Chapter 14

7.4K 622 13
                                    

"Ali? Lo?" Ucap Prilly sedikit tak percaya. Ia mencoba bangkit dari duduknya. Membersihkan roknya yang terkena debu.

"Lo ngapain disini?" Tanya Ali tanpa menghiraukan kekagetan Prilly.

"Eh ini gue lagi nungguin angkot atau taksi nih. Daritadi pada gak ada yang lewat. Kalopun lewat, pada penuh semua. Hampir 1 jam lebih gue disini" rutuk Prilly dengan memanyunkan bibirnya. Membuat Ali terkekeh.

'Kali aja ni artis ganteng satu bakal ngajak gue pulang bareng. Ahh semoga deh!' Batin Prilly berseru.

"Oh gitu ya. Hmmm gimana kalo lo pulang sama gue aja?" Tawar Ali. Prilly yang mendapati tawaran seperti itu, langsung menatap Ali dengan binar kebahagiaan. Mimpikah ini? Satu mobil dengan seorang artis papan atas? Aliando Syarief? Jangan sia-siakan momen ini Prilly. Cepat terima tawaran menarik ini.

"Beneran gue boleh pulang bareng lo?" Sekali lagi Prilly bertanya. Mencoba meyakinkan sekali lagi. Bisa jadi dia salah dengar tadi.

"Iya beneran. Yaudah yuk buruan. Ntar nyokap gue nungguin lagi"

"Asyiiik!!! Ayo buruan!" Seru Prilly girang. Mengundang senyum pada wajah tampan Ali.

***
"Akhurnya sampe juga. Li,lo mau mampir dulu gak?" Ali sejenak berfikir. Menimbang baik-baik tawaran Prilly.

"Hmmm oke boleh juga. Tapi gue gak bisa lama ya" balas Ali menyetujui tawaran Prilly. Membuat Prilly tersenyum senang.

"Asyiiik!!!! Akhirnya artis setenar lo masuk rumah gue juga. Ahhhh ini momen yang gak boleh disia-siain. Ayo Li buruan masuk" seru Prilly senang. Bagaimana tak senang. Artis. Seorang artis ternama. Artis yang ketampanannya selalu digilai oleh kaum hawa. Artis yang bermultitalenta. Artis yang selalu ramah pada fans-fansnya. Artis yang selalu profesional dalam bekerja. Datang mengunjungi rumahnya. Rumah Prilly. Prilly yang hanya sekedar fans dan teman sekelasnya. Ini benar-benar momen penting dalam hidup Prilly.

***
"Mama!!!! Ana!!!! Aku pulang!!!" Jerit Prilly lantang saat baru memasuki rumahnya. Membuat Ali yang berjalan dibelakangnya menutup telinganya rapat-rapat.

"Prilly!!! Udah berkali-kali Mama bilang jangan suka...Eh? Kayaknya pernah liat deh cowok ini? Ini yang sering muncul di tv itu kan? Siapa tuh namanya hmmm Alibaba, Alidada, Alianda oh iyaa!!! Aliando! Aliando yang artis itu kan. Ahhhh akhirnya rumah kita kedatangan artis juga" ucap Mama uli dengan hebohnya. Ia langsung berlari menghampiri Ali yang tengah tersenyum.

Prilly? Ia kaget bukan main. Mamanya? Mamanya yang selalu mengomelinya saat ia kegirangan melihat Ali di tv. Mamanya yang selalu mencibirnya 'lebay' saat dia terlalu memuja sosok Ali. Tapi sekarang? Lihat? Kenapa justru mamanya yang terlihat heboh saat bertemu Ali? Bukannya harusnya Prillylah yang lebih heboh dari mamanya?

"Prilly prilly! Sini! Kamu fotoin mama sama Ali dulu ya" panggil Mama Uli. Menyuruhnya mendekatinya.

Prilly menghela nafasnya berat. Ia langsung berjalan mendekati Ali dan mamanya.

"Nih! Kamu fotoin mama berdua sama Ali ya" perintah Mama Uli yang direspon hanya dengan anggukan oleh Prilly.

Cklek! Satu foto terpotret.

"Nih ma" Prilly menyodorkan handphone mamanya dengan sedikit malas.

"Eh? Kamu apa-apaan sih? Masa' kedatangan artis gini mama fotonya cuma sekali? Foto lagi dong. Momen langkah ni" Mama Uli kembali memerintah Prilly. Menyuruhnya kembali mengambil foto dirinya dan Ali.

Prilly dengan wajah ditekuknya kembali menarik handphonenya. Melihat ekspresi wajah Prilly membuat Ali terkekeh. Prilly terlihat amat lucu saat cemberut seperti ini.

FANSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang