03. Gembel Kesayangan

393 51 2
                                    

"Lo itu gembel khusus di mata gue, tapi kalau mau ngegembel di jalanan, ya, gak papa."

Happy Reading🕊️🐾

•••

Keadaan kantin kini begitu ricuh. Bel istirahat berbunyi 1 menit yang lalu hingga semua murid berbondong-bondong keluar kelas menuju kantin untuk mengisi perut masing-masing dengan nasi goreng Mbak Reni, soto lamongan Mak Tri dan juga jajanan lain di warung Bu Sanah. Sebenarnya keadaan kantin ricuh disebabkan oleh Shaka dan para teman-teman perempuannya yang ia jebak dalam lubang Friend zone.

Sekitar 10 gadis mengerubungi Shaka di salah satu meja kantin. Terlihat dari celah-celah, Rossi dan Althan ternyata juga terjebak di dalam penggerebekan itu. Yah, Shaka seperti di gerebek masal, lantaran Shaka berhasil menjebak mereka dalam Friend zone.

"Kamu kapan mau nembak aku, Shak?" tanya salah satu gadis yang diketahui bernama Sela.

"Aku juga! Capek tau temenan doang!" cicit Vio dengan dengusan pelan.

Semua turut melontarkan permintaannya pada Shaka untuk segera menjadikan mereka pacar, karena Friend zone itu tidak enak. Rossi dan Althan menutup kupingnya rapat-rapat. Shaka memang sialan, Rossi dan Althan jadi terjebak seperti ini gara-gara dia, perut Rossi rasanya seperti sedang demo mahasiswa.

Sedangkan Shaka, cowok itu memutar bola mata. Sudah tahu Shaka seperti ini dari dulu tapi gadis-gadis itu masih saja mau jika Shaka mendekati.

"Berisik Lo semua!!!" sentak Shaka langsung menggebrak mejanya dengan kedua tangan. Semua langsung terperanjat kaget.

PYARR

Shaka sontak menoleh saat bunyi itu terdengar setelah gebrakan. Shaka menyipitkan matanya saat tahu siapa yang menyebabkan bunyi ricuh itu.

"Lo gak papa, kan, Nath?" tanya Glory seraya membersihkan bekas dari tumpahan nasi goreng di rok Nathalia. Nathalia kaget saat Shaka menggebrak meja hingga nasi goreng yang ia bawa menjadi korban.

"Pergi lo semua! Shaka ada urusan. Jangan salahin Shaka karena Lo semua kejebak Prenjon. Salahin diri kalian sendiri, kenapa kalian mau aja dibaperin sama cowok modelan dia! Sono Lo semua! Husss-huss..." Rossi mengusir gadis-gadis itu dengan ucapan pedas, menusuk. Seolah tau jika Shaka kini akan mendekati Nathalia, dan Rossi mengusirnya.

Gadis-gadis itu akhirnya pergi dengan banyak sindiran terlontar dari mulut masing-masing. Shaka menghampiri Nathalia yang masih dilanda Shock.

"Gitu doang udah kaget, apa lagi kalau lo jadi pacar gue, kejang-kejang kali, ya," kekeh Shaka. Shaka menyodorkan sapu tangan warna putih ke hadapan Nathalia.

"Bersihin!" titah Shaka tidak dengan nada tinggi juga tidak dengan nada rendah.

"Bersihin apa?" ketus Nathalia, menatap manik Shaka dengan tajam, seperti ada dendam tersirat dari Nathalia, tapi entah itu dendam apa.

Masalah kemarin saat Nathalia terbentur lantai, dia sudah melupakannya dan menganggap itu hal sepele. Entahlah, Nathalia juga tidak mengerti dengan mood-nya hari ini. Tangan Nathalia tak kunjung menerima sodoran sapu tangan yang diberikan Shaka.

"Bersihin hati Lo."

Nathalia membulatkan matanya, cara berbicaranya sungguh membuat Nathalia kesal. Ingin sekali mulut itu dijahit agar Shaka tidak lagi bisa berbicara. Nathalia menatap Shaka jengah.

ARSHAKA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang