Chapter 14 || Present

483 47 9
                                    

"Ngomongo jalukmu pie
Tak turutane tak usahakne
Aku ra masalah yen kon berjuang dewe
Sing penting kowe, bahagia endinge"

Suara Nudee dan Satria kian ricuh di salah satu room karaoke. Mereka sudah menunggu Sandrina dan Raisa dari beberapa menit yang lalu. Membiarkan mereka menyelesaikan urusan mereka, sementara Nudee dan Satria lebih dulu ke salah satu tempat karaoke family dan booking room. Memanfaatkan waktu sambil menunggu menyanyikan lagu-lagu favorit mereka.

Sandrina dan Raisa menikmati suara sumbang dari kedua sahabatnya dengan tawa riang dan ikut menggoyangkan badan mengikuti alunan musik menikmati kebersamaan mereka. Selalu ada tawa dan canda walaupun tidak jarang berbeda pendapat, namun mereka tak akan menghabiskan waktu hanya untuk berdebat

Sandrina melihat salah satu playlist yang sudah dipilih kedua sahabatnya, dia meraih microphone dan berdiri. Sandrina juga meraih jemari tangan Raisa untuk berduet bersamanya. Sandrina berikan satu microphone juga pada Raisa

"Right from the start
You were a thief, you stole my heart
And I, your willing victim
I let you see the parts of me, that weren't all that pretty
And with every touch you fixed them"

Sandrina dan Raisa bernyanyi bergantian, layaknya Pink berduet dengan Nate Ruess. Suara Sandrina memang lebih empuk dari suara Raisa yang memang pas-pasan, tapi tatapan mereka, body language mereka lebih indah daripada suara yang lebih sering keluar dari tangga nada dan little pitch.

"Just give me a reason, just a little bit's enough
Just a second we're not broken just bent, and we can learn to love again
It's in the stars, it's been written in the scars on our hearts
We're not broken just bent, and we can learn to love again"

"We love you SanRais"
Nudee berteriak dan bersiul kencang seperti sedang menonton konser. Dengan sesekali menggoyangkan badan mengikuti irama, berdansa dengan Satria

Sandrina dan Raisa menyelesaikan lagu dengan epic nya. Penuh perasaan dan penghayatan. Seperti sebuah harapan sepasang kekasih, jika sedang bertengkar jangan terburu mengucap pisah, lebih baik mengingat apa yang pernah mereka lalui dan belajar saling mencintai kembali atau tentang kemungkinan jika memang harus berpisah, mereka berharap tidak saling menyakiti dan sakit hati, kemudian dapat belajar mencintai orang lain lagi

"Gue mau lamar Sintha"
Suara Satria membuat seisi room tercekat dan melihat ke arahnya. Mereka yang sedang menikmati camilan pesanan mereka jadi auto berhenti mengunyah. Semua berteriak seolah tidak percaya tapi juga dengan rasa bahagia. Mereka mendorong-dorong tubuh Satria dan mengacak-acak rambutnya. Tidak menyangka sahabat dajalnya ini seserius itu dengan hubungannya

"Gue mau ajak dia makan, terus ntar gue sureprise ngasi cincin ke doi. Makanya gue butuh bantuan lo pada"

"Bukannya bokap Sintha kagak restu ya sama lo? "
Tanya Sandrina yang tahu persis kisah cinta Satria

"Biar mamamu tak suka, papamu juga melarang, walau dunia.... "

"Anjir nyanyi mulu lo mau jadi LC? "
Teriak Satria sambil mengusap daun telinganya karena Nudee berteriak didekat pendengarannya

"Gue mau buktiin kalau gue emang serius. Perkara bokap, itu urusan entar. Yang penting Sintha nya mau dulu sama gue. Gue laki men, gue gak mau cuma enaknya doang, gue mau nafkahin dia. Kalaupun gue gak bisa kasih hidup lebih baik buat Sintha, tapi gue jamin gak akan biarin dia merasa kurang dari hidup yang dikasi orangtuanya"

Birunya Cinta (englot) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang