.

Dialah mama prilly. Mama uli.

"Pagi-pagi gini udah jerit-jerit. Inget kamu itu anak perempuan. Bukannya ngebantuin mama di dapur malah jerit-jerit gak jelas. Kan kalo didenger tetangga malu"omel mama uli panjang lebar.

"Yeee mama. Namanya juga lagi liat idola di tv ma. Kan akunya seneng bgt. Mana sempet ngayal lagi kalo si aliando syarief satu sekolah sama aku. Aaaahhhh pasti asyik bgt deh" pekik prilly sekali lagi dengan suara yang nyaring. Membuat mama uli menutup kedua telinganya.

"Prilly!!! Jangan teriak-teriak gitu ah. Berisik tau gak. Sekarang mendingan kamu ikutan mama ke dapur. Nyiapin sarapan" perintah mama uli tegas.

"Yah ma yah. Prilly mau tidur lagi ni. Besok aja ya ma nolongin mama masak sarapannya" ujar prilly memelas.

"Gak ada! Ayo buruan" ajak mama uli sembari menarik tangan putrinya itu menuju dapur. Prilly mengikutinya dengan wajah yang ditekuk. Bibir yang dimanyunkan.

***

Prilly menghempaskan badannya diatas kasur doraemonnya. Setelah sarapan bersama tadi, prilly langsung membersihkan dirinya. Kemudian ia kembali tergolek diatas kasurnya.

Mata prilly menerawang ke arah langit-langit. Sesekali terlihat sebuah senyuman terukir di wajahnya. Bahkan ia tersenyum sembari menggulung-gulungkan ujung kaosnya.

"Gila lo kak senyum-senyum sendiri" terdengar suara ledekan yang diiringi sebuah kekehan.

Prilly menatap asal suara itu. Disana sudah berdiri Ana. Adik prilly. Ia terkekeh melihat kakaknya senyum-senyum sendiri.

"Eh kok lo bisa masuk sih?" Tanya prilly heran.

"Lo sih kak, senyumin siapa sih? Masa' iya lo senyum sama plafon. Gue tadi manggilin lo kak. Mau nanyain pr mtk gue. Eh lo nya gak nyaut-nyaut. Yaudah gue buka aja pintu kamar lo. Taunya? Lo lagi senyum-senyum sendiri. Haha" ledek ana kembali.

Prilly menatap ana tajam dan geram. "Benar-benar adik yang tidak tau sopan santun" gerutu prilly geram sembari berdiri dari tempat tidurnya.

Welcome to a new story!!! Ahh aku harap kalian suka ya sama cerita aku. Aku akan tersanjung sekali jika kalian kasih aku komen kalia serta votenya. I'm waiting ya. Happy reading guys!

FANSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang