Chapter 16 || First

702 61 8
                                    

"Sand!! Ada telfon dari Satria"
Raisa setengah berteriak saat ponsel Sandrina yang tergeletak dimeja rias berdering

"Oh iya aku lupa, tolong bukain email aku dari Nudee yang mou sama platform terus forward in ke Satria ya?!"
Teriak Sandrina dari kamar mandi dengan suara dengungnya

Raisa mulai membuka email Sandrina. Kedua sudut bibirnya tertarik keatas dengan yang dilihatnya. Mengingatkan kembali saat dirinya ada pertemuan di Jakarta dengan para pemegang saham

Bahkan pada saat itu, sampai sekarangpun mereka berdua belum pernah saling telphone dengan handphone pribadi, berkirim pesan atau chat melalui whatsapp

Jika Raisa membutuhkan sesuatu, pasti akan menelfon Nudee sebagai sekertarisnya. Jika Sandrina yang perlu dengan Raisa, akan langsung keruangannya atau lewat Nudee pula. Atau dikirim langsung melalui email. Mereka dibanyak group yang sama tapi belum pernah berpesan pribadi

Itulah yang membuat senyum tersipu pada pipi Raisa sekarang. Disurel masuk Sandrina, namanya diberi tanda mark important dan diberi tanda star yang berarti memudahkan untuk mencari. Atau jika dalam whatsapp itu menjadi nama yang di pined

Itulah kali pertama Sandrina menghubungi Raisa bukan karena pekerjaan. Dan itu menjadi surel pertama diantara mereka berdua diantara ribuan surel karena pekerjaan namun dengan beberapa penerima, bukan hanya nama mereka berdua

Setelah meneruskan surel untuk Satria, Raisa kembali membuka surel dikotak masuk yang diistimewakan oleh Sandrina. Ingatannya dibawa pada beberapa bulan yang lalu, saat mereka belum seterbuka sekarang, masih sering berdebat dan terlihat saling cuek namun kemana-mana sering bersama

Sandrina
to Raisa

Sudah sampai?

Raisa
to Sandrina

Sudah. Kenapa? Rindu ya?

Sandrina
to Raisa

Dihhhh

Raisa
to Sandrina

Jangan ditahan, rindu itu berat, kamu gak akan kuat

Sandrina
to Raisa

Asdfghjklzxcvbnm

Raisa
to Sandrina

Besok malam aku sudah dibandara kok

Sandrina
to Raisa

Oke. Besok aku jemput

Begitulah percakapan surel yang saling bersahutan antara gmjateng.sandrina@gmail.com dengan vp.raisa@gmail.com

Raisa tersenyum gemas memandangi isi surel mereka berdua. Perhatian kecil Sandrina untuknya yang selalu membuatnya kesengsem dengan hal-hal yang terkadang aneh

Raisa segera meletakkan dan mengunci layar smartphone Sandrina saat mendengar pintu kamar mandi terbuka. Raisa sedikit memiringkan kepalanya, agar rambutnya menutupi wajahnya yang masih terbaper-baper dan senyum yang belum bisa dirinya kendalikan

"Sini aku bantu ngeringin rambutnya"
Ucap Raisa setelah mampu menetralkan diri dan selesai dengan skincare nya

Raisa berdiri untuk Sandrina bergantian duduk didepan meja rias
"Udah aku kirim ke Satria kalau kamu mau telfon ngabarin dia"

"Ada notif juga kalau email masuk. Kalau belum entar paling ya telfon lagi"
Jawab Sandruna dengan tangan yang mengaplikasikan serum malam diwajahnya

Raisa mengangguk dan tangannya tetap sibuk dengan rambut Sandrina. Pikirannya masih melayang dengan apa yang baru ditemukannya. Dengan malam yang baru saja dilewatkan bersama Nudee dan Satria pula

Birunya Cinta (englot) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang