Jam 06.30. Prilly sudah berdiri didepan gerbang sekolahnya. Senyuman tak pernah pudar dari wajahnya. Matanya melirik ke kanan dan ke kiri.
"Duhh my handsome boy Ali mana yaa" ungkap Prilly sembari melirik ke kanan dan ke kiri.
"Aduh astaga! Make up gue gimana ya? Gue harus dandanan dulu. Gue harus tetap tampil maksimal didepan Ali" gumam Prilly lagi sembari mengeluarkan bedak dari tasnya. Ia kembali memoles bedak ke wajahnya. Lalu merapikan rambutnya.
"Oke bedak udah 7 lapis. Gue tetep keliatan cetar membahana!" Seru Prilly girang. Semua siswa yang berlalu lalang sedikit berbisik. Seperti sedang menertawai Prilly. Wajar saja bukan. Berdiri di dekat pagar sekolah, berdandan dan senyum-senyum sendiri.
"Prilly!!!!" Terdengar suara teriakan dari belakang. Prilly berbalik ke belakang. Dilihatnya temannya, Gita. Gita sedang berlari kecil mendekati Prilly.
"Yaelah Prill. Lo ngapain disini hah? Nungguin brondong lo ha? Ada-ada aja deh lo. Ayo ah masuk! Bentar lagi udah mau bel" cerocos Gita.
"OMG Hellow Gita. Kata siapa gue nungguin brondong hah? Gue itu disini lagi nungguin pangeran tembem gue yang kece. Ali. Duh, gue gak sabar mau ketemu pangeran gue. Aahhhh!!!" Pekik Prilly kegirangan. Membuat beberapa orang didekatnya menutup telinganya lalu menggerutu di belakng Prilly.
"Astaga Prilly! Please deh telinga gue masih sehat kok. Gak perlu teriak kayak gitu juga kali. Sakit nih telinga gue. Nyebelin lo!" Gita mengusap-usap telinganya. Jeritan Prilly benar-benar menyakiti telinganya.
"Yeee maaf maaf Git. Abisnya lo gak liat apa gue tu lagi seneng-senengnya banget. Gue masih berasa di dunia mimpi. Ngebayangin Ali ternyata satu sekolah sama kita. Bahkan satu kelas. Ahhh gue seneng banget. Udah ah lo jangan banyak omong lagi, gue mau nungguin Ali"
"Yaudah! Lo tungguin aja tuh si Ali sampe lebaran semut nanti!" Seru Gita. Membuat Prilly menatapnya kesal.
"Iiiih lo mah bercandanya gak lucu!"
"Habisnya sih lo. Eh, daritadi anak-anak tuh pada ngomongin lo. Lo diledekin cabe cabean noh. Lagian si Ali udah ada di kelas keles"
"What?!!!!! Ali ada di kelas?? Gimana bisa?!!!! Gue kan gak mungkin gak liat dia. Secara jambulnya kan bagaikan magnet buat gue. Bikin hati gue ketarik mulu buat deketin dia" sahut Prilly diiringi senyum malunya.
"Woii biasa aja keles gue denger kali. Gak usah pake teriak ditelinga gue juga. Yaudah ayo dah kita ke... eh Prilly?" Dilihat Prilly yang sudah lebih dulu berlari meninggalkannya. Membuat Gita benar-benar kesal dibuatnya.
"Prilly!!!!!!" Pekik Gita kesal sembari menghentakkan kakinya kesal. Dengan cepat ia berlari mengejar Prilly.
***
Prilly sampai di ambang pintu kelasnya. Ia melirik. Matanya menjelajahi setiap sudut ruangan kelasnya. Dan mata Prilly sampai pada kerumunan orang. Pasti semua siswi itu tengah mengerubuni Ali. Meminta berselfie bersama, minta tanda tangan dan hal-hal lain yang biasa dilakukan seorang fans dan artisnya."Aliii!!!" Jerit Prilly senang sembari berlari masuk kedalam kelas. Ia menerobos masuk pada kerumunan wanita itu. Langsung saja Prilly diserbu dengan sorakan.
"Haii Ali selamat pagi!" Sapa Prilly dengan binar kebahagiaan dengan gaya yang sedikit centil. Tentu saja sapaan Prilly itu lagi-lagi dihadiahi dengan sorakan para siswi.
"Iiih gak usah alay deh! Udah sana-sana jangan gangguin waktu berduaan gue sama my baby Ali" ungkap Prilly menatapi setiap wanita yang ada didekat Ali.
"Iiih gak sadar diri dia. Eh sadar diri dong lo. Ali aja gak sewot kita deket sama mereka. Kenapa lo sewot banget? Berasa bininya lo!" Celetuk salah satu sisiwi.
"OMG HELLO!!! Eh asal lo tau aja ya. Gue ini calon istrinya Ali! Jadi lo semua harus jaga jarak sama dia. Ngerti kan lo semua"balas Prilly. Lagi-lagi Prilly diserbu dengan sorakan dari para siswi.
"Yaudahlah guys! Gak ada gunanya juga kan kita disini. Yang ada ketularan alaynya deh kita. Yuk capcus kita cabut aja. Ali entar foto bareng lagi ya" salah satu siswi lagi memprovokatori kumpulan wanita itu. Membuat Prilly melotot kesal pada mereka semua. Ali yang melihat aksi para wanita itu hanya terkekeh kecil. Lalu ia menjatuhkan pandangannya pada Prilly. Wanita ini. Selalu percaya diri. Dia benar-benar fans yang fanatik.
"Uuuh dasar tuh dasar cewek-cewek gak jelas!" Rutuk Prilly. Kemudian ia kembali berbalik menatap Ali. Segurat senyuman merekah indah di wajahnya. Dengan girangnya ia mengambil kursi untuk duduk didekat Ali.
"Hai Ali!!! Udah sarapan belom tadi? Siap kan hari ini belajarnya? Eh iya lo inget kan hari ini bakal ada ujian lisan geografi? Lo udah ngafal? Gue belom nih. Abisnya otak gue udah dipenuhi sama nama lo. Jadinya mau ngapal geografi malah gak masuk ke otaknya" ucap Prilly. Ali tertawa girang. Ini fansnya yang cukup unik. Selama meniti karir, belum pernah Ali menemui fans yang seperti Prilly. Hampir semua fans yang Ali temui hanya alakadarnya saja. Prilly? Ia selalu bersikap seolah ia adalah milik Ali satu-satunya.
Ali tersenyum mendengar pertanyaan Prilly. "Banyak tanya banget sih lo. Lucu. Gemesin" sahut Ali sambil mengacak rambut Prilly. Seketika itu pula wajah Prilly langsung menunjukka binar bahagia.
"What??!! Ali muji gue lucu? Ahhhh seneng banget. Gak salah gue ngefans sama lo, Li. Ahhh gue seneng banget. Eh tapi gue kesel. Jangan diacakin dong rambut gue. Berantakan nih" protes Prilly sambil mengerucutkan bibirnya. Tangan kanannya ia gunakan untuk merapikan rambutnya yang diacak oleh Ali.
Lagi-lagi ulah Prilly membuat Ali tertawa. Ia gemas sekali dengan wanita ini. Belum ada fans wanita yang ia perlakukan seperti ini. "Iiih ngegemesin banget. Tuh bibir pake dimanyunin segala. Mana pipinya tembem gitu. Gemes" Ali langsung mencubiti kedua pipi Prilly gemas. "Aahhh Ali jangan dicubiti dong. Sakit nih" gerutu Prilly sembari mengelus lembut pipinya ya dicubit oleh Ali.
"Eheem. Kacang mahal kacang mahal" seru Gita. Prilly dan Ali serentak menatap Gita yang sudah menatap keduanya kesal. Ali dan Prilly menahan tawanya melihat ekspresi Gita yang tengah sebal.
"Udah deh gak usah kompakan nahan ketawa gitu. Lo nyebelin banget sih Prill. Gue ngomong panjang lebar eh lo malah ninggalin gue. Bikin kesel aja deh lo. Kayak berasa orang gila gue ngomong sendiri. Lo juga Li nyebelin banget. Gue juga fans lo keles. Gue juga mau tau deket sama lo. Bukan si Prilly aja" rutuk Gita kesal.
"Uuuuh sahabat gue ngambek ya? Cup cup cup jangan ngambekan dong sini sini duduk deket gue sini" ucap Prilly yang sedikit menggeser tubuhnya agar Gita dapat duduk didekatnya. Ya walaupun harus sedikit berhimpitan.
"Ogah! Males gue sama lo. Mending gue ngapal geografi daripada dihukum sama Bu Eli" sahut Gita lalu ia melenggang pergi menuju bangkunya.
Ali menggelengkan kepalanya melihat kelakuan kedua sahabatnya. Keduanya sama sekali tidak jaim. Mereka berdua apa adanya. Tidak seperti kebanyakan wanita lainnya. Yang selalu mencoba membuat diri mereka tampil sempurna sehingga sosok mereka sesungguhnya tertutupi.
"Udah sana balik ketempat lo. Ngapal tuh kayak Gita. Gue juga mau ngapal nih" seru Ali. Seketika itu juga wajah Prilly menjadi lesu. Tak bergairah.
"Yaa gue kan belom puas berdua-duaan sama lo my baby handsome boy Ali" ucap Prilly manja.
"Dasar manja lo!" Seru Gita sembari memukulkan buku geografinya tepat di punggung Prilly.
"GITA!!!! Lo nyebelin banget sumpah" pekik Prilly kesal dan langsung duduk di tempatnya. Dengan cepat ia memukuli tangan Gita kesal. Gita pun tak hanya diam. Ia turut membalas kelakuan sahabatnya itu. Melihat kedekatan sepasang sahabat ini, membuat Ali tersenyum. Jarang sekali ia menemukan sahabat seperti mereka berdua.
Ahhh sorry ya lama lanjutnya hehe. Maklum ngumpulin ide dulu hehe.
Yuk jangan lupa ya abis dibaca di vote dan di comment. Masa makin hari makin dikit aja yang ngecomment. Atau jangan-jangan ini cerita udah ngelantur dan gak asik? Duh maafin ya kalau emang bener gitu :(((( maklum aku mah amatiran masih butuh banyak belajar lagi. Udah deh daripada akunya terlalu bertele tele yuk lah capcus dibaca. Tapi jangan lupa vote dan comment ya ;)